Mengenali Gejala Nyeri Dada karena Penyakit Jantung
nyeri_dada_karena_penyakit_jantung

Mengenali Gejala Nyeri Dada karena Penyakit Jantung

Nyeri dada sering dikaitkan dengan penyakit jantung. Namun sebenarnya, cukup banyak penyebab nyeri dada selain penyakit jantung. Ada beberapa gejala khas dari nyeri dada karena penyakit jantung yang bisa kita kenali, sehingga kita bisa mengambil tindakan yang tepat.

Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), kasus penyakit jantung mengalami kenaikan, dari 0,5% pada Riskesdas 2013, menjadi 1,5% pada Riskesdas 2018. Gawatnya lagi, usia penyandang penyakit jantung semakin muda. Untuk itu, sangat penting mengenali gejala penyakit jantung.

Dijelaskan oleh Dr. dr. Indra Wijaya, Sp.PD-KEMD, M.Kes, FINASIM, secara medis, nyeri dada dibagi menjadi dua. “Ada non-cardiac chest pain (nyeri dada bukan karena gangguan jantung) dan cardiac chest pain (nyeri dada karena penyakit jantung),” jelasnya.

Nyeri dada yang tidak berhubungan dengan gangguan jantung, antara lain bisa disebabkan oleh GERD ataupun dispepsia (maag). Keluhan non-cardiac chest pain mirip dengan nyeri yang digambarkan saat terjadi serangan jantung: dada seperti diremas, sesak, atau terasa berat.

Gejala Nyeri Dada karena Penyakit Jantung

Nyeri dada karena penyakit jantung memiliki tanda khas tersendiri, meski tidak sema orang kan menunjukkan gejala yang sama. “Ini disebut pathognomonic. Artinya, gejala yang tidak dimiliki oleh penyakit lain,” terang Dr dr. Indra, dalam webinar bertajuk Penanganan Stres pada Pasien Berpenyakit Kronis, beberapa waktu lalu. Penjelasannya bisa ditonton di kanal YouTube OTC Digest, di sini.

Berikut ini nyeri dada yang khas menunjukkan gejala penyakit jantung.

1. Nyeri hanya di sebelah kiri

“Nyeri dada pada gangguan jantung hanya terjadi di sebelah kiri, yaitu area jantung,” tegas Dr. dr. Indra. Bila keluhan nyeri, sesak, atau berat dirasakan di kedua sisi dada (kiri dan kanan), kemungkinan besar itu bukan gejala penyakit jantung.

2. Nyeri menjalar ke lengan kiri

Ini adalah tanda penting lainnya, yang sangat khas penyakit jantung. “Nyeri menjalar sampai ke lengan kiri, bahkan jari kelingking. Ini tanda yang penting; bisa dibilang 75% itu jantung” ujarnya. Bila merasakan gejala ini, jangan tunggu lagi, segeralah ke UGD untuk segeta mendapatkan pertolongan yang tepat.

Golden hour untuk serangan jantung hanya 60 menit setelah serangan. Ini adalah periode kritis yang sangat menentukan keberlangungan hidup. Lewat dari waktu ini, kerusakan pada jantung akibat tidak mendapat suplai oksigen akan sangat luas, dan bisa bersifat permanen.

3. Tidak sembuh dengan obat

“Nyeri dada karena penyakit jantung tidak akan membaik tanpa obat jantung,” ujar Dr. dr. Indra. Maka bila nyeri membaik setelah minum obat pereda nyeri, pelemas otot, atau pbat maag, “Kemungkinan besar itu bukan jantung.”

4. Memiliki faktor risiko

Tak kalah penting, lihat latar belakang orang yang mengalami nyeri dada. “Kalau masih anak-anak, hampir bisa dpastikan nyeri dada bukan karena penyakit jantung. Tapi kalau sudah berumur, apalagi merokok, punya diabetes, hipertensi, kemungkinan besar karena jantung,” tutur Dr. dr. Indra.

Menurut Dr. dr. Indra, terjadinya sumbatan pada jantung atau pembuluh darah jantung membutuhkan perlu waktu sekitar 15 tahun. “Artinya, hampir tidak mungkin serangan jantung di usia kurang dari 15 tahun, karena kolesterol akan terus menumpuk sampai lebih dari 10 tahun hingga akhirnya terjadi serangan,” jelasnya.

Jangan Lengah

Segeralah ke UGD bila mengalami mengalami nyeri dada karena penyakit jantung, atau ada anggota keluarga yang mengalaminya. Ungkapkan kepada dokter jaga mengenai keluhan dengan detil, terlebih bila ada keluhan nyeri yang menjalar ke lengan kiri. “Yang paling sederhana, dilakukan pemeriksaan EKG,” ungkap Dr. dr. Indra. EKG (elektrokardiogram) diperlukan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. (nid)

_____________________________________________

Ilustrasi: Image by rawpixel.com on Freepik