Mengantuk Setelah Makan itu Normal, Ini Cara Mengatasinya
mengantuk_setelah_makan

Mengantuk Setelah Makan itu Normal, Ada yang Tak Bisa Menahan Kantuk Saat Mengemudi Kendaraan Bermotor

Suka mengantuk setelah makan? Ini wajar dan normal. Seperti dilansir dari Prevention, proses mencerna makanan mulai dari memecah makanan sampai memilah nutrisi tertentu, kemudian mengirimkannya ke seluruh tubuh, memerlukan banyak energi. Selain itu, hormon insulin yang diproduksi pankreas untuk mengontrol gula darah mendadak turun setelah melonjak saat ada asupan makanan.

Ada sementara orang yang mengantuk secara berlebihan. Terkadang, begitu mengantuknya sampai sakit kepala, susah konsentrasi, lemas dan mata maunya terpejam (tidur). Kondisi ini, secara medis disebut hipersomnia. Hipersomnia merupakan gangguan tidur, yang dapat menyebabkan rasa kantuk berlebihan pada siang hari, meski di malam harinya sudah cukup tidur. Kondisi ini juga sering menyebabkan sulit atau malas bangun dari tidur.

Baca: Cukup Tidur Tapi Masih Ngantuk, Awas Hipersomnia

Bagi penderita hipersomnia, kebutuhan tidur dapat terjadi kapan saja. Termasuk saat mengemudi kendaraan bermotor, sehingga sangat berbahaya. Umumnya, hipersomnia berkembang selama beberapa minggu atau beberapa bulan. Kebalikan dari hipersomnia yaitu insomnia, yakni  mengalami gangguan sulit tidur. Lewat tengah malam atau menjelang pagi, terkadang penderita insomnia baru bisa tidur.

Tanda dan gejala hipersomnia:

1. Tertidur pada siang hari dan tubuh tidak merasa segar setelah bangun.

2. Bisa tidur secara tiba-tiba, saat sedang makan atau berbicara.

3. Tidur untuk waktu yang lama pada malam hari.

Penyebab hipersomnia

Penyebab pasti hipersomnia, belum diketahui pasti. Beberapa kemungkinan yang dapat menjadi penyebab di antaranya:

  1. Gangguan tidur seperti narkolepsi (rasa kantuk di siang hari).
  2. Sleep apnea (pernapasan terganggu selama tidur).
  3. Kurang tidur pada malam hari.
  4. Berat badan berlebih.
  5. Mengonsumsi obat-obatan terlarang atau minum alkohol.
  6. Cedera kepala atau mengidap penyakit neurologis, seperti multiple sclerosis.
  7. Faktor genetik (keturunan).

Penyebab Mengantuk setelah Makan

Sejumlah hal juga dapat menyebabkan seseorang mengantuk, terutama setelah makan. Ini beberapa penyebabnya.

1. Mengonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi karbohidrat

Misalnya daging merah, susu full cream, keju, jeroan, gorengan, nasi putih, pasta atau makanan minuman manis.

2. Mengonsumsi makanan tinggi asam amino triptofan.

Misalnya ayam, susu, roti, coklat, ikan tuna, keju, kacang tanah atau oat. Setelah mengonsumsi zat gizi ini, tubuh biasanya mengeluarkan hormon yang membuat pikiran rileks dan kantuk pun menyerang.

3. Makan terlalu kenyang

Semakin  banyak mengonsumsi makanan, energi yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna makanan menjadi semakin besar. Akhirnya, kita mudah mengantuk.

4. Minum kafein

Mengonsumsi atau minum kafein seperti kopi, teh, coklat, soda, akan menimbulkan efek stimulasi dan membuat tubuh berenergi. Namun, sekitar 3 - 5 jam kemudian, tubuh menjadi lesu dan mengantuk.

5. Kurang tidur di malam hari.

6. Memiliki penyakit

Penyakit tertentu seperti anemia, kurang zat besi kronis atau diabetes, yang dapat menyebabkan kantuk tak tertahankan.

 

Mengatasi Ngantuk setelah Makan

Di luar adanya masalah kesehatan, rasa kantuk setelah makan bisa diatasi dengan cara berikuti ini.

1. Mengganti pola makan

Hindari makan dengan porsi besar atau berlebihan. Biasakan makan dalam porsi kecil. Selingi dengan  camilan sehat di antara jam makan utama. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang, minim lemak jahat, rendah gula, hindari gorengan, perbanyak konsumsi serat seperti buah dan sayur.

2. Memperbaiki pola tidur

Upayakan tidur sedikitnya 7 jam di malam hari. Usahakan tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari.

3. Jangan langsung tidur setelah makan

Cobalah jalan kaki ringan atau melakukan kegiatan ringan agar tidak segera mengantuk.

4. Cukup minum

Minum banyak air putih untuk menjaga tingkat hidrasi tubuh.

5. Berolahraga

Rutin olahraga sedikitnya 30 menit, 3 -5 kali seminggu akan membuat tubuh lebih bugar, dan efisien memanfaatkan energi. Kita pun leih terhindar dari rasa kantuk setelah makan.

Jika bebagai upaya mengatasi mengantuk setelah makan tidak membantu, sebaiknya konsultasi ke dokter. Bila ternyata mengalami hipersomnia, mungkin diperlukan terapi tertentu. (sur)