Meditasi Cegah Penurunan Mental Lansia | OTC Digest

Meditasi Cegah Penurunan Mental Lansia

Meditasi adalah salah satu cara untuk kembali ke “center ”. Lewat meditasi seseorang bisa menemukan kestabilan emosi, ketenangan batin, serta menjadi lebih fokus. Penelitian terbaru menambah manfaat meditasi, yakni mencegah penurunan mental di usia tua.

Meditasi satu jam per hari bisa menghambat efek degeneratif di otak yang bisa menyebabkan penurunan mental. Penelitian di University of California, Amerika Serikat, tersebut semakin menguatkan hasil riset sebelumnya bahwa meditasi bisa menguatkan kesehatan mental seseorang.

Studi terbaru di Amerika Serikat ini dilakukan selama tujuh tahun; untuk meneliti manfaat jangka panjang meditasi bagi kesehatan. Mereka melanjutkan penelitian tahun 2011 lalu, yang mengevaluasi kemampuan kognitif 60 orang yang rutin meditasi sebelum dan sesudah menjalani sesi retreat selama 3 bulan di pusat meditasi di Amerika Serikat.

Dalam sesi meditasi tersebut partisipan melakukan teknik yang akan menenangkan mereka, dan membantu menumbuhkan rasa empati, cinta dan kelembutan. Tujuh tahun setelah penelitian awal, peneliti bertanya pada 40 partisipan seberapa banyak waktu selama tujuh tahun yang telah mereka habiskan untuk bermeditasi.

Baca juga : Agnes Hemaloka, “Guru Meditasi” Titiek Puspa

Melansir dailymail.co.uk, didapati 85% responden setidaknya mendatangi sekali acara retreat meditasi, tapi mereka bermeditasi sekitar satu jam per hari selama tujuh tahun. Kemudian responden diminta menjawab serangkain kuisioner / pertanyaan untuk mengukur waktu reaksi dan kemampuan tetap fokus pada tugas yang diberikan.

Peneliti mendapati rutin meditasi berhubungan dengan perbaikan mempertahankan perhatian dan menghambat respon tindakan yang tidak pantas dalam jangka panjang. Efek ini sangat menonjol pada orang tua yang melakukan meditasi selama tujuh tahun. Mereka tidak menunjukkan penurunan kemampuan mental yang biasa terjadi pada orang tua; sebagai akibat proses degenerasi sel otak.

Dalam penelitian sebelumnya juga menunjukkan hal yang sama. Studi tahun 2011 yang dilakukan oleh Massachusetts General Hospital, di Amerika Serikat menemukan bahwa mereka yang rutin meditasi lebih gampang /cepat untuk menyesuaikan gelombang otak – yang mengatur arus informasi – sehingga mereka mampu tetap fokus.

Riset lain yang dipublikasikan tahun 2012 oleh peneliti dari University of California, Los Angeles, membuktikan mereka yang kontinyu bermeditasi memiliki gyrification dalam jumlah besar. Gyrification adalah sebuah proses pembentukan lipatan di korteks serebral (bagian otak) yang berperan dalam penyimpanan memori dan atensi. Menyebabkan otak lebih cepat memproses informasi.  (jie)