Kondisi SBY Makin Membaik, Rayakan Tahun Baru 2022 di Tanah Air
SBY_operasi_prostat

Kondisi SBY Makin Membaik, Akan Merayakan Tahun Baru 2022 di Tanah Air

Jendral (Purn.) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), presiden ke-6 Republik Indonesia dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, diperkirakan dapat menyambut Tahun Baru 2022 di Tanah Air. “Perlu waktu sekitar 1,5 bulan untuk pemulihan. Berarti sekitar minggu kedua atau ketiga Desember 2021, Bapak SBY sudah bisa pulang ke Indonesia,” ujar Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani beberapa hari lalu.

Seperti diketahui, SBY berangkat ke Amerika Serikat untuk menjalani operasi kanker prostat, ditemani kedua puteranya Ibas dan Agus Harimurti Yudhoyono. Operasi kanker prostat di Rumah Sakit St Mary's Mayo Clinic, Minnesota, AS, berjalan lancar dan hari-hari ini SBY sedang menjalani masa pemulihan. Selain ditangani tim dokter ahli dari Mayo Clinic, ada tim dokter kepresidenan RI yang ikut mendampingi.

“Operasi pengangkatan prostat yang saya alami berjalan baik dan lancar, sesuai ekspektasi tim dokter Indonesia maupun tim dokter Mayo Clinic. Tentunya, harapan saya juga,” kata SBY melalui akun Instagram almarhumah istrinya (@aniyudhoyono), beberapa waktu lalu.

Menurut SBY, operasi prostat atas dirinya cukup berisiko, mengingat usianya yang sudah 72 tahun. Hasil konsultasi dengan tim dokter kepresidenan RI, disimpulkan bahwa operasi pengangkatan kanker prostat merupakan tindakan paling tepat sesuai kondisi. Setelah tindakan operasi dilakukan, menurut SBY, “Tim dokter menyimpulkan, apa yang dialami sesuai perkiraan siapa saja yang menjalani operasi pengangkatan kanker prostat.”

Tim dokter Mayo Clinic optimistis, kesehatan SBY akan kembali normal. “Semua ini terjadi dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan bantuan teknologi, metodologi, keterampilan tim dokter Mayo Clinic. Termasuk tim dokter Kepresidenan Indonesia yang semula menangani,” ujar SBY lagi.

 

Tujuan Operasi Prostat

Operasi prostat merupakan penanganan kanker prostat stadium awal. Yang umum dilakukan adalah operasi prostatektomi radikal, mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar prostat. Operasi prostat merupakan tindakan medis, dilakukan untuk menangani penyakit prostat, seperti kasus pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia /BPH) dan kanker prostat.

Operasi prostat biasanya dilakukan pada penderita kanker prostat. Operasi dimaksudkan untuk menghentikan perkembangan sel kanker. Dengan tindakan operasi, sel kanker diharapkan tidak menyebar ke organ tubuh lain. Adapun pada pembesaran prostat jinak, operasi dilakukan dengan membuang jaringan prostat agar penderitas bisa kembali lancar saat buang air kecil (BAK).

Operasi prostat sudah dapat dilakukan di Indonesia, seperti di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, dan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok. Pelayanan Urologi RSUI dapat melakukan tindakan operasi prostat secara minimal invasif (tanpa sayatan). Ada operasi dengan Transurethral resection of prostate (TURP). Atau dengan teknik terbaru Transurethral enucleation and resection of the prostate (TUERP).

Pada TURP prostat dilakukan “pengerokan” secara maksimal, tanpa diketahui area batas (kapsul) prostat, sehingga dapat menyisakan kelenjar prostat. Pada TUERP, digunakan teknik yang dapat memisahkan batas alami, antara prostat dan kapsulnya. Maka, kelenjar prostat dapat diangkat semua.

Menurut dr. Dyandra Parikesit, B.MedSc, Sp.U, dari RSUI, beberapa waktu lalu, teknik TUERP memiliki sejumlah kelebihan dibanding teknik TURP. “Teknik TUERP memungkinkan lebih banyak jaringan yang dapat diambil, kebutuhan transfusi pasca operasi lebih sedikit. Pancaran kemih dan keluhan lebih ringan. Karena tidak ada sayatan, waktu penyembuhan lebih baik dan waktu rawat lebih pendek.

Operasi TUERP biasanya berjalan sekitar 1-2 jam. Pasca operasi, pasien dipasangi kateter. Teletah3 hari, kateter dilepas dan pasien dapat menjalani rawat jalan. Setelah operasi, pasien disarankan menghindari kegiatan berat selama 10-14 hari.

Mengapa presiden ke-6 SBY memutuskan operasi prostat di Amerika Serikat, tampaknya karena adanya faktor risiko yang tidak dapat dikoreksi. Yakni usia yang sudah di atas kepala 7.

Semoga SBY segera pulih dan sesuai rencana, dapat merayakan tahun baru 2022 di Tanah Air di tengah keluarga dan keluarga besar Partai Demokrat. (sur).