Jalan Kaki, Lawan Osteoporosis
jalan kaki

Jalan Kaki, Lawan Osteoporosis Sejak Awal

Karena hal sepele seperti  jatuh terpeleset, tulang bisa patah. Itu karena tulang sudah keropos (osteoporosis). Usia 20-30 tahun adalah masa emas untuk ’menabung’ kalsium, untuk menghindari osteoporosis di masa mendatang. Osteoporosis tidak menimbulkan keluhan, sehingga pasien tidak sadar bahwa tulangnya sudah bermasalah. “Waspadai jika tinggi memendek 3 cm dalam 5 tahun,” ujar Prof. Dr. dr. Ichramsyah A. Rachman, Sp.OG-K.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cukup mengonsumsi kalsium, cukup kena sinar matahari dan olahraga. Bangsa Indonesia beruntung tinggal di daerah tropis, sehingga tidak kekurangan sinar matahari untuk vitamin D. Ironisnya, banyak yang kurang terpapar sinar matahari, karena dari pagi sampai sore ada di dalam ruangan. 

Studi menunjukkan, rerata asupan kalsium masyarakat Indonesia 254 mg/hari, atau hanya ¼ dari standar internasional 1.000-1.200 mg/hari. Inilah penyebab utama tingginya kasus osteoporosis di Indonesia, yakni 2 dari 5 orang; lebih tinggi dari prevalensi dunia 1 dari 3 orang. Minum 2 gelas susu tinggi kalsium /hari, cukup untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian. “Minum susu, sebaiknya 30 menit sebelum beraktivitas atau olahraga,” terang dr. Tria Rosemiarti dari Fonterra Brand. Ini agar saat olahraga, kalsium sudah ada di dalam darah sehingga kalsium bisa ‘disemprotkan’ ke tulang.

Olahraga terbaik untuk mencegah osteoporosis adalah yang menopang bobot tubuh; seperti jalan kaki. Jalan kaki minimal 10.000 langkah /hari, dapat menjaga keseimbangan dan mengurangi risiko jatuh, serta membantu mencegah risiko patah tulang dan osteoporosis. Jalan kaki mudah dilakukan, murah dan risiko cederanya rendah. (jie)