Peningkatan kasus COVID-19 varian Omicron di dunia semakin menambah pengetahuan para ilmuwan tentang gejala yang menyertainya. Sebagian besar pasien yang terkonfirmasi Omicron menunjukkan gejala seperti flu.
Menurut studi pendahuluan diketahui bilan varian Omicron ini sangat ringan. Gejala seperti demam ringan, tenggorokan gatal, nyeri tubuh yang ekstrim, berkeringat di malam hari, muntah dan kehilangan nafsu makan menunjukkan terjadi infeksi Omicron di dalam tubuh.
Sebelumnya Dr. Angelique Coetzee, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan – orang pertama yang menemukan Omicron di Afrika Selatan, mengatakan bahwa pasien yang terkonfirmasi Omicron tidak menunjukkan tanda-tanda anosmia (hilang kemampuan mencium dan merasakan).
Selain itu, di antara kasus konfirmasi Omicron, tidak ada kasus pilek, hidung tersumbat atau suhu tubuh yang sangat tinggi, katanya. Ini bisa menjadi pembeda terbesar antara Omicron dan Delta.
Tetapi menurut laporan terbaru oleh The Sun, dua gejala utama Omicron adalah pilek dan sakit kepala. Irene Peterson, profesor epidemiologi dari University College London, Inggris, menjelaskan bahwa pilek dan sakit kepala bisa menjadi gejala dari banyak penyakit lain, tetapi juga bisa menjadi gejala Omicron.
Sejak pertama kali ditemukan, sekitar 20 gejala Omicron telah dilaporkan, pilek dan sakit kepala merupakan gejala paling umum. Dr. Peterson menyarankan pasien yang menderita gejala-gejala ini untuk tidak menganggapnya sebagai pilek biasa, melainkan segera dites.
Gejala lain yang perlu diwaspadai
Peneliti juga menyoroti lima gejala menonjol lain yang perlu diwaspadai sebagai Omicron, seperti pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin dan sakit tenggorokan.
Selain itu menurut penelitian di Inggris, berkeringat di malam hari, kehilangan nafsu makan dan mutah adalah beberapa gejala tidak biasa yang dicatat terjadi pada pasien Omicron.
Sementara itu dalam diskusi daring Super Immunity on COVID-19 : What and How?, Sabtu (22/1/2022), Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, SpP(K), dari RSUP Persahabatan, Jakarta, mengatakan gejala khas Omicron antara lain hidung tersumbat (rinore), batuk, nyeri atau gatal tenggorokan.
"Jadi gejala klinis yang khas dan terbanyak dari infeksi Omicron ini adalah hidung tersumbat, dan gejala khas lainnya adalah batuk, nyeri tenggorok, terutama tenggorokan gatal," kata dia.
Gejala lainnya lagi yang cukup sering tapi tidak khas dialami pasien Omicron adalah mudah lelah, sakit kepala, dan nyeri otot.
Jika Anda mengalami salah satu atau sebagian besar gejala Omicron yang disebutkan di atas, jangan anggap itu sebagai pilek atau flu. Sebaliknya, segera lakukan tes dan isolasi mandiri sampai hasilnya keluar. Jika Anda dites positif terkena virus, lanjutkan isolasi diri Anda.
Pantau gejala, kenakan masker setiap saat dan jangan berbagi peralatan pakaian dengan orang lain. Pastikan membersihkan tangan Anda dan menjaga kebersihan lingkungan Anda. (jie)