Infertilitas, Atasi Dengan Akupunktur | OTC Digest

Infertilitas, Atasi Dengan Akupunktur

Secara global tercatat satu dari tujuh pasangan suami istri di dunia mengalami infertilitas, baik infertilitas primer maupun infertilitas sekunder.

Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 menyebutkan dari total 237 juta penduduk Indonesia, terdapat kurang lebih 39,8 juta wanita usia subur, namun 10-15% di antaranya dengan gangguan kesuburan.

Infertilitas terutama lebih banyak terjadi di kota-kota besar karena gaya hidup yang penuh stres, emosional dan kerja keras serta pola makan yang tidak seimbang.

Infertilitas dapat terjadi dari sisi pria, wanita, kedua-duanya, maupun pasangan. Menurut penelitian, sekitar 40 – 50% kasus infertilitas disebabkan oleh faktor yang berasal dari istri, 25 – 40 % dari suami, 10% karena faktor keduanya, dan 10 %-nya lagi tidak diketahui penyebabnya (idiopatik).

Baca : Mengenal Penyebab Gangguan Kesuburan pada Pria dan Wanita

Salah satu terapi gangguan kesuburan yang sudah lama dilakukan adalah akupunktur. Dr. Handaya Dipanegara, M.Kes, Sp. Ak (spesialis akupunktur klinik), dari RS Pondok Indah Jakarta, menjelaskan bila akupunktur medik yang dikombinasikan dengan pengobatan kedokteran modern dapat memberikan hasil yang lebih optimal untuk menunjang penanganan gangguan kesuburan.

Menurut penelitian, teknik akupunktur dapat meningkatkan keberhasilan program bayi tabung 60% lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menjalani terapi akupunktur.

Teknik ini dilakukan dengan cara merangsang titik tertentu di permukaan tubuh, baik menggunakan jarum saja, elektroakupunktur (dengan bantuan listrik), laserpunktur (dengan sinar laser), maupun penyuntikan dengan cairan yang dikenal dengan akuapunktur.

Terapi akupunktur untuk menunjang penanganan gangguan kesuburan biasanya dilakukan dua kali dalam seminggu, setiap sesi membutuhkan waktu rata-rata 30 menit.

“Satu seri terapi terdiri dari 12 kali terapi. Untuk mendapatkan hasil yang optimal pada program bayi tabung, akupunktur medik dapat dilakukan sehari sebelum dan setelah transfer embrio dilakukan,” ujar dr. Handaya.

Selama menjalani terapi atau program penanganan infertilitas, pasien disarankan memperbaiki pola hidup dengan tidak merokok, makan makanan yang bergizi dan menghindari makanan yang mengandung pengawet.

Penting pula menurunkan berat badan, mencegah stres, istirahat dan tidur cukup, serta berolahraga teratur, seperti bersepeda dan lari ringan sekitar 30 menit sehari.

Bagaimana akupunktur bekerja

Mekanisme akupunktur medik dalam mengatasi gangguan kesuburan dilakukan dengan cara:

  • Memperbaiki hormon reproduksi.
  • Memperbaiki sirkulasi aliran darah ke rahim.
  • Mengurangi vasokonstriksi pembuluh darah.
  • Mempertebal dinding endometrium (rahim).
  • Membuat pikiran lebih tenang.
  • Meningkatkan sistem imunitas dan homeostasis tubuh. (jie)