Satu anak meninggal dan 17 anak harus transplantasi hati, akibat kasus “hepatitis misterius”. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus infeksi hepatitis misterius meningkat dari 169 menjadi 190 kasus di 12 negara.
The Guardian menyatakan, sebagian besar kasus terjadi di Inggris (111 kasus), Spanyol (13 kasus), Israel (12 kasus). Wabah hepatitis misterius ini juga menyebar ke AS, Denmark, Irlandia, Belanda, Italia, Prancis, Norwegia, Rumania dan Belgia.
Belum ada laporan kasus ini telah masuk ke Indonesia. “Hepatitis misterius baru dilaporkan di beberapa negara eropa. Di Indonesia belum ditemukan," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat, Selasa 26 April 2022).
Masyarakat dan semua pihak tidak boleh lengah. “Hati-hati kalau menemukan gejala sakit kuning yang tak kunjung membaik,” papar dr. Nadia. WHO meminta negara-negara di dunia untuk menganalisa laporan kasus hepatitis, dan waspada pada penyebaran kasus infeksi yang terjadi. "Jumlahnya tidak besar, tapi konsekuensinya cukup parah," ujar Richard Pebody dari WHO Divisi Eropa.
Gejala hepatitis misterius
- Urin berwarna kecokelatan seperti air teh.
- Nyeri & rasa tidak nyaman di perut.
- Demam.
- Mual muntah.
- Warna feses terang
Pertama kali ditemukan di Inggris
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) menyatakan, kasus hepatitis misterius pertama kali ditemukan di Inggris. Sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak >10 tahun. Setelah itu, kasus serupa teridentifikasi di 12 negara.
Direktur ECDC Andrea Ammon menyatakan kepada wartawan, sekitar 40 kasus tercatat di Uni Eropa dan Zona Ekonomi Eropa. Amerika Serikat dan Israel terus memantau kasus ini.
Hepatitis berat, atau radang hati, sebenarnya jarang terjadi pada anak. ECDC bersama otoritas nasional setempat dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) terus menyelidik kasus yang tidak biasa ini. Disebut tidak biasa, karena kasus hepatitis misterius tidak menampakkan virus penyebab peradangan hati, seperti hepatitis A, B, C, D dan E. Menurut Ammon, penyelidikan mengarah pada hubungan dengan infeksi adenovirus, keluarga virus umum yang dapat menyebabkan gejala mirip flu atau gastrointestinal.
Ada asumsi, lockdown COVID-19 telah melemahkan kekebalan pada anak. Mungkin karena anak kurang terpapar patogen umum saat isolasi. Pertanyaan para ilmuwan, mungkinkah virus adenovirus yang terlibat telah bermutasi. Atau bertindak bersama infeksi lain, seperti COVID-19. Otoritas ilmuwan Eropa mengesampingkan kasus hepatitis misterius ini dengan vaksinasi COVID-19.
Hepatitis yang kita kenal
Hepatitis merupakan kasus peradangan pada hati (liver). Penyebabnya infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun dan infeksi cacing hati. Bila penyebabnya infeksi virus, hepatitis mudah menular.
Gejala hepatitis: demam, nyeri sendi, sakit perut, sakit kuning. Bisa berlangsung 6 bulan atau lebih. Komplikasi hepatitis berupa gangguan hati, sirosis, kanker hati (hepatocellular carcinoma).
Penyebab hepatitis
1. Hepatitis A
Karena infeksi virus hepatitis A (HAV). Penularan melalui makanan minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A.
2. Hepatitis B
Karena infeksi virus hepatitis B (HBV). Menular melalui hubungan seksual tanpa alat pengaman, atau transfusi darah. Meski jarang terjadi, ibu hamil yang terinfeksi dapat menularkan ke janin.
3. Hepatitis C
Karena infeksi virus hepatitis C (HCV). Ditularkan lewat hubungan seksual tanpa pengaman (kondom), penggunaan jarum suntik rame-rame; biasa terjadi pada pecandu narkoba. Ibu yang terinfeksi bisa menulari janin.
4. Hepatitis D
Radang hati karena infeksi virus hepatitis D (HDV). Jarang terjadi, tapi dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
5. Hepatitis E
Karena infeksi virus hepatitis E (HEV). Ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Mudah menular di lingkungan yang sanitasinya buruk.
6. Karena kecanduan alkohol
Mengonsumsi alkohol berlebihan bisa menyebabkan radang hati, menimbulkan kerusakan permanen sel-sel hati. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan gagal hati & sirosis.
7. Karena obat-obatan tertentu
Toxic hepatitis terjadi karena konsumsi obat-obatan tertentu yang melebihi dosis. Dapat menyebabkan hati meradang atau rusak.
8. Karena penyakit autoimun
Sistem imun tubuh keliru menyerang sel-sel hati, menimbulkan radang dan kerusakan hati.
9. Karena cacing hati
Spesies cacing hati opisthorchiidae yang sering menyebabkan infeksi yakni Clonorchis. Bisa karena konsumsi makanan yang dimasak tidak matang dan terkontaminasi larva cacing hati. (sur)