Data dari pemerintah hingga 1 April 2020 sebanyak 1677 orang terkonfirmasi positif COVID-19, dengan 1417 dalam perawatan, 103 orang sembuh dan 157 meninggal. Di satu sisi, di banyak wilayah tenaga medis masih kekurangan alat pelindung diri (APD), ini membuat saat ini bermunculan gerakan sosial donasi APD untuk tenaga medis.
Sebelumnya diberitakan bila para tenaga medis yang berasal dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) mengancam tidak tangani pasien corona bila tidak ada ketersediaan APD.
Gerakan sosial donasi APD ini diharapkan bisa memenuhi keterbatasan APD yang sangat dibutuhkan tenaga medis. Seperti yang dilakukan oleh desainer kenamaan Anne Avantie, lewat yayasannya (Yayasan Anne Avantie) telah menghentikan seluruh produksi kebaya dan mulai membuat APD.
Dalam akun Instagram pribadinya ia menulis : “Ketika Tuhan menyentuh saya secara pribadi untuk berbuat sesuatu bagi pahlawan kemanusiaan yang mempertaruhkan nyawa untuk kita atas musibah COVID-19 ini, saya menanggapi dengan segala ketulusan walau dalam keterbatasan mesin.”
Dalam postingan lainnya ia juga menyatakan : “Baju-baju APD ini saya sumbangkan. Atas budi baik para donatur, dan tidak saya perjualbelikan. Semua rumah sakit yang mengirim email permohonan resmi kami perjuangkan pendistribusiannya.”
Wanita berusia 71 tahun ini menyerukan bila jangan memilih-milih ketika hendak menolong. Berkaca pada apa yang dilakukan seluruh tenaga medis – ia menyebutnya pejuang pahlawan kemanusiaan- yang tidak harus meminta (melihat) KTP ketika akan menolong.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Ria Sarwono dan Carline Darjanto. Melalui akun Instagramnya, dua sahabat yang juga pendiri dari label mode lokal, Cottonink menyatakan keinginannya untuk menjahit 10.000 coverall (jumpsuit/hazmat suit) yang merupakan bagian penting dari APD bagi para tenaga medis.
Semua APD yang berhasil dijahit oleh tim nantinya akan disumbangkan ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan akan didistribusikan langsung kepada seluruh rumah sakit yang membutuhkan.
Sementara itu, berkolaborasi dengan Special Textile, desainer muda Cynthia Tan membagikan 1000 masker gratis kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona.
Dari ranah perusahaan farmasi, salah satu yang juga menyerukan aksi sosial ini adalah Mundipharma Indonesia melalui kampanye #BerbagiSalingMenjaga. Gerakan penggalangan donasi untuk pembelian APD bagi tenaga medis dilakukan bekerja sama platform e-commerce Tokopedia.
Mundipharma adalah perusahaan yang menjual produk antisetik Betadine. Country Manager Mundipharma Indonesia, Mada Shinta Dewi mengatakan, sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial, Mundipharma Indonesia dan Tokopedia turut berpartisipasi menjadi bagian dari mitra tenaga medis dalam memerangi COVID-19.
“Mundipharma Indonesia dan Tokopedia melihat peran APD bagi tenaga media sangat penting, untuk mengantisipasi risiko tertular ketika melayani dan merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, kami akan mendonasikan 85% hasil penjualan Peduli Package di platform Tokopedia untuk membeli APD. Seluruh APD ini kemudian akan kami salurkan ke tenaga medis yang bertugas di Rumah Sakit Rujukan COVID-19,” terangnya.
Jessica Stephanie Jap, selaku AVP of Business Tokopedia menjelaskan, “Tokopedia membuka peluang kerja sama dengan para mitra strategis, termasuk Mundipharma Indonesia, demi membantu masyarakat memenuhi kebutuhan kesehatan tanpa harus ke luar rumah.”
Peduli Package terdiri dari BETADINE® Body Wash varian Manuka Honey dan Pomegranate, yaitu sabun antibakterial. Masyarakat bisa mendapatkan Peduli Package lewat kampanye Tokopedia Peduli Sehat.
Sementara itu bagi masyarakat luas juga bisa membantu para tenaga medis dengan tetap produktif di dalam rumah – seperti anjuran pemerintah - untuk memutus penyebaran COVID-19. (jie)