pasien Penyakit jantung dan Hipertensi boleh makan sate kambing
pasien Penyakit jantung dan Hipertensi boleh makan sate kambing

Dokter: Pasien Diabetes, Hipertensi dan Penyakit Jantung Boleh Makan Sate Kambing, Asal…

Sate kambing, siapa yang tidak tahu lezatnya. Tetapi di satu sisi makanan ini banyak disalahkan sebagai penyebab berbagai penyakit seperti hipertensi dan penyakit jantung. 

Dari sisi gizi, daging kambing ternyata lebih sehat daripada daging sapi, domba atau babi yang sama-sama dalam kategori daging merah. Bahkan dibandingkan daging ayam. 

Dalam perbandingan oleh Alabama Cooperative Extension System (ACES) antara daging kambing, domba, sapi dan ayam diketahui bila kandungan lemak jenuh pada daging kambing adalah yang terendah. Daging domba menjadi yang tertinggi, disusul sapi dan ayam. 

Daging kambing seberat 3 ons (85 gram) mengandung lemak sebanyak 2,6 gram. Sementara daging domba dalam porsi yang sama adalah 8,1 gram, sapi 7,9 gram dan ayam 6,3 gram. 

Tetapi tidak dipungkiri, daging kambing banyak dihindari oleh penderita hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, hingga diabetes. 

Prof. dr. Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM, dalam serial threat-nya di Twitter menjelaskan sebenarnya pasien penyakit-penyakit tersebut tetap boleh makan sate kambing. 

Asal, “Kalau penyakit jantungnya sudah diobati, misalnya dipasang ring atau operasi bypass, dan kejadiannya lebih dari 4 bulan, jawabannya: boleh (makan sate kambing)” tulisnya. Apalagi bila ia sudah bisa berolahraga teratur dan terkontrol. 

Ukuran seorang pasien jantung sudah terkontrol antara lain mampu naik tangga hingga lantai tiga, bisa berolahraga jalan cepat atau bersepeda hingga 3 kilometer. 

Prof. Beri (demikian ia akrab disapa) menambahkan hal yang serupa berlaku untuk penderita hipertensi dan diabetes yang ingin menyantap sate kambing. Penyakitnya harus terkontrol. 

Ditandai dengan hemoglobin A1c (HbA1c: kadar rata-rata gula darah dalam 3 bulan) kurang dari 6,5 pada penderita diabetes. Dan tekanan darah 135/85 mmHg untuk penderita hipertensi. 

“Ya boleh saja (penderita diabetes dan hipertensi) makan sate kambing,” tegas Prof. Beri.

Yang tidak kalah penting adalah baik pasien penyakit jantung, hipertensi atau diabetes perlu memperbanyak konsumsi sayur, buah dan rutin berolahraga. 

“Seberapa banyak sate yang diperbolehkan?” tukas Prof. Beri. “Prinsipnya semua yang berlebihan itu tidak baik.” 

Rendah kolesterol

Selain rendah lemak jenuh, daging kambing lebih tinggi mineral. ACES mencatat kadungan zat besi dalam 100 gram daging kambing sebanyak 3,73 mg zat besi, lebih tinggi dibanding daging sapi, yakni 2,24 mg zat besi. 

Demikian pula zinc, 100 gram daging kambing mengandung 5,27 mg sementara daging sapi hanya 4,61 mg. 

Bagaimana dengan kolesterol dalam daging kambing? Prairie View A&M University di Amerika Serikat menulis daging kambing lebih rendah kolesterol dibanding daging merah lain. Konsumsi daging rendah kolesterol dan lemak jenuh akan membantu menurunkan risiko penyakit jantung. 

“Kandungan kolesterol dalam 100 gram daging kambing tercatat cuma 57 mg. Sementara kadar kolesterol dalam 100 gram daging sapi dan ayam masing-masing mencapai 89 mg dan 83 mg,” tulis Prof. Beri. (jie)