diet untuk mencegah migrain
diet untuk mencegah migrain

Diet Untuk Mencegah Migrain, Ini Pendapat Ahli

Mungkin diet untuk mencegah migrain terbaik adalah konsumsi makanan segar dan minimalkan makanan olahan. Tetapi ada banyak faktor yang mempengaruhi munculnya migrain, dan bagaimana mencegah migrain. 

Konsumsi makanan segar dan mengurangi pangan olahan berarti menghilangkan banyak zat kimiawi yang dianggap sebagai pemicu migrain. Makan dalam porsi kecil – tetapi lebih sering (sekitar 5 kali) dengan kalori terkontrol – membantu mencegah migrain. 

“Ini akan mencegah lapar dan menghindari pemicu kimiawi dalam jumlah besar pada waktu tertentu. Dan akhirnya meningkatkan metabolime, mencegah kenaikan berat badan yang bisa menjadi faktor risiko terjadinya migrain,” tulis Dr. Merle L. Diamond dan Dr. Dawn A. Marcus, dalam laporannya di jurnal American Migraine Foundation. 

Dr. Merle adalah assistant professor di Finch University of Healht Sciences/The Chicago Medical School. Sedangkan Dr. Marcus adalah associate professor anestesiologi dan neurologi di University of Pittsburgh Medical Center (AS). 

Selama bertahun-tahun ilmuwan berdebat tentang makanan tertentu yang menyebabkan “ambang migrain” turun, memungkinkan kejadian migrain lebih kerap, selain faktor penyebab lain yang sudah diketahui seperti ketidakseimbangan hormon, stres dan genetik. 

Makanan yang dianggap pemicu migrain

Ada beberapa makanan yang diduga memicu serangan migrain. “Pemicu makanan yang paling sering dilaporkan adalah alkohol (33%) dan coklat (22%),” Dr. Merle dan Marcus menjelaskan. 

Pasien sering direkomendasikan untuk memantau histori makanan yang dianggap mengandung bahan kimia pemicu sakit kepala, seperti tyramine (misalnya keju), beta-phenylethylamine (dalam coklat) dan nitrat(misalnya daging olahan). 

Daging olahan diketahui tinggi nitrat, dan nitrat tingkat tinggi merupakan pemicu migrain pada beberapa individu. “Beberapa makanan dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga menciptakan perubahan awal yang terlihat pada serangan migrain. Beberapa tersebut makanan mengandung tyraminedalam jumlah signifikan,” Dr. Merle dan Marcus menambahkan. 

Makanan yang tinggi tyramine antara lain keju, kacang-kacangan, buncis, yogurt, pisang dan jeruk. Tetapi, peneliti mencatat, menghindari konsumsi makanan ini dalam jangka panjang cenderung berdampak buruk pada kesehatan dan tidak direkomendasikan secara luas.

Minuman alkohol tertentu, termasuk anggur merah dan bir, sering disebut sebagai pemicu migrain. Tetapi dua penelitian di Italia melibatkan 307 relawan penderita migrain tanpa aura tidak menemukan hubungan antara konsumsi alkohol dengan serangan migrain. Melainkan lebih dipicu oleh stres.

Sebaliknya studi Nutritional Neuroscience yang melibatkan 1.838 subyek, menemukan mereka dengan malnutrisi ringan, sedang atau berat mengalami sakit kepala yang lebih hebat. Riset juga menemukan bahwa penderita sakit kepala parah dan migrain memiliki kadar serat, folat total, riboflavin, selenium, potasium, magnesium, vitamin A, B6, B12, C dan vitamin K yang rendah. 

Diet untuk mencegah migrain, mungkinkah ? 

Beberapa individu mencoba menghilangkan makanan yang dicurigai memicu migrain, tetapi daftar makanan pemicu tersebut bisa sangat panjang. 

“Oleh karena itu, pembatasan diet dari semua pemicu migrain untuk jangka panjang kemungkinan besar tidak sehat,” imbuh Dr. Merle dan Dr. Marcus. 

“Pendekatan yang rasional dan bermanfaat perlu fokus pada mempelajari fakta dan menjadi cerdas. Pasien harus meluangkan waktu untuk mempelajari makanan mana yang berpotensi menjadi pemicu bagi mereka, kemudian batasi konsumsinya.” 

“Seiring waktu akan terampil mengidentifikasi pemicu migrain, dan menghindari makanan itu pada saat risiko migrain tinggi. Misalnya, pada waktu-waktu siklus menstruasi,” lanjutnya. 

Bagaimana mengetahui makanan merupakan pemicu migrain?

  1. Mengonsumsi makanan tertentu akan memicu sakit kepala dalam waktu 12 - 24 jam. 
  2. Batasi makanan yang menjadi perhatian selama empat minggu. Pantau frekuensi, tingkat keparahan dan respons sakit kepala terhadap pengobatan menggunakan buku harian sakit kepala.
  3. Jika tidak ada perubahan pada sakit kepala Anda, maka makanan itu saja mungkin bukan pemicunya.
  4. Jangan menghindari semua makanan yang dicurigai memicu migrain dalam jangka panjang. Selain tidak sehat, melakukan hal tersebut justru bisa menyebabkan Anda stres dan tidak menikmati waktu makan.
  5. Jangan lakukan pembatasan makanan pemicu migrain selama hamil. Atau menerapkannya untuk anak-anak dan remaja. 

“Menulis buku harian migrain, merubah gaya hidup (aktif bergerak) bersama dengan diet dapat membantu Anda mengidentifikasi pola migrain Anda. Timbulnya siklus menstruasi, stres kerja, perubahan rutinitas tidur, dan puasa semuanya dapat mengacaukan apa yang dianggap sebagai makanan pemicu migrain,” terang Dr. Merle dan Marcus. (jie)

Baca juga: Mencegah Migrain Supaya Tidak Mudah Kambuh