manfaat beladiri untuk kesehatan fisik dan mental
manfaat beladiri untuk kesehatan fisik dan mental

Beladiri Bukan untuk Menjadi Jagoan, Sikap Agresif dan Impulsif Malah Berkurang

Olahraga seni beladiri semakin berkembang. Di banyak tempat dan daerah, terlihat anak-anak, remaja dan orang dewasa berlatih taekwondo, karate atau muay thai. Beladiri nasional seperti silat Merpati Putih, Tarung Drajat, banyak orang asing yang tertarik untuk belajar. Sosok seperti Bruce Lee (kungfu), Muhammad Ali (petinju), Khabib Nurmagomedof (MMA), menginspirasi banyak orang. Mereka dihormati karena integritas dan kemauan kerasnya dalam mencapai sesuatu.

Beladiri tidak sekedar belajar cara memukul dan menendang. Lebih dari itu, ada filosofi yang mendasari, “Taklukkan dirimu, sebelum menaklukkan orang lain." Seni beladiri Kempo sekedar contoh memiliki kredo, “Kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan. Kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman." Tidak aneh bila sebuah penelitian menyimpulkan, latihan beladiri yang keras dan konsisten membuat seseorang kurang impulsif dan agresif terhadap orang lain.

Sebagai olahraga, beladiri membuat seseorang menjadi lebih sehat, fisik dan mental. Keuntungan lain, beladiri berguna saat menghadapi mereka yang berniat jahat. Belajar beladiri perlu disiplin tinggi. Dalam beladiri taekwondo atau karate, berlatih berbulan-bulan baru bisa naik tingkat; misalnya dari ban putih ke bankuning. 

Makin tinggi tingkatan, makin sulit latihan yang harus dilakukan. Kenaikan tingkat di sebuah perguruan beladiri, mengharuskan berjalan kaki sore sampai malam hari menempuh jarak puluhan kilometer. 

Manfaat berlatih beladiri terhadap sikap mental

Gaya hidup sehat. Latihan yang melibatkan seluruh anggota tubuh, membakar banyak kalori. Latihan teratur memberi sinyal agar makan minum tidak berlebihan. Cukup tidur, jauh dari narkoba dan alkohol.

Rasa percaya diri meningkat. Ini berkat berlatih, latih tanding, ikut kejuaraan dan tampil di depan khalayak. Bisa membela diri dan orang lain bila diperlukan. Lebih bisa mengendalikan stres dan konsentrasi meningkat.

Refleks dan fleksibilitas tubuh meningkat. Penelitian menemukan, berlatih beladiri dapat meningkatkan daya refleks, dan cepat bereaksi saat menghadapi situasi tertentu. 

Lebih bijak dan sabar. Seperti disebutkan di atas, latihan beladiri membuat seseorang menjadi kurang impulsif dan agresif terhadap orang lain. Dengan kata lain, menjadi lebih bijak dan sabar. Penelitian menyebutkan, latihan beladiri dapat memperbaiki suasana hati (mood) dan membuat lebih bahagia. 

Manfaat berlatih beladiri untuk kesehatan

Meningkatkan kesehatan jantung dan kardiovaskular. Ini karena gerak fisik secara total selama latihan. Menurut studi, gerakan repetitif dalam olahraga bela diri adalah high intensity interval training (HIIT), yang dapat menurunkan tekanan darah. 

Menurunkan berat badan. Banyak gerakan beladiri dilakukan dengan intensitas tinggi,  yang banyak membakar kalori. Satu jam berlatih beladiri intensitas sedang dapat membakar sampai 500 kalori. Dengan kata lain, dapat membantu menurunkan berat badan. Latihan dan aktivitas fisik, di sisi lain, membuat stamina dan sistem ketahanan tubuh meningkat. 

Persiapan belajar beladiri

Beladiri termasuk olahraga keras/berat. Risiko cedera akibat pukulan, tendangan, bantingan dan lain-lain sangat mungkin terjadi. Apalagi bila secara tak sengaja, yang terkena adalah bagian tubuh seperti: mata, leher dan kemaluan. 

  1. Sejumlah hal perlu diperhatikan:
  2. Bagi yang berusia >50 tahun, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter. Apalagi bila mempunyai kondisi medis tertentu seperti obesitas, gangguan lutut atau penyakit jantung.
  3. Saat mendaftar ke perguruan beladiri tertentu, suhu atau pimpinan perguruan akan menanyakan seputar kondisi kesehatan, kesiapan mental, kenapa ingin belajar beladiri dan mengapa perguruan ini yang dipilih.
  4. Setelah diterima, ikuti semua saran dan aturan main demi keselamatan dan mendapat semua manfaat olahraga beladiri. (sur)