Manfaat aromaterapi Rempah-rempah

Aromaterapi Rempah-rempah

Bawang, biji pala, lada, kayu manis, kunyit, daun salam. Bumbu dan rempah-rempah yang biasa digunakan sebagai bumbu masak ini, diketahui bermanfaat bagi kesehatan. “Saat ibu menyiapkan bumbu untuk memasak, tentu bersentuhan dan dan menghirup harum rempah. Itu aromaterapi,” ujar dr. Amelia, dokter yang mendalami masalah kesehatan secara holistik, khususnya dari segi nutrisi.

Berbagai penelitian menunjukkan, bumbu dan rempah bermanfaat bagi kesehatan bila dikonsumsi.“Rempah-rempah memiliki daya antiiflamasi yang sangat kuat,” terang dr. Amelia. Rempah kaya akan polifenol, senyawa pada tanaman yang bekerja sebagai antioksidan. Polifenol pada beberapa rempah dapat menurunkan peradangan (inflamasi). Inflamasi adalah faktor risiko terjadinya penyakit jantung/pembuluh darah dan kanker.

Antioksidan pada kayu manis terbukti dapat menurunkan kadar gula darah, pada penyandang diabetes. Kunyit dapat menurunkan inflamasi dan meredakan gejala osteoarthritis dan rematik. Menariknya lagi, bumbu dan rempah meningkatkan rasa makanan tanpa menambah kalori. Sebaliknya dapat menurunkan penggunaan gula, garam dan lemak tanpa “mengorbankan” rasa makanan.

Menanam rempah di pot atau pekarangan, memberi keuntungan tambahan. Selain menghemat uang belanja, juga menambah aromaterapi di sekitar rumah. Memetik seledri, daun kemangi atau mencabut kunyit dan bawang,dapat membangkitkan kebahagiaan tersendiri. Kegiatan berkebun dan merawat tanaman juga lumayan membakar kalori, sekaligus bisa menjadi me-time untuk rehat sejenak dari kesibukan sehari-hari.

Proses memasak memberi manfaat lain. “Memasak seperti ritual, yang memberi efek relaksasi,” imbuh dr. Amelia, yang rajin menampilkan foto seputar pola makan sehat melalui akun Instagramnya (@dr_amelia). (nid)