alasan mengapa lansia gampang mengantuk
mengapa lansia gampang mengantuk

7 Alasan Mengapa Lansia Gampang Mengantuk

Presiden Indonesia ke-4, alm. Gus Dur (K.H. Abdurrahman Wahid) diketahui kerap tertidur di tengah forum-forum resmi, misalnya di sidang kabinet atau paripurna DPR, tetapi anehnya beliau tetap nyambung dengan materi yang sedang dibahas. 

Fenomena Gus Dur gampang tertidur ini juga dibahas oleh Mohamad Sobary – budayawan dan sahabat Gus Dur – dalam bukunya ‘Jejak Guru Bangsa’. Bahkan secara khusus tim dokter dari RS John Hopkins pernah memeriksa pola tidur Gus Dur tatkala ia berkunjung ke Amerika. Tim dokter memberi nasihat agar Gus Dur menjaga pola tidurnya. 

Fenomena Gus Dur adalah penggambaran bila lansia gampang mengantuk. Bukan hal yang aneh menjadi mudah lelah seiring bertambahnya usia. Tetapi tiba-tiba merasa lelah, mengantuk  atau tidak memiliki cukup energi untuk menjalani hari bisa menjadi tanda masalah kesehatan. 

David Cutler, MD, spesialis kedokteran keluarga di Providence Saint Johns Health Center, California, menerangkan, “Meskipun normal untuk mengalami kelelahan setiap hari, tetapi perubahan energi atau rasa kantuk yang nyata meskipun sudah mengambil langkah-langkah istirahat dan perawatan diri mungkin memerlukan penyelidikan medis lebih lanjut.” 

Berikut ini tujuh penyebab kenapa lansia gampang mengantuk, plus apa yang bisa Anda lakukan untuk mengembalikan tingkat energi seperti semula. 

1. Anda memulai pengobatan baru

Kelelahan dan mengantuk bisa adalah bentuk efek samping obat-obatan, seperti antidepresan, antihistamin (anti alergi), obat tidur, antimual, obat opioid atau relaksan otot, menurut Harvard Health Publishing.

Dan efek ini tambah terasa seiring penuaan: “Metabolisme tubuh berubah seiring penuaan, semakin tua seseorang semakin rentan ia terhadap efek samping obat,” terang Dr. Culter, melansir Livestrong. 

2. Dalam masa pengobatan atau pemulihan pasca-operasi

Pengobatan, seperti kemoterapi atau radiasi dapat membuat Anda kelelahan. Anda juga bisa merasakan lebih capek dari biasanya bila jika Anda pulih dari operasi atau prosedur medis, kata Ankur Patel, MD, ahli geriatri yang juga penulis ‘Age Is Just a Number’.

Tubuh tidak hanya mengeluarkan energi ekstra untuk penyembuhan, tetapi Anda sangat mungkin akan mendapatkan obat baru pasca-operasi yang menimbulkan efek samping mengantuk. 

3. Infeksi  

Penyakit seperti flu, pneumonia atau infeksi saluran kemih (ISK) bisa membuat Anda kelelahan, seiring tubuh mengeluarkan energi ekstra untuk melawan infeksi. Masalahnya, kerap kali penyakit ini tidak terdiagnosis pada lansia. 

“Karena lansia bisa menunjukkan gejala yang samar, dan ia mungkin tidak berbicara dengan pengasuhnya atau dokter,” Dr. Patel menambahkan. 

4. Cemas atau depresi

Emosi yang berlebihan kadang kala bisa mewujud menjadi gejala fisik seperti kelelahan ekstrim mendadak. Dan, perasaan cemas atau depresi banyak dialami oleh lansia. 

“Lansia mungkin merasakan kesepian, berduka atau cemas akan masa depannya, yang di banyak hal tidak terdiagnosa dengan benar dan mengakibatkan kelelahan,” ujar Dr. Cutler. 

5. Kurang gizi

Anemia defisiensi besi bisa menyebabkan seseorang merasa lelah, demikian juga saat kekurangan vitamin B12 dan D. 

Walau kekurangan gizi ini bisa menyebabkan kelelahan pada orang-orang di segala usia, lansia berisiko lebih tinggi untuk mengalami kurang nutrisi. 

Kondisi ini biasanya membaik saat lansia mendapatkan cukup vitamin dan mineral yang ia butuhkan.

6. Gangguan tidur sleep apnea

Sleep apnea atau henti napas sesaat saat tidur mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Ditandai dengan mendengkur sangat keras dan berhenti sesaat, akibat adanya gangguan di saluran napas. Biasanya penderita tidak menyadari jika mengalami henti napas. 

Ini bisa menyebabkan rasa kantuk di siang hari yang berlebihan disertai perubahan mood, kesulitan konsentrasi dan terbangun dengan sakit kepala atau tenggorokan kering.

Lansia berisiko tinggi mengalami sleep apnea, “Seiring penuaan, otot melemah, termasuk otot area leher dan saluran napas,” Dr. Patel menjelaskan. 

Terapi continuous positive airway pressure (CPAP) bisa digunakan untuk mengatasi gangguan tidur ini. Cara yang lebih sederhana adalah dengan tidur miring dan menurunkan berat badan. 

7. Penyakit kronis yang mendasari 

Ketidakseimbangan hormon, masalah jantung atau paru-paru, penyakit autoimun atau kanker, semuanya memicu kelelahan. 

Bila orang tua atau lansia gampang mengantuk atau berjuang dengan energi yang rendah, itu bisa menjadi gejala masalah kesehatan mendasar yang serius, atau belum terkontrol baik. 

“Pengobatan (kelelahan) biasanya melibatkan pengobatan kondisi medis yang menyebabkan gejala,” kata Dr. Cutler. 

National Institute of Aging (NIA) menganjurkan olahraga teratur, terutama yang menggabungkan latihan pernapasan dan keseimbangan – seperti yoga atau tai chi – dapat memberi Anda dorongan energi. (jie)