menjaga berat badan untuk pria berusia 50 tahun lebih

6 Cara Menjaga Berat Badan Untuk Pria Usia 50 Lebih

Seiring bertambahnya usia wajar jika lingkar perut semakin bertambah. Dan setelah Anda memasuki usia 50 tahun tampaknya semakin sulit menurunkan berat badan.

Hal tersebut masuk akal, karena “Seiring penuaan, metabolisme tubuh mulai memelan, dan banyak fungsi metabolisme tubuh, organ atau penyerapannya, menjadi kurang efisien,” terang Katherine L Tucker, PhD, profesor dan ahli nutrisi di University of Massachusetts-Lowell, AS.

Terlebih lagi, seiring bertambahnya usia, kualitas otot mulai berubah dari yang semula sebagian besar serat otot, menjadi kombinasi lemak dan serat otot. Setelah usia 50 tahun proses otot disusupi lemak bertambah cepat.

Akibatnya,”Anda menjadi lebih gampang lelah. Metabolisme tubuh mulai memelan, dan Anda kehilangan massa otot, membuat sulit menjaga lemak tidak menumpuk. Faktanya pria berusia 50 tahun membutuhkan sekitar 100 kalori lebih sedikit per hari daripada pria berusia 20 tahun dengan berat yang sama,” tutur Steven Heymsfield, MD, dari Pennington Biomedical Research Center, AS, melansir Menshealth.

Tetapi kabar baiknya Anda tetap bisa menurunkan berat badan setelah usia 50 tahun, walau membutuhkan usaha lebih untuk itu. Berikut ini tips sederhana untuk menjaga berat badan untuk Anda yang berusia 50 tahun lebih:

1. Makan lebih banyak sayur dan buah

Untuk mengurangi berat badan hal utama adalah mengonsumsi lebih sedikit kalori dibanding yang Anda pakai. Salah satu cara tergampang adalah dengan mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah.

Riset di Harvard menyatakan mereka yang meningkatkan asupan buah dan sayur bobot tubuhnya berkurang, terutama pada kelompok yang mengonsumsi apel, buah beri, pear, kedelai atau bunga kol.

Sayur dan buah rendah kalori, tetapi tinggi vitamin dan mineral yang semakin dibutuhkan seiring penuaan, termasuk serat yang akan membuat Anda kenyang lebih lama.

2. Perbanyak kacang-kacangan

kacang-kacangan kerap disebutkan dalam rekomendasi diet sehat. Ini bukan tanpa sebab, kacang dipenuhi oleh protein, lemak sehat dan serat yang mengenyangkan. “Saat melewati sistem pencernaan, serat dan patinya memberi makan pada bakteri baik di usus,” kata Prof. Tucker.

Sebuah penelitian di The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi satu porsi kacang polong setiap hari berhasil menurunkan beberapa pound berat badannya dalam rata-rata 6 minggu.

3. Fokus pada makanan

Di banyak orang modern, aktivitas makan dilakukan di sela-sela kesibukan. “Mereka cenderung untuk makan terlalu banyak,” ujar Bettina Mittendorfer, PhD, peneliti dan associate professor di Washington University di St. Louis, AS. “Tetapi makan dengan perlahan dan tenang akan membantu usaha Anda menurunkan berat badan.”

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan makan sambil nonton TV. Riset yang diterbitkan di jurnal Obesity menyatakan pria paruh baya yang makan di depan (nonton) TV lebih gampang menjadi gemuk.

4. Berhenti minum manis

Makanan dan minuman manis dipenuhi kalori, tetapi ini tidak bisa memuaskan nafsu makan Anda. Orang yang berhenti minum soda dan minuman manis lainnya penambahan berat badannya lebih sedikit daripada mereka yang melakukannya, sebuah tinjauan studi di Australia menunjukkan.

5. Variasikan olahraga Anda

Penelitian di University of Illinois (Chicago) dan Iowa State University membuktikan orang yang lebih tua yang melakukan olahraga kombinasi – 30 menit latihan aerobik dan 30 menit latihan pembebanan – tiga hari per minggu berhasil menurunkan persentase lemak tubuh dan meningkatkan massa otot. Riset itu juga melihat perbaikan tekanan darah dan kemampuan otot jantung dan paru.

Latihan pembebanan (squat, push up, deadlift, bench press, dll) efektif untuk membangun otot dan membakar lebih banyak kalori. Sementara latihan aerobik (jalan kaki, jogging, bersepeda, dll) bagus untuk menghilangkan lemak, kata penulis studi.

6. Coba puasa intermiten

Menurut Stephen Anton, PhD, associate professor di University of Florida College of Medicines (AS), puasa intermiten yang dimaksudkan adalah tidak makan (boleh minum air putih) selama 8-9 jam; misalnya dari jam 8.00 pagi sampai pukul 17.00. Kemudian Anda bisa secara bertahap meningkatkan waktu puasa, misalnya 12 jam.

“Beberapa teman yang mempraktikannya telah merasakan manfaatnya dalam mengurangi lemak perut dan meningkatkan energi,” kata Anton. Tetapi jenis diet ini bukan untuk semua orang, jadi lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter. (jie)