Penyakit terkait saraf mulai bergeser, dari yang semula banyak terjadi pada usia lanjut, saat ini semakin banyak dialami usia produktif.
Gejala gangguan saraf yang banyak dialami usia produktif seperti sakit kepala, nyeri tengkuk, nyeri pinggang bawah, kesemutan, kebas, hingga diagnosis stroke.
Selain faktor genetik, gaya hidup kurang gerak ditengarai sebagai penyebabnya. Menurut dr. Zicky Yombana, SpS, Captain Neuro Care by Klinik Pintar, saat ini profil pasien dengan gangguan saraf sudah bergeser ke usia produktif dengan rentang usia 20 - 30 tahun ke atas.
Gejala yang muncul kerap tidak disadari sebagai gangguan saraf, seringkali dihubungkan dengan penyakit dalam atau penyakit otot dan tulang. Banyak pemahaman-pemahaman yang salah tentang gangguan saraf sehingga penanganannya terlambat.
“Gangguan saraf memiliki spektrum yang luas mulai dari hal ringan seperti kesemutan, sakit kepala, hingga yang hal kronis seperti stroke. Self-diagnosed bisa memicu salah penanganan dan justru tambah parah,” terangnya dalam peluncuran kampanye Sadar Saraf di Usia Produktif, Rabu (8/2/2023).
Riset C Butler, dkk (di British Medical Journal) juga menjelaskan bila gejala gangguan saraf kerap disalahartikan sebagai gangguan mental. Saraf berhubungan erat dengan psikologi dan psikiatri, karena ketiganya berfokus pada fungsi dan gangguan otak.
Wangsit Firmantika (30 tahun), seorang yang sehari-harinya bekerja di depan komputer selama 8-12 jam kerap mengeluhkan nyeri punggung bawah. “Namun biasanya setelah stretching atau rebahan akan reda sendiri, atau maksimal ke tukang pijat.”
“Setelah mendapat penjelasan dokter spesialis, saya baru mengerti bahwa bisa jadi ini adalah gejala gangguan saraf. Bagi pekerja usia produktif yang mobilitasnya tinggi, memang biasanya ingin mencari solusi serba cepat tapi justru enggan periksa ke dokter,” imbuh Wangsit.
Menurut dr. Zicky, masyarakat umumnya harus segera konsultasi ke dokter spesialis jika merasakan keluhan mendadak, intensitasnya semakin sering, diikuti rasa sakit yang berat dan berulang.
Gejala gangguan saraf yang kerap timbul di usia muda
1. Sakit kepala
Sakit kepala adalah gejala salah satu gangguan saraf paling umum, dapat menyerang siapa saja di usia berapa pun.
Meskipun sering kali sakit kepala bukan suatu kondisi yang serius, jika ini datang tiba-tiba dan berulang, disarankan untuk memeriksakan ke dokter, karena bisa menjadi gejala kondisi medis lainnya.
2. Kejang dan epilepsi
Epilepsi adalah gangguan umum pada sistem saraf pusat yang melibatkan aktivitas listrik otak yang tidak normal, membuat penderitanya mengalami kejang berulang.
Epilepsi juga bisa menunjukkan gejala selain kejang, seperti bengong, tidak merespon saat disentuh atau kepala terkulai tanpa sebab yang terjadi berkali-kali. Ini terutama terjadi pada anak-anak.
Baca: Gejala Epilepsi Pada Anak Selain Kejang
3. Pandangan kabur
Pandangan yang kabur umumnya disebabkan oleh mata lelah (misalnya akibat menatap layar komputer berjam-jam) atau kelainan refraksi (mata minus, plus atau silinder). Tetapi untuk masalah yang lebih serius bisa dikarenakan gangguan saraf yang disebut neuroal ceroid lipofuscinosis (NCL).
NCL dikaitkan dengan akumulasi lemak dan protein berlebihan – disebut lipofuscin- di sel dan jaringan tubuh yang rentan. Lebih kerap terjadi pada anak-anak dan remaja.
Studi yang dipublikasikan di Science Translation Medicine menjelaskan pandangan kabur merupakan salah satu gejala pertama NCL, dan disertai dengan akumulasi lipofuscin di retina.
4. Nyeri pergelangan tangan
Nyeri pergelangan tangan bisa disebabkan oleh radang saraf tangan, disebut sindrom terowongan karpal (carpal tunnel syndrome).
Terowongan karpal terletak tepat di bawah telapak tangan. Posisi tangan yang salah saat mengetik, menyebabkan penekanan pada saraf medianus yang terletak dalam terowongan karpal.
Gangguan saraf ini mulai banyak dikeluhkan para pekerja kantor atau mereka yang menggunakan gawai berjam-jam. Diawali dengan ujung jari tangan kesemutan, semakin lama terasa baal. Saat dipakai untuk mengangkat benda, otot-otot tangan terasa lemah.
Baca: Sindrom Terowongan Karpal, Nyeri Saraf Yang Mengintai Pekerja Kantoran
5. Nyeri pinggang / leher
Nyeri di tulang belakang (dari leher hingga pinggang bawah) merupakan salah satu gangguan otot, tulang, saraf dan sendi (muskuloskeletal) yang banyak dikeluhkan masyarakat perkotaan. Kita menyebutnya sebagai saraf terjepit.
Gangguan tersebut disebabkan aktivitas berlebih, cedera saat berolahraga, trauma, postur yang kurang baik, pekerjaan berulang-ulang dengan posisi tubuh tidak tepat, stres, pemakaian sendi yang berlebihan, faktor genetik, hingga penyakit rematik. (jie)