Tahukah Anda bila mengurangi konsumsi daging punya banyak manfaat, tidak hanya usus menjadi lebih sehat, tetapi juga efektif menurunkan berat badan.
Daging merupakan salah satu sumber protein terbaik, tetapi konsumsi terlalu banyak juga diketahui menyebabkan berbagai penyakit tidak menular, termasuk obesitas. Sebaliknya mengurangi konsumsi daging, bahkan tidak makan sama sekali, dikaitkan dengan pencegahan penyakit.
Berikut adalah beberapa manfaat mengurangi konsumsi daging:
1. Menjaga berat badan stabil
Banyak pola makan, termasuk membatasi konsumsi daging, menguntungkan kesehatan tubuh.
Jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition menulis tidak mengonsumsi daging (diet vegetarian), terbukti mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker.
Selanjutnya, riset mengutarakan bila diet berbasis tanaman berhubungan dengan perbaikan sensitivitas insulin dan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah, dibandingkan dengan pola makan hewani.
Mengurangi konsumsi daging juga bermanfaat untuk menjaga berat badan. Sebuah analisa dari 12 penelitian menemukan mereka yang menerapkan diet vegetarian selama sekitar 18 minggu kehilangan bobot tubuhnya lebih banyak dibanding orang nonvegetarian. Riset ini diterbitkan di Journal of General Internal Medicine.
Mengurangi konsumsi daging dan menggantinya dengan lebih banyak sayuran menguntungkan Anda karena berarti lebih banyak asupan antioksidan, serat dan beberapa mikronutrien. Selain itu cederung mengandung lebih sedikit kalori dan lemak.
2. Mengurangi risiko penyakit jantung
Salah satu manfaat diet nabati yang paling banyak diteliti adalah pada kesehatan jantung. Studi Mark Houston, dkk, menemukan hubungan antara asupan lemak jenuh – terutama ditemukan dalam daging dan produk hewani – dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Walau pendapat ini masih diperdebatkan, akan lebih baik bila Anda membatasi konsumsi daging yang cenderung mengandung lebih banyak lemak jenuh, seperti daging merah berlemak, daging giling, bacon atau sosis.
Mengurangi risiko penyakit jantung bisa dilakukan dengan mengganti asupan lemak jenuh dengan lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fat; ini adalah lemak sehat), yang banyak ditemui di ikan, alpukat atau kacang-kacangan.
Jenis daging yang Anda konsumsi juga berpengaruh pada risiko penyakit jantung. Daging olahan, seperti sosis, ham atau kornet sangat tinggi garam, yang bisa menyebabkan hipertensi.
Bila Anda belum bisa menghilangkan daging sama sekali, sangat dianjurkan memilih potongan daging tanpa lemak, mengganti daging dengan ikan dan menghindari konsumsi daging olahan.
3. Meningkatkan kesehatan usus
Mengurangi daging dan menggantinya dengan diet tinggi serat (sayur, kacang-kacangan dan buah) ternyata menguntungkan bagi bakteri baik (probiotik) di usus. Serat adalah makanan bakteri probiotik yang disebut prebiotik.
Bakteri probiotik juga berperan dalam mencegah pertubuhan sel kanker tertentu dan melindungi terhadap diabetes tipe 2.
Sebaliknya dalam Medicina (Kaunas) dijelaskan lemak dan protein hewani bisa meningkatkan pertumbuhan bakteri merugikan di usus, yang secara negatif mempengaruhi metabolisme dan berperan dalam penyakit jantung.
4. Melindungi dari beberapa tipe kanker
Konsumsi daging merah atau daging olahan, seperti bacon, sosis, dan daging asap dalam porsi banyak/sering dikaitkan dengan risiko kanker kolorektal dan payudara yang lebih tinggi. Sebaliknya ikan dan unggas tidak berhubungan dengan risiko kanker kolorektal.
Nuri Faruk Aykan dalam Oncology Reviews mencatat kandungan zat karsinogenik dan lemak jenuh yang diproduksi daging merah/daging olahan serta cara memasak dengan temperatur tinggi memainkan peran dalam risiko kanker.
Sebaliknya makanan nabati, memiliki efek perlindungan terhadap kanker kolorektal dan kanker-kanker lain.
Tips mengurangi konsumsi daging
Berikut beberapa cara untuk mengurangi konsumsi daging:
- Mulai dengan mengganti daging merah dengan ikan atau unggas. Protein dari ikan dan unggas lebih rendah lemak jenuh dibandingkan daging sapi, babi, sosis, bacon atau olahan daging yang diawetkan lainnya.
- Cobalah sumber protein nabati, termasuk kacang hitam, buncis, kacang tanah, kacang polong, tahu dan tempe, dll.
- Campurkan daging dan protein nabati.
- Cobalah makanan-makanan baru yang berbahan dasar sayuran dengan lebih sedikit daging merah. (jie)