Vitamin B Pelindung Saraf | OTC Digest
vitamin_b_neurotropik

Vitamin B Pelindung Saraf

“Neuro” berarti saraf, ‘tropik’ artinya penguat. Vitamin neurotropik berguna untuk menguatkan sistem saraf. “Bagi yang berusia >40 tahun, konsumsi vitamin neurotropik harus ditingkatkan untuk mencegah neuropati akibat degenerasi,” jelas dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S (K).

 

Vitamin B

Vitamin B1, B6, dan B12 adalah vitamin neurotropik terpenting dari golongan vitamin B kompleks. Vitamin B1 perlu untuk mempertahankan konsumsi zat asam, dalam jumlah  cukup besar di otak, untuk mencegah akumulasi asam laktat dan asam piruvat sehingga metabolisme karbohidrat berlangsung sebagaimana mestinya.

Vitamin B1 membantu melindungi dan meregenerasi saraf. Vitamin B6 perlu untuk mengatur metabolisme asam glutamat dan asam amino butirat, untuk kelancaran fungsi otak. Juga diperlukan agar sistem saraf dan sistem imun berfungsi baik.

Vitamin B12 perlu untuk proses-proses metabolisme yang berhubungan dengan fungsi keseluruhan dari serat-serat saraf, dalam susunan saraf pusat dan susunan saraf perifer. Vitamin B12 penting untuk pertumbuhan dan reproduksi sel, dan dapat membantu pembentukan myelin. Ini adalah selubung yang melindungi saraf dan nukleoprotein yang penting untuk membantu menyampaikan pesan dari otak ke seluruh anggota tubuh. “Kombinasi dari ketiga vitamin neurotropik tersebut bekerja sinergis, sehingga efektivitasnya sebagai satu kesatuan melebihi efek-efek yang dimiliki masing-masing vitamin,” jelas dr. Manfaluthy.

Vitamin ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh, maka perlu asupan dari luar. Menurut dr. Manfaluthy, banyak sumber vitamin B dan cukup mudah didapatkan. Namun, tubuh manusia hanya mampu menyerap kurang dari 2% vitamin B. Untuk mencukupi kadar vitamin neurotropik dalam darah, konsumsi saja suplemen neurotropik.

Untuk mengatasi gejala neuropati, obat dengan kandungan vitamin B12 dosis tinggi dikombinasikan dengan vitamin B1 dan B6 dengan dosis tepat, diperlukan seiring penambahan usia. Juga penderita penyakit seperti diabetes dan hipertensi. Sebagian besar vitamin B kompleks bersifat larut dalam air, dan  kelebihannya akan dieksresikan melalui urin.

Konsumsi vitamin B kompleks dosis tinggi dalam jangka panjang bisa menimbulkan agranulositosis (kekurangan sel darah putih), yang dapat menurunkan status imunitas tubuh. “Menjaga kesehatan saraf, selain mengonsumsi vitamin neurotropik, perlu diiringi diet dan gaya hidup sehat,” ujarnya.

 

Kalsium dan magnesium

Selain vitamin neurotropik, mineral kalsium dan magnesium berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem saraf.  Kalsium diperlukan tubuh untuk pengaturan respon otot dan fungsi saraf. Pada sistem saraf, kalsium  berperan penting untuk proses pelepasan neuro transmitter (sinyal-sinyal otak). Transfer ion kalsium dari dalam dan luar sel saraf, erat hubungannya dengan mengaktifkan dan mengistirahatkan pesan otak. Ketika tubuh kekurangan kalsium, pelepasan pesan saraf terhambat dan mekanisme pengaktifan atau pengistirahatan akan rusak.

Memenuhi kebutuhan kalsium membantu pemulihan penyakit terkait saraf, meningkatkan kemampuan intelektualitas dan fungsi otak. Maka, supplemen kalsium penting untuk mencegah dan menyembuhkan tidak berfungsinya sistem saraf. Kelebihan kadar kalsium dalam darah harus dihindari, karena dapat menyebabkan sistem saraf beraksi berlebihan. Akibatnya otot nyeri, tegang, keras, bahkan kejang.

Sama dengan kalsium, magnesium adalah mineral yang  penting bagi kesehatan saraf dan otot. Sebagian besar magnesium, terdapat di tulang dan otot. Sisanya tersebar di seluruh sel dan cairan tubuh.

Magnesium dikenal sebagai mineral yang menenangkan, karena dapat membuat saraf menjadi rileks. Dalam hal ini, magnesium berperan sebagai penyeimbang kalsium. Peran utama magnesium adalah mencegah kelebihan kalsium, agar tidak masuk ke sel saraf sehingga reaksi berlebihan dari sistem saraf dapat dicegah. (puj)

Sumber Vitamin B1

Sumber Vitamin B6 Sumber Vitamin B12 Sumber Kalsium Sumber Magnesium

Gandum

Roti

Daging merah

Kuning telur

Sayuran berdaun hijau

Kacang-kacangan

Jagung manis

Beras merah

Ragi

Seralia

Biji-bijian

Kentang

Hati

Daging merah

Beras merah

Ikan

kedelai

Roti Gandum

Pisang

Alpukat

Daging unggas

Telur

Kacang-kacangan 

 

Hati

Daging merah

Daging unggas

Susu dan olahnnya

Otot

Ikan

Telur 

 

 

 

 

 

Susu dan olahannya

Keju

Sayuran hijau

Kacang-kacangan

Serealia

Ikan

Buah kering

Kedelai dan olahannya

 

 

 

 

Biji-bijian

Kacang-kacangan

Sayuran berwarna hijau

Kerang

Jagung

Apel

Kedelai dan olahannya

Gandum

Susu dan olahannya

Daging merah

Daging unggas