Jika Anda berpikir imunisasi hanya diberikan saat kecil, Anda salah. Seiring penuaan, terutama lansia, daya tahan tubuh juga berkurang, menjadi rentan terkena penyakit (infeksi). Ini sebabnya lansia juga perlu vansinasi.
Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, semakin menurun pula daya tahan atau kekebalan tubuh yang menyebabkan rentan terhadap penyakit-penyakit infeksi menular. Hal ini biasa disebut dengan istilah Penurunan Kekebalan Terkait Usia atau Age-Related Declined in Immunity (ARDI).
Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, Ketua Umum PB PAPDI (Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia), mengatakan, ARDI adalah faktor penting yang perlu diperhatikan.
“Kalau pada populasi dewasa, dewasa dengan komorbid (penyakit penyerta), dewasa dengan penurunan imunitas, pada orang-orang usia lanjut perlu perhatian khusus. Karena pada kondisi-kondisi tersebut seseorang bisa lebih mudah terkena penyakit tertentu,” kata dr. Sally, dalam bincang-bincang Kenali Penyakit Herpes Zoster dan Pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa 2024 bersama PAPDI, Rabu (24/7/20245).
Penyakit menular dengan mortalitas dan morbiditas tinggi yang rentan dialami oleh orang dewasa sebenarnya dapat diupayakan pencegahannya melalui vaksinasi.
Asia Pacific Immunization Coalition (APIC) menyebutkan, banyak dari orang dewasa melewatkan kesempatan untuk vaksinasi walaupun mereka telah mengetahui manfaat dari vaksinasi. Membuat mereka semakin rentan terhadap penurunan kekebalan tubuh dan penyakit infeksi, serta berisiko lebih tinggi terhadap kondisi kronis.
“Kalau pada orang dewasa banyak alasannya, sakit sedikit diobati sendiri, kalau tidak betul-betul ambruk baru cari pertolongan,” imbuh dr. Sally.
Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI, FINASIM, FACP, menjelaskan COVID-19 membuktikan vaksin juga penting untuk orang dewasa. Khusus untuk kelompok usia di atas 60 tahun (lansia), Prof. Samsu mengatakan, setidaknya ada empat vaksinasi yang diperlukan untuk mencegah sakit yang berpotensi menjadi berat.
“Pada lansia vaksin yang diperlukan minimal ada empat. Pertama, influenza (diperbarui tiap tahun). Kedua, vaksin pneumokokus untuk mencegah pneumonia, ada yang seumur hidup ada yang 5 tahun sekali. Ketiga, herpes zoster. Di banyak negara vaksin herpes zoster ini dibiayai oleh negara.”
“Dan keempat, RSV (respiratory syncytial virus; penyebab infeksi saluran napas). Sedang didaftarkan di Indonesia (di Badan POM). Karena ini sedang didaftarkan jadi yang diingat-ingat tiga saja dulu,” papar Prof. Samsu.
Selain keempat jenis vaksin tersebut, ada beberapa imunisasi yang dianjurkan untuk dewasa, seperti HPV, tetanus, difteri, menigitis, MMR, hepatitis A dan B, tifoid, yellow fever, dll.
Vaksinasi lansia
PAPDI mengeluarkan rekomendasi vaksinasi dewasa, khusus untuk lansia yang sebaiknya diberikan adalah:
1. Vaksin influenza (flu)
Semua orang dewasa dianjurkan untuk vaksinasi influenza satu kali (1 dosis) setiap tahun quadivalent/trivalent(mengandung 4 strain / 3 strain virus flu).
Mereka dengan gangguan pernapasan kronis, penyakit ginjal kronis, gangguan kardiovaskular, diabetes, kondisi imunokompromais (HIV/AIDS, lupus, dll), hingga lansia disarankan mendapatkan vaksin influenza.
2. Vaksin pneumokokal
Vaksin pneumokokal konjugat (PCV 13 atau PCV 15) boleh diberikan mulai usia 18 tahun ke atas; 1 dosis. Khusus untuk mereka yang berusia > 50 tahun atau pada kondisi imunokompromais menggunakan vaksin pneumokokal polisakarida (PPSV23).
3. Vaksin herpes zoster rekombinan
Diberikan 2 dosis vaksin herpes zoster rekombinan (bulan ke-0 dan 2-6 bulan kemudian) kepada semua individu berusia > 50 tahun dan mereka 18 tahun ke atas dengan imunokompromais; baik pada yang sudah pernah atau belum terinfeksi herpes zoster sebelumnya.
4. Hepatitis A dan B (kombinasi)
Dianjurkan pada semua orang dewasa tanpa terkecuali. Vaksin hepatitis A terutama kepada pelancong dan penjamah makanan (food handler).
Vaksin hepatitis B terutama diberikan pada pengguna narkoba, pasien penyakit ginjal kronis termasuk yang sedang dialisis, dan individu dengan imunokompromais. Bila tersedia, gunakan kombinasi vaksin hepatitis A dan B.
5. Tyhoid fever polisakarida dan konjugat
Sebagai negara endemis, vaksin ini dianjurkan untuk semua orang dengan atau tanpa riwayat demam tifoid. Thypoid polisakarida diberikan 1 dosis diulang setiap 3 tahun, sementara thypoid konjugat 1 dosis untuk seumur hidup.
6. Tetanus, difteri, pertusis (Td/Tdap)
Selain mengenai anak-anak, difteri juga dapat mengenai orang dewasa dengan kadar antibodi difterinya rendah.
7. Varicella (cacar air)
Semua orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air, atau tidak memiliki kekebalan terhadap virus varicella, dianjurkan untuk vaksinasi. Manifestasi klinis cacar air pada orang dewasa biasanya lebih berat daripada anak-anak. (jie)
Baca: 30% Lansia Berisiko Terkena Herpes Zoster, Cegah Dengan Vaksinasi