Penyebab Sariawan | OTC Digest

Penyebab Sariawan

Siapa yang tidak pernah mengalami sariawan? Hampir semua orang mengalami sariawan minmal sekali dalam setahun, beberapa orang bahkan tiap bulan. Ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang sariawan.

Sariwan (stomatitis aphthosa) merupakan penyakit yang menyerang mukosa atau jaringan lunak di mulut. Sifatnya bisa sembuh sendiri.

“Tanpa pengobatan membutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk sembuh. Tapi biasanya kita tidak tahan dengan sakitnya, karena membuat kita tidak enak ngomong, atau makan,” papar drg. Rahmi Amtha, MDS, SpPM, PhD, Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia di Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PBPDGI).

Penyebab

Jika terjadi lebih dari 3 kali dalam setahun disebut sariawan berulang atau stomatitis aphthosa rekuren (SAR). Penyebab pastinya belum diketahui, namun berhubungan dengan banyak hal.

Yang paling sering adalah akibat trauma (tergigit, terantuk, karena pemakaian behel atau akibat gigi gingsul), stres, faktor hormonal menjelang menstruasi atau menopause. Bisa pula disebabkan defisiensi nutrisi tertentu (zat besi, vitamin A, B12 atau asam folat).

Sebab lain karena penyakit gangguan sistem imun, masalah pencernaan, penyakit kelainan darah, sensitif pada gluten, reaksi alergi atau sensitif pada makanan tertentu.

“Faktor keturunan juga berperan, 1/3 orang yang memiliki orangtua kerap sariawan juga akan mengalami hal yang sama,” tegas drg. Rahmi.

Tipe

Secara klasik sariawan dibedakan menjadi bentuk minor, mayor atau herpetiform. Disebut minor jika diameter luka < 10mm, sembuh dalam 2 minggu, tidak ada jaringan parut di pipi/bibir/dasar mulut.

Sementara sariawan mayor (besar) adalah jika besarnya luka >10 mm, jarang berulang, sembuh dalam 3-4 minggu, bisa dengan jaringan parut dan muncul di semua bagian mulut. Baik tipe minor atau mayor bisa tunggal atau muncul sekaligus banyak.

Baca juga : Obat Kumur Untuk Sariawan

Herpetiform merupakan bentuk sariawan yang mirip herpes, lukanya kecil-kecil tapi banyak, bersatu menjadi besar, sembuh dalam 2 minggu. Bedanya dengan herpes dia tidak menimbulkan demam,” papar drg. Rahmi.

Pemilihan obat

Menjaga kebersihan mulut adalah langkah utama dalam penanganan sariawan, karena mikroorganisme akan bersarang di dasar luka sariawan; akan menghambat proses penyembuhan luka. Cairan kumur direkomendasikan dipakai untuk mempercepat penyembuhan sariawan.

Selain itu menurut drg. Rahmi, pada prinsipnya, pengobatan sariawan adalah melapisi/menutup luka dengan bahan tertentu untuk mencegahnya teriritasi makanan/minuman.

Sariawan akan memicu sel radang. Sel tersebut mengeluarkan zat kimia yang menimbulkan reaksi rasa panas, sakit, merah dan penurunan fungsi. Menutup luka sariawan akan mengurangi iritasi dan produksi sel radang; memberi kesempatan sel untuk beregenerasi. Biasanya dalam obat tersebut juga terkandung bahan antiperadangan.  

Bagaimana dengan konsumsi multivitamin? Cara ini bisa mempercepat penyembuhan, yakni dengan menutrisi jaringan kolagen di dalam mulut sehingga akan mempercepat penyembuhan.

Sebaliknya waspadai jika sariawan tidak kunjung sembuh >4 minggu, pinggiran luka mengeras / menggulung, berulang terus tanpa diketahui pemicunya, disertai gejala demam atau keluhan pada kulit atau organ lain. “Segera konsultasikan dengan dokter,” tutup drg. Rahmi. (jie)