Pada beberapa pria mengalami pembesaran jaringan payudara – dikenal juga dengan man boobs – karena perubahan hormonal, penggunaan obat-obatan atau kondisi kesehatan yang mendasari. Mengobati segala kondisi kesehatan yang mendasarinya, berolahraga dan mengubah pola makan dapat membantu masalah man boobs.
Istilah medis untuk pertumbuhan payudara pria ini adalah ginekomastia. Walau bukan masalah kesehatan yang serius, kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan, bahkan perasaan kurang ‘pede’ untuk bersosialisasi.
Tidak ada penyebab tunggal munculnya man boobs. Dr. Qori Haly, SpBP-RE, ahli bedah plastik rekonstruksi & estetik dari Klinik Utama DR. Indrajana, Jakarta, menjelaskan pembesaran payudara pada pria disebabkan masalah hormonal.
“Kelenjar payudara itu tergantung hormon. Pada beberapa kasus, kalau hormon estrogennya tinggi, misalnya akibat konsumsi (makanan yang mengandung hormon), atau gangguan dari organ-organ yang menghasilkan hormon, maka bisa memperbesar kelenjar payudara pada pria,” jelasnya pada OTC Digest.
Sebagai informasi, hormon testosteron – disebut juga hormon pria – adalah yang mencegah pembesaran kelenjar payudara pada pria. Namun, beberapa pria mengalami pembesaran payudara karena perubahan atau fluktuasi hormonal.
Ginekomastia lebih sering terjadi pada kelompok umur tertentu selama periode perubahan hormonal, termasuk:
- Bayi
- Remaja
- Orang yang berusia di atas 60 tahun
Selain akibat perubahan hormonal di atas, beberapa hal seperti obesitas, kelenjar tiroid yang overaktif, defisiensi hormon seks, kelainan sumsum tulang belakang dan adanya riwayat keluarga juga turut meningkatkan risiko seseorang pria mengalami pembesaran payudara.
Membuang jaringan payudara
Pilihan terapi bervariasi berdasarkan apa yang menyebabkan munculnya man boobs. Jika masalahnya adalah kelebihan berat badan, sangat disarankan untuk mengubah pola makan dan rutinitas olahraga.
Jika penyebabnya adalah obat-obatan, dokter mungkin dapat meresepkan alternatif lain. Namun, terkadang manfaat pengobatan saat ini lebih besar daripada efek sampingnya.
Jika masalah medis menyebabkan jaringan payudara membesar, pengobatan penyebab yang mendasarinya dapat membantu.
Bila pilihan lain tidak membantu, seseorang mungkin mempertimbangkan operasi untuk mengangkat jaringan payudara berlebih, seperti prosedur body contour.
Dr. Qori menjelaskan, body contour untuk kasus pembesaran payudara pria bukan dengan menyedot lapisan lemak area payudara, seperti yang dilakukan pada prosedur liposuction (sedot lemak).
“Sebagai kelenjar ia tidak bisa disedot, yang bisa disedot itu cuma lemak. Jadi kalau payudara jaringannya harus diangkat, dikurangi,” katanya.
“Prosedur body contour untuk man boobs, hampir sama dengan perempuan. Untuk pria kelenjarnya kita angkat semua, supaya lebih terbentuk otot dadanya. Sementara pada wanita hanya sebagian, karena ia juga perlu volume. Tidak semua kita angkat,” dr. Qori menambahkan.
Lanjutkan dengan olahraga
Penelian di International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism juga menunjukkan bila olahraga ketahanan dan diet dapat membantu mengurangi lemak tubuh sekaligus menjaga otot.
Ketika simpanan lemak berlebih menyebabkan pembesaran payudara pria, fokus pada pembentukan otot dada dapat membantu.
Latihan kardiovaskular dapat membantu mengurangi massa tubuh secara keseluruhan, dan latihan angkat beban dapat membantu mengurangi lemak dan meningkatkan otot. Bersama-sama, jenis latihan ini dapat membantu seseorang menurunkan berat badan dan mengembangkan otot dada dan lainnya.
Selain itu, mengembangkan otot dapat meningkatkan metabolisme energi secara keseluruhan yang juga dapat membantu menurunkan berat badan yang tidak diinginkan. (jie)
Baca juga: Ramping Pasca Melahirkan, Kapan Body Contouring Boleh Dilakukan?