Kehamilan akan merubah bentuk tubuh seorang wanita. Demikian juga pasca melahirkan, banyak ibu yang mengeluhkan tidak bisa mengembalikan bentuk tubuhnya seperti sedia kala.
Banyak yang sudah mencoba berbagai macam cara untuk mengembalikan bentuk tubuh mereka pasca melahirkan, mulai dari menjaga makan, jogging, sepedaan, hingga melakukan latihan V-up dan plank.
Namun perlu diakui butuh komitmen kuat dan waktu yang lama agar bisa mengembalikan ramping kembali pasca melahirkan. Sayangnya tidak sedikit ibu yang menyerah melakukan berbagai jenis diet dan olahraga.
Untuk ibu yang sudah melakukan berbagai usaha tetapi gagal, sebagian berkeinginan melakukan prosedur penurunan berat badan instan, salah satunya body contouring.
Body contouring dapat membantu membentuk tubuh dan mengatasi area tertentu di mana penurunan berat badan tidak efektif, atau setelah penurunan berat badan yang signifikan menghasilkan kulit berlebih.
“Tujuan body contouring untuk membentuk tubuh menjadi sesuai yang diinginkan atau lebih harmonis,” terang dr. Qori Haly, SpBP-RE (spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik) dari Klinik Utama DR. Indrajana, Jakarta (27/6/2024).
Pasca melahirkan, ibu yang ingin melakukan prosedur body contour perlu menunggu beberapa waktu. Alasannya, “Setelah melahirkan - secara normal maupun sectio - terjadi gangguan metabolisme, hormonal, ada fase kehilangan darah dan cairan yang cukup banyak,” terang dr. Qori. “Jadi setelah lahiran tidak optimal untuk body contour.”
Prosedur ini baru optimal untuk dijalankan setelah kondisi metabolisme dan hormonal ibu stabil. “Menunggu 4 sampai 6 bulan dulu. Setelah tubuh (ibu) mengecil baru bisa dapatkan patokan tubuh ideal,” dr. Qori menambahkan.
Apalagi, di masa nifas atau 40 hari pasca persalinan, rahim biasanya akan mengalami proses pengecilan secara bertahap. Setelah proses pengecilan rahim tersebut selesai, barulah dokter bisa mengetahui patokan tubuh ideal untuk dilakukan prosedur body contouring.
Jika tidak dilakukan dalam jangka waktu tersebut, dr. Qori menekankan, ada risiko prosedur body contouringtidak optimal bahkan bisa saja harus diulang kembali.
Sedot lemak & body contouring
Sebagai informasi, secara umum body contouring disarankan untuk mereka yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) <35, atau dalam kategori berat badan berlebih hingga obesitas tanpa komplikasi.
Dr. Qori mengatakan, ”Sebelum melakukan body contouring pasien harus konsultasi dengan dokter mengenai pemeriksaan awal, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Beberapa syarat yang harus dilakukan pasien sebelum pembiusan seperti berhenti merokok, minum alkohol, minum vitamin, hormon dan pengencer darah dua minggu sebelum dan sesudah. Diperlukan puasa 6 jam sebelum dilakukan tindakan pembiusan sedasi atau umum.”
Tindakan body contouring dapat berupa:
- Liposuction (sedot lemak) untuk mengurangi lapisan lemak bawah kulit, rongga perut hingga area lengan atas
- Mengencangkan otot seperti di perut dan bokong dan membuang kulit yang berlebih sehingga lebih kencang seperti di leher, lengan atas, dada, perut, bokong dan paha.
- Pembesaran/pengecilan payurada dengan prosedur implant silicon atau fat grafting.
“Operasi body contouring bukan hasil akhir, melainkan tahap awal hidup sehat. Kalau tidak dijaga akan kembali lagi seperti sebelumnya. Mulai berolahraga, merubah pola hidup menjadi lebih aktif,” tutup dr. Qori. (jie)