Langkah Social Distancing untuk Menghambat Penyebaran Corona
corona_social_distancing

Langkah Social Distancing, Upaya untuk Menghambat Penyebaran Virus Corona

Langkah social distancing diambil oleh sejumlah kepala daerah, menanggapi jumlah kasus corona terus bertambah di Indonesia. Seperti diketahui, hingga Minggu (15/3/2020), tercatat 117 orang positif corona COVID-19, dengan 5 orang pasien meninggal dunia. Presiden RI Joko Widodo mengimbau agar sebisa mungkin masyarakat bekerja, belajar, dan beribadah di rumah. Pemerintah Daerah diminta menetapkan status daerah masing-masing, serta kebijakan yang diambil untuk menghambat penyebaran virus. Kota Solo misalnya, telah menetapkan semi lockdown.

Untuk DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi telah meniadakan kegiatan belajar mengajar di sekolah, hingga 14 hari ke depan. Sebagai gantinya, siswa belajar di rumah secara daring. Kebijakan ganjil genap dihapus sementara, untuk menurunkan tingkat kepadatan di transportasi umum. Sejumlah rute TransJakarta dan MRT pun dipotong. Semua ini adalah upaya menciptakan social distancing, atau menjaga jarak sosial dengan orang lain.

Sayangnya, hal yang terakhir ini tidak dibarengi dengan imbauan ke perusahaan-perusahaan untuk memprioritaskan kerja dari rumah untuk para karyawannya. Alhasil pagi tadi, terjadi penumpukan penumpang di halte TransJakarta dan stasiun MRT. Bukannya menciptakan social distancing, malah membuat kerumunan massa, di mana banyak orang berdesakan dalam satu tempat. “Kerumunan atau keramaian adalah sarana penularan yang sangat ideal,” ungkap dr. Darmawan Budi Setyanto, Sp.A(K).

 

Langkah social distancing

Langkah social distancing dimaksudkan untuk menghindari kedekatan fisik antara satu orang dengan orang lain. Dengan hal ini diharapkan perpindahan virus dari orang ke orang bisa diminimalkan.

Virus COVID-19 menular lewat droplet (percikan batuk) atau aerosol (percikan bersin), yang bisa terlempar di udara hingga 1 – 2 meter. “Maka bila penderita batuk atau bersin, orang yang di dekatnya bisa terkena percikan langsung. Atau percikan mengenai permukaan benda di sekitarnya, yang kemudian dipegang orang lain,” papar dr. Darmawan.

Menurut Perwakilan UKK Respirologi ini, penyakit yang ditularkan melalui saliran napas seperti COVID-19 memang sangat mudah menular. Begitu percikan mengenai mukosa seperti hidung, mata, dan mulut, virus pun bisa masuk ke tubuh. Ini dijelaskannya dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di Jakarta, hari ini, Senin (16/3/2020).

Hingga saat ini, sifat virus COVID-19 belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus diduga berasal dari hewan. Namun kini sudah terjadi penularan antar manusia. “Dari satu pasien yang positif saja, dia bisa menularkan ke empat orang lain. Empat orang ini masing-masing bisa menularkan ke empat orang lain lagi,” tutur Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis. Bahkan studi menemukan, pada beberapa kasus, 1 orang bisa menularkan ke 11 orang.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyatakan, secara global minimal 40% warga dunia akan terinfeksi. Bahkan mungkin angkanya sudah mendekati 60%. “Yang bisa kita lakukan adalah membatasi jarak atau mengambil langkah social distancing, karena virus berpindah karena manusia,” tegas dr. Anggi, begitu ia disapa. Dengan cara ini, penularan virus melalui droplet orang yang terinfeksi, bisa dibatasi.

Langkah social distancing termasuk di antaranya yakni karantina mandiri. Bagi orang sehat, sebisa mungkin berdiam di rumah, dan menghindari keramaian. Untuk itu sangat disarankan bagi perusahaan untuk memaksimalkan work from home bagi karyawannya, bila memungkinkan. Bisa social distancing berjalan dengan baik, maka penularan bisa ditekan.

Selain itu, jaga selalu kebersihan diri dan lingkungan. “Tidak perlu membeli hand sanitizer yang harganya selangit. Cukup cuci tangan dengan air mengalir dan sabun,” imbuh dr. Anggi. Setelah bepergian, segera mandi, keramas, dan ganti baju dengan pakaian yang bersih. Simpan pakaian kotor dalam tempat tertutup dan terpisah jauh dari tempat berkumpul keluarga di rumah. Bila memungkinkan, segera cuci pakaian yang kotor. (nid)