zinc penting meningkatkan sistem imun selama pandemi covid-19

Kenapa Asupan Zinc Penting Selama Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 sudah berjalan sembilan bulan, tetapi di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda akan melandai. Angka penambahan kasus harian masih berkisar di angka 4000 (bahkan di 13 November 2020 tercatat ada 5.444 kasus baru), dengan positivity rate tinggi (±14%). Ini berarti transmisi virus COVID-19 masih tinggi di masyarakat.

Dengan belum tersedianya vaksin, menjaga daya tahan tubuh, khususnya sistem imun di saluran napas, menjadi alternatif utama agar tubuh kuat melawan infeksi. Salah satu yang berperan penting dalam sistem imun adalah zinc.

Dr. Andy Darma, SpA(K), spesialis anak konsulan gastroenterologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga - RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, menjelaskan zinc disebut juga sebagai mineral penyembuh, yang mendukung fungsi imunitas tubuh.

Zinc terkandung di banyak organ penting seperti otak, hati, ginjal dan paru-paru. Ia juga terdapat di darah putih, plasma darah merah, bahkan tulang dan otot. Selain itu ada lebih dari 300 macam enzim yang memerlukan zinc agar bisa berfungsi optimal.

“Ia mendukung integritas pertahanan fisik (kulit, rambut-rambut halus di saluran napas dan pencernaan) untuk melawan kuman. Juga berperan penting dalam membangun sistem imun bawaan (alamiah) dan adaptif,” papar dr. Andy dalam webinar apotek bertajuk Peran Zinc Untuk Memperkuat Sistem Imun Anak di Masa Pandemi, Kamis (19/11/2020).

Dalam jurnal Nutrients dijelaskan zinc penting untuk pembentukan dan fungsi sel-sel yang menunjang sistem imun bawaan, nutrofil dan sel NK (natural killer); keduanya adalah jenis sel darah putih. Zinc memiliki kemampuan sebagai antioksidan yang melawan efek radikal bebas akibat proses peradangan (inflamasi).

Baca : Berkenalan Dengan 2 Tipe Imun Tubuh

Zinc dan kesehatan saluran napas

Di masa pandemi ini penting untuk menjaga kesehatan saluran napas. Dalam penelitian oleh Lassi ZS, dkk., yang melibatkan 5193 partisipan, suplementasi zinc terbukti mengurangi kejadian pneumonia (radang paru) hingga 13% pada anak usia 2 – 59 bulan.

Penelitian itu relevan untuk kondisi pandemi COVID-19, di mana virus SARS-CoV-2 diketahui merusak sel-sel saluran napas dan menyebabkan pneumonia.

Ada penelitian yang mengungkap potensi peran suplementasi zinc untuk melawan infeksi akibat COVID-19. Dr. Andy menjelaskan dalam riset tersebut zinc melindungi tubuh manusia sehingga virus tidak bisa masuk.

Caranya dengan memperbaiki fungsi penghalang fisik, seperti silia (rambut-rambut halus) di saluran napas dan produksi lendir, komponen protein anti-mikroba seperti lysozymes dan interferon.

Zinc juga secara langsung menghalangi replikasi virus, dengan mencegah menempelnya virus corona ke membran sel inang, mengurangi polymerase virus, menghadang pelepasan partikel virus dan merusak membran pelindung virus (viral envelope).

Defisiensi zinc dan COVID-19

Pada penderita diabetes, penyakit paru kronis, bronchitis, asma, penyakit kardiovaskular, gangguan ginjal, obesitas, kanker, atau lansia kerap terjadi kekurangan zinc. Sementara mereka juga disebut kelompok yang berisiko tinggi mengalami sakit berat bila terinfeksi virus corona.

Defisiensi zinc diketahui berhubungan dengan kerentanan infeksi bakteri atau virus, memicu stres oksidasi, dan meningkatkan sitokin pro-inflamasi (yang pada selama pandemi ini banyak menyebabkan badai sitokin akibat peradangan berlebihan).

International Journal of Molecular Medicine (2020) menyebutkan kekurangan zinc merupakan salah satu faktor risiko pasien COVID-19 mengalami sindrom gangguan pernapasan akut, pneumonia dan keadaan yang mengharuskan pasien mendapatkan ventilator.

Sumber zinc

Zinc terdapat pada berbagai jenis bahan pangan. Tiram mengandung zinc dalam jumlah terbesar per takaran sajinya. Dalam kehidupan sehari-hari, daging dan unggas memenuhi mayoritas kebutuhan zinc karena lebih sering dikonsumsi.

Sumber-sumber zinc lain yang dapat dikonsumsi adalah: biji-bijian, kacang-kacangan, makanan laut, gandum-ganduman dan produk-produk susu. Atau konsumsi suplemen zinc sesuai rekomendasi. (jie)