Ini Solusi Telapak Kaki Datar Saat Ibadah Haji | OTC Digest

Ini Solusi Telapak Kaki Datar Saat Ibadah Haji

Berhaji bukan sekedar ibadah rohani, tapi juga ibadah fisik. Pemikiran ini mendasari Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.KFR, untuk meneliti hubungan antara tapak kaki datar (pes lanus) terhadap kelelahan jamaah haji, yang menyumbang tingginya angka kematian dan kesakitan jamaah haji Indonesia di Tanah Suci.

Dr. dr. Syarief adalah konsultan Rehabilitasi Medik di Mahkamah Konstitusi RI, konsultan Tumbuh Kembang Anak RS Omni Pulomas dan RS Ananda, Jakarta.

Dapat diceritakan mengenai penelitian itu?

Sejak tahun 1990, saya ke Tanah Suci untuk mendampingi jamaah haji. Saya perhatikan, angka kematian dan kesakitan jamaah haji tinggi. Tenyata akibat kelelahan fisik maupun lingkungan. Dalam hal fisik, berhubungan dengan jalan kaki karena karakteristik selama berhaji adalah berjalan. Otomatis, berkaitan dengan kaki, jadi saya cek kaki mereka.

Ternyata dari satu kloter (kelompok terbang; 350-500 orang) 20%-nya memiliki tapak kaki datar/leper. Saya coba teliti, sampai pada masalah bagaimana mengoreksinya. Jadi bukan hanya mendiagnosa, tapi solusinya seperti apa. Akhirnya terciptalah insol sepatu.

Telapak kaki datar pada anak, prevalensinya 15%. Pada dewasa lebih banyak, karena penggunaan kaki lebih banyak dan menimbulkan keluhan. Misalnya, kalau berjalan cepat capek, sol sepatu mudah aus, kaki lecet; ini tanda yang perlu dicurigai. Pada anak, mungkin keluhan tidak dirasakan.

Apa penyebab kaki telapak kaki datar?

Bisa bawaan, mungkin pembentukan tulang kaki, otot serta ligamen tidak sempurna. Bisa karena fungsional; tidak terbiasa melakukan fungsi kaki secara optimal. Kaki kan bisa berjinjit, bertumpu di tumit, dll. Fungsi-fungsi ini terkait dengan penguatan otot-otot sekitar lengkung kaki. Kalau biasa digunakan secara optimal, kaki tidak datar.

Ada penyebab mekanik. Misalnya salah memilih sepatu: bagian dalamnya datar, tidak ada lengkungannya. Sepatu hanya fashion (model), tidak fungsional/ergonomis untuk kaki. Bisa juga karena faktor lain, seperti trauma.

Mengapa orang dengan telapak kaki datar mudah lelah saat berjalan?

Normalnya tumpuan berat badan terbagi secara merata saat berjalan; perlu ada simetrika otot dan berat badan. Saat mengungkit, perlu aksis yang tepat untuk menumpu berat badan sehingga aksinya merata. Lalu mulai mengangkat salah satu tungkai; di sini otot-otot bekerja semua. Kemudian diselerasi, akselerasi dan heel strike (tumit menyentuh lantai).

Kedua tapak kaki harus saling mendukung agar seimbang. Kalau telapak kaki datar, askis akan bergeser; tumpuan ke dalam sehingga terjadi ketidak seimbangan otot dan koordinasi. Bukan hanya tungkai yang capek, kadang pinggang juga sakit karena semua berpengaruh terhadap mobilisasi. Tampak sepele, tapi bisa sangat mengganggu.

Peranan insol untuk kaki leper?

Saya ukur nilai maksimal oksigen (O2) pada orang berkaki datar; misalnya orang dengan kapasitas endurans yang rendah. Selanjutnya dilakukan tes uji latih untuk kapasitas aerobik, dan tercapailah VO2 (volum oksigen/pengambilan oksigen) maksimal.

Kemudian diintervensi dengan latihan yang benar; VO2-nya meningkat dibanding kelompok kontrol yang tidak latihan. Ada perbedaan bermakna (20%) pada mereka yang menggunakan insol dan latihan yang benar. Mereka dengan telapak kaki datar yang menggunakan insol, akan menghemat energi hingga 20% dibanding yang tidak memakai insol.

Fungsi insol untuk mengoreksi agar tapak kaki tidak miring. Sebelumnya kita lakukan foot print; pasien masuk ke grade mana dan tekanan ada di mana? Lalu dikoreksi dengan insol, sesuai tekanannya tadi. Sehingga, saat menumpu kaki tetap lurus, tidak akan menggeser aksis dari jari kaki kedua ke jari pertama.

Saat tumit mulai terangkat (beban bertumpu di jari-jari kaki), harusnya posisi kaki lurus. Kalau kakinya datar, tumpuan jadi miring. Karena sudah dikoreksi dengan insol, akan  tetap lurus sehingga berat badan tidak membebani salah satu sisi, tetapi bilateral (kedua sisi) secara seimbang.

Saya membuat insol yang bisa dilepas-pasang di sepatu, sehingga bisa dipindah-pindah untuk dipasang di sepatu apa saja, sehingga fungsi ergonomik tetap tercapai.

Insol bisa langsung dibeli, atau perlu diukur dulu sesuai kondisi kaki?

Saya membuatnya per individu. Saya melakukan riset di Jepang untuk telapak kaki datar. Di sana, pembuatan insol menggunakan komputer dan dibuat massal. Saya membuat satu per satu berdasarkan diagnostik kuantitatif. Memang lebih lama, tapi lebih akurat. Apalagi berdasarkan penelitian saya, kaki kiri dan kanan pun tidak sama, sehingga setiap orang punya perbedaan untuk koreksi. Kalau digeneralisir belum tentu pas.

Pada usia produktif, kaki datar bisa dikoreksi, biasanya dalam 3-6 bulan, kalau setiap hari insol dipakai. Kita juga memberikan latihan yang harus dikerjakan di rumah; latihan untuk memperkuat otot yang lemah dan melemahkan otot yang terlalu kuat.

Bagaimana melatih kaki agar dapat berfungsi optimal?

Tuhan menciptakan sendi-sendi begitu rupa, semuanya harus digerakkan. Kadang kita hanya berjalan lurus, padahal sendi kaki bisa bengkok dan berputar. Gerakan yang mengoptimalkan fungsi sendi, harus digunakan.

Misalnya latihan menumpu berat badan dengan parallel bar; latihan berjalan di atas papan lurus. Ini latihan keseimbangan dan koordinasi. Kemudian latihan berjinjit, latihan dengan tumit, dan sretching. Gerakan-gerakan pemanasan sebelum olahraga perlu, karena olahraga berarti melakukan gerakan sendi secara menyeluruh mulai dari leher sampai kaki. (nid)