Hati-Hati, Kulit Kering Bisa Berubah Jadi Eksim | OTC Digest

Hati-Hati, Kulit Kering Bisa Berubah Jadi Eksim

Lanjut usia, penderita penyakit sistemik seperti diabetes mellitus atau hipertiroid, jamak mengalami kulit kering dan berpotensi menyebabkan eksim. Perlu pelembab untuk memperbaiki kulit.

Kulit kering merupakan kondisi berkurangnya cairan di lapisan epidermis (lapisan kulit terluar). Kulit kering umumnya terjadi pada orang lanjut usia (lansia), berkenaan dengan menurunnya kadar hormon yang mengatur kelembaban kulit.

Penyakit kronis sepert diabetes dapat membuat kondisi kulit menjadi sangat kering, karena buruknya sirkulasi darah. Tak heran bila kulit penderita lebih mudah pecah dan gatal. Kondisi kulit yang pecah-pecah dapat mengundang kuman dan membuat kulit terinfeksi.

Bisa terjadi eksim atau dermatitis atopik (DA) akibat peradangan kulit yang sifatnya kronik dan berulang. Disertai rasa amat gatal. Kondisi ini secara umum disebabkan oleh banyak faktor. Bisa berhubungan dengan penyakit alergi seperti rinitis alergi, konjungtivitis alergi atau asma.

Kulit kering bisa juga karena problem nutrisi, penyakit sistemik atau penyakit peradangan. Termasuk faktor genetik.

“Pada penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol, walau tidak spesifik, dapat terjadi kulit kering,” papar Dr. dr. A A.Gede Putra Wiraguna, SpKK (K) dari Departemen Dermatologi Venerology, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali.

Kulit mempertahankan kelembabannya lewat lapisan-lapisan epidermal, selain dengan pengeluaran keringat. Menurut Prof. Dr. dr. Maya Devita Lokanata, SpKK, dari RS Mitra Kemayoran, Jakarta, lemak dilapisan epidermal kulit mengatur kandungan air dalam kulit (100-150 mg/lipid per hari).

Rusaknya jaringan epidermal menghasilkan kulit kering bahkan pecah-pecah (kandungan air di kulit <10%). “Saat sel keriput, ia akan pecah dan benda dari luar bisa masuk. Terjadi infeksi,” papar Prof. Maya.

Penanda utama terjadinya kulit kering adalah kulit menjadi gatal. Permukaan kulit kasar dan timbul bercak kemerahan pada kulit. Dapat terjadi di lengan, kaki bagian bawah, perut dan daerah yang kerap tergesek seperti telapak dan pergelangan kaki.

“Kalau kondisi itu terjadi semakin berat, kulit dapat menjadi pecah-pecah bahkan retak. Bakteri patogen bisa masuk,” kata Dr. Wiraguna.

Itulah pentingnya fungsi sawar kulit (skin barrier), dalam hal ini dilakukan oleh stratum corneum (kulit ari) dan membran lipid (lemak) ekstraseluler. Stratum corneum sendiri mengandung air, lipid dan protein.

Ibarat susunan tembok, stratum corneum adalah batu bata, dan membran lipid ekstraseluler sebagai semennya. Jika kombinasi kedua bahan tersebut rusak, dengan mudah cairan yang bersifat racun masuk atau terjadi transepidermal water loss (TEWL / kemampuan kulit mengikat air menurun). (jie)

Bersambung ke : Memperbaiki Fungsi Kulit Dengan Pelembab