Bahaya Konsumsi Pereda Nyeri Bersama Aspirin | OTC Digest

Bahaya Konsumsi Pereda Nyeri Bersama Aspirin

Beberapa obat pereda nyeri yang dijual di warung aman dikonsumsi dan kecil risikonya menyebabkan komplikasi organ lain. Namun bisa berbahaya jika dikombinasikan dengan aspirin.

Lebih dari satu decade, peneliti dari Cleveland Clinic melakukan penelitian investigatif untuk melihat risiko spesifik pemakaian obat warung yang banyak dikonsumsi.

Salah satu ‘cabang’ dari penelitian tersebut dipublikasikan hari ini. Terkonfirmasi bahwa jutaan orang yang mengonsumsi obat anti-inflamsi non steroid (OAINS) tiap hari untuk mengatasi keluhan radang sendi (arthritis) harus berhati-hati jika ia juga minum aspirin; obat yang banyak dipakai untuk menurunkan risiko serangan jantung di usia lanjut.  

Peneliti menemukan bahwa celecoxib (salah satu OAINS), adalah yang paling aman dibanding OAINS lain. Namun demikian jika dikombinasikan dengan aspirin, risiko serangan jantung, anemia, perdarahan lambung dan komplikasi ginjal melonjak tinggi.

Dr. Steve Nissen, MD, Ketua Cardiovascular Medicine at Cleveland Clinic menjelaskan, OAINS adalah salah satu obat yang terbanyak dikonsumsi di seluruh dunia. Tecatat lebih dari 100 juta OAINS diresepkan per tahun di Amerika Serikat.

“Riset sebelumnya melaporkan hasil yang bertentangan mengenai pemakaian OAINS bersamaan dengan aspirin. Tapi kami tahu banyak pasien yang mengombinasikan pengobatan mereka, sehingga penting untuk memahami risiko dan perbedaan antarobat,” tambahnya dikutip dari dailymail.co.uk.

Penelitian PRECISION (Prospective Randomize Evaluation of Celecoxib Integrated Safety versus Ibuprofen or Naproxen) dilakukan selama 10 tahun. Melibatkan 24.000 penderita radang sendi yang mengonsumsi celecoxib, naproxen atau ibuprofen sebagai pereda nyeri.

Seluruh partisipan telah memiliki penyakit jantung atau termasuk dalam golongan berisiko tinggi mengalami sakit jantung. Dari jumlah tersebut, 11.000 responden juga menggunakan aspirin atau obat lain.

Secara khusus, riset ini menemukan celecoxib (Celebrex), yang banyak diresepkan pada keluhan arthritis dan nyeri menstruasi, memiliki risiko lebih kecil menyebabkan komplikasi jantung, gangguan ginjal, dan saluran cerna, dibanding ibuprofen atau naproxen.

Namun, saat dikombinasikan dengan aspirin – bahkan celecoxib – risiko gangguan jantung meningkat hingga 6%. Kombinasi ibuprofen dan aspirin dinyatakan sebagai yang paling berisiko menyebabkan gangguan ginjal. Kombinasi OAINS dan aspirin juga meningkatkan risiko kerusakan saluran cerna hingga 7,1%.

Naproxen memiliki efek samping yang sama seperti celecoxib, namun memberi dampak pada saluran cerna lebih buruk dibanding obat lain.

Peneliti utama dari Cleveland Clinic, dr. Grant Reed, MD., mengatakan, “Hasil yang diperoleh dari studi ini bisa merubah praktek klinis yang sudah ada. Jika penderita tidak mengonsumsi aspirin, celecoxib bisa menjadi pilihan obat pereda nyeri.

“Penemuan kami menggarisbawahi pentingnya dokter menasihati pasiennya ketika memulai konsumsi OAINS dan mempertimbangkan efek potensial pemakaian bersama aspirin.”  (jie)