terapi alternatif yang membantu kurangi keparahan radang usus
terapi alternatif yang membantu kurangi keparahan radang usus

3 Terapi Ini Membantu Kurangi Keparahan Radang Usus

Radang usus atau inflammatory bowel disease / IBD hingga saat ini belum bisa disembuhkan. Penyakit ini bisa sewaktu-waktu kambuh. Selain menggunakan pengobatan medis, ada 3 terapi lain yang terbukti membantu mengurangi keparahan radang usus, mencegah kekambuhan dan mengurangi kesakitan. 

IBD adalah peradangan saluran cerna, yang berkaitan dengan respons imun yang menyimpang terhadap mikrobiota usus. Ada dua tipe radang usus, yakni kolitis useratif dan penyakit Crohn. 

Kolitis useratif terjadi hanya pada kolon (usus besar), sementara penyakit Crohn dapat terjadi di sepanjang saluran cerna (mulut sampai anus), tapi paling sering ditemukan di usus halus dan/atau kolon. 

Sejauh ini, penyebab IBD belum diketahui. Satu atau kombinasi beberapa faktor, memicu sistem imun tubuh memroduksi reaksi radang di saluran cerna yang berlanjut tanpa kontrol. Akibatnya, dinding usus rusak dan terjadi nyeri perut dan diare berdarah.

Gejala antara lain nyeri perut bawah dan kram, diare / BAB berdarah, mulas tak tertahankan, demam, hilang nafsu makan, berat badan (BB) turun, serta anemia akibat perdarahan.

Obat utama untuk IBD adalah anti-inflamasi golongan 5-ASA. Pada kolitis useratif, bisa dipertimbangkan pemberian obat antibodi monoklonal, vedolizumab. Sedangkan untuk Crohn, mungkin perlu antibiotik atau obat imunosupresan.

Saurabh Sethi, MD, MPH, spesialis gastroenterologi yang berpraktik di San Francisco Bay, AS, menjelaskan mengombinasikan pengobatan medis dengan terapi alternatif bisa membantu pasien radang usus. 

Tiga terapi alternatif ini terbukti efektif membantu mengurangi keparahan radang usus. Konsultasikan dengan dokter bila Anda mulai menggunakan terapi baru, karena mungkin dapat mengganggu obat yang sedang Anda minum, Sethi menyarankan. 

1. Probiotik 

Probiotik adalah bakteri baik yang bisa membantu menurunkan peradangan di usus. Mereka juga akan mencegah pertumbuhan berlebihan bakteri patogen yang bisa menyebabkan masalah pencernaan. 

Menurut Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MS, Guru Besar Bidang Mikrobiologi Pangan, FTP UGM, probiotik berperan dengan mengembalikan kondisi mikrobiota usus menjadi lebih baik. 

Pada 2019, Srijilita Sireswar, dkk melakukan reviu terhadap studi mengenai suplementasi probiotik, prebiotik dan sinbiotik untuk pasien IBD sepanjang 2002 – 2019. “Ditemukan bahwa dari total 32 studi, sebanyak 28 atau 87,5% menunjukkan hasil yang efektif untuk UC (kolitis ulseratif). Sedangkan untuk pasien Crohn, dari 10 studi hanya 30% yang terbukti efektif,” lanjut Prof. Trisye, demikian ia biasa disapa.

Ulasan sistematik Lopes G, dkk (2021) menyimpulkan bahwa penggunaan probiotik, terutama untuk jangka panjang, bisa membantu menurunkan gejala radang usus. Berdasarkan analisis endoskopi, ditemukan bahwa terjadi penurunan sitokin pro-inflamasi dan inflamasi usus.

2. Kunyit 

Zat aktif kunyit yang disebut kurkumin telah lama diketahui memiliki aktivitas antiradang dan antioksidan. 

Kunyit dapat dikonsumsi sebagai suplemen atau dalam bentuk bubuk yang dicampur dalam minuman. Kunyit juga dapat ditaburkan langsung ke makanan. 

“Kunyit dianggap aman untuk penggunaan umum pada penderita radang usus. Dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan gejala kembung dan diare,” Sethi mengingatkan.  

3. Stroberi

Riset pada tikus menunjukkan hal yang menjanjikan tentang konsumsi strobri untuk kasus radang usus. Temuan ini disampaikan dalam Pameran & Pertemuan ACS (American Chemical Society) ke 256. 

Penelitian ini menggunakan empat kelompok tikus. Satu kelompok berupa tikus sehat dengan pola makan reguler, dan tiga kelompok berupa tikus dengan IBD yang masing-masing mendapat pola makan reguler, pola makan dengan 2,5% bubuk stroberi utuh, atau pola makan dengan 5% bubuk stroberi utuh.

Hasilnya, konsumsi stroberi utuh sebagai bagian dari pola makan dalam dosis yang setara dengan ¾ gelas stroberi per hari pada manusia, secara signifikan menekan gejala seperti penurunan BB dan diare berdarah pada tikus dengan IBD. Pola makan dengan stroberi juga menghilangkan respon peradangan di jaringan kolon tikus. (jie)

Baca juga: 5 Langkah Usus Sehat Bagi Penderita Radang Usus