Andien Muaythai Ya, Pilates Oke | OTC Digest
Andien

Andien Muaythai Ya, Pilates Oke

Tahun 2015 menjadi tahun pembuktian bagi Andien. Penyanyi jazz muda berbakat ini menggelar konser Metamorfosa, yang menandai 15 tahun kiprahnya di dunia musik jazz.  Menyanyikan lebih dari 15 lagu dan bolak-balik berganti kostum, Andien tampak tak kehabisan tenaga.  Kepiawaian Andien di dunia musik, didukung kesehatannya yang prima.

Untuk tampil atraktif di panggung, perlu energi dan stamina luar biasa. Ini tidak bisa diraih dalam sehari, atau dengan suntik vitamin C.  Perlu latihan dan disiplin. “Aku gemar bermacam  olahraga,” ujar Andini Aisyah Hariadi, yang sejak kecil dikenal sebagai gadis tomboi.

Pada 2014, Andien mendirikan pusat kebugaran yang menerapkan teknologi Electrical Muscle Stimulator (EMS). Saat berolahraga, peserta mengenakan rompi yang memiliki katup-katup beraliran listrik untuk menstimulasi otot agar lebih kencang, kuat dan terbentuk sempurna. Teknologi ini dipercaya dapat memangkas waktu latihan dari 2 jam menjadi 20 menit, dan membakar sekitar 500 kalori.

Olahraga EMS, “Bisa dilakukan semua orang berusia >16 tahun, termasuk lansia.” Tidak bisa dilakukan sembarangan. Harus didampingi personal trainer (PT),  karena setiap orang memiliki masalah sendiri yang membutuhkan perlakuan berbeda. “Kelihatannya tidak capek, tapi sebenarnya capek banget karena semua otot diaktifkan. Dulu saya pernah sok mau 40 menit. Besoknya badan sakit semua karena overtrained.

Membuka akun instagram milik kelahiran 25 Agustus 1985 ini, kita akan disuguhi foto/video saat ia berolahraga muaythai, senam zumba, pilates, gym, sampai bulu tangkis. Ia senang olahraga semata agar stamina tetap prima. Belakangan terpikir: kenapa tidak sekalian untuk membentuk tubuh, meskipun ia merasa tidak bermasalah dengan berat badan.

Semasa kuliah, boro-boro ia melakukan olahraga outdoor. ”Jalan kaki dari depan kampus saja sudah ngos-ngosan. Gue sadar, sepertinya kurang olahraga,” papar alumni jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia ini.  Kini, hal pertama yang dilakukan saat bangun pagi adalah olahraga. Kegiatan ini seolah memberi energi,  sebelum ia beraktivitas.

Andien berbagi tips bagi yang ingin memulai olahraga. Pertama, “Munculkan rasa butuh. Misalnya saat merasa gampang capek waktu naik ke lantai 2, padahal dulu nggak. Atau, merasa badan  gemuk dibanding dulu. Atau gampang nggak enak badan. itu tanda-tanda kita butuh olahraga,” papar pemilik pusat kebugaran 20 Fit ini.

Hal kedua yang mesti dilakukan saat mulai berolahraga: jangan terlalu dipikirkan. Biasanya rasa malas muncul saat akan berolahraga. Ini akan menghalangi dan menggagalkan niat semula. “Aduh, masih jam 6. Olahraganya nanti saja, sebentar lagi. Eh tahu-tahu sudah jam 07.30,” ujarnya. Atau takut PT akan memberi latihan yang sulit, padahal malamnya mau hang out.

Pikiran-pikiran seperti itu harus dihilangkan. Ketika sudah pergi ke gym, studio pilates atau mau olahraga apapun, begitu bangun tidur langsung bergerak. Tidak perlu memotret sarapan dulu, atau foto pakai caption: OTW (on the way /dalam perjalanan) ke gym; menghabiskan waktu dan olahraga tidak efektif.

Mencoba berbagai  olah fisik dilakukan Andien sejak 2009. Banyak manfaat yang didapatnya dengan rajin berolahraga. Seperti, terlihat lebih muda. “Banyak yang bilang, aku lebih muda dibanding 2004-2005, dan terlihat lebih kurus. Padahal sekarang lebih berat dibanding dulu. Itu karena massa otot bertambah; badan jadi lebih padat meski terlihat lebih kurus.”

Kulit juga lebih segar karena aliran darah yang berisi nutrisi mengalir lancar, sehingga Andien bisa santai merawat kulit. Sekarang, ia jarang luluran atau menggunakan masker wajah. Berbeda dengan dulu, saat belum intens olahraga; ia merasa kulitnya bermasalah, tidak segar, seperti tidak sehat. Dan menurut suaminya, Andien terlihat paling cantik kalau lagi nge-gym. “Dia paling nggak suka melihat foto-foto ku pas lagi make up,” papar istri  Irfan Wahyudi ini.

Ketika berolahraga, tubuh memproduksi hormon endorfin atau hormon kebahagiaan. Itu sebabnya setelah berolahraga, orang biasanya merasa senang, rileks, dan pikiran lebih positif. Sebisa mungkin Andien berolahraga bersama suami. “Itu sejak masih pacaran. Karena sama-sama mengeluarkan hormon endorfin, komunikasi jadi lebih baik. Bahkan kalau misalnya berantem, terus berolahraga. Ngobrol sambil olahraga masalah bisa terpecahkan. Ya karena pikirannya sama-sama positif.”

 

Paranoid tumor

Bagi pelantun tembang Moving On ini, kegemarannya berolahraga sedikit banyak dipengaruhi kejadian ketika ia berusia 16 tahun, saat kelas 2 SMA. Ia memiliki tumor payudara, “Masih awal banget dan tidak berbahaya.” Tetap saja ini menakutkan. Tumornya segera iangkat, pada 2002. “Kata dokter waktu itu, tumorku  karena pola hidup tidak sehat. Tidak ada riwayat tumor dalam keluarga,” imbuhnya. 

Sejak itu ia bertekad mengubah pola hidup. Dimulai dari tidak lagi makan junk food dan makanan instan. Ia lebih banyak makan sayur dan buah, dan check up rutin setahun sekali.

“Tumor payudara bisa tumbuh lagi karena pola makan maupun pola hidup tidak sehat.” Ini mendorongnya untuk menjalani gaya hidup sehat, termasuk tidak makan nasi, dan rutin olahraga. Saat itu bulan puasa, ketika Andien aku berniat mengubah pola hidup. “Aku mencoba olahraga bela diri muaythai. Eh, ternyata nge-gym juga asik dan pilates juga enak. Aku lakukan semua olahraga itu, karena aku orangnya bosenan, hahaha.” (jie)