tukul arwana suntik vaksin Nusantara

Sudah Cuci Otak di RSPAD, Tukul Arwana Akan Suntik Vaksin Nusantara

Komedian Tukul Arwana (58 tahun) diam-diam sudah menjalani terapi cuci otak atau Intra-Arterial Heparin Flushing (IAHF), modifikasi dari Digital Subtraction Angiography (DSA). Terapi ditangani langsung oleh mantan Menteri Kesehatan Letnan Jendral Dr. dr. Terawan Agus Putranto sebagai penggagas terapi ini, beberapa waktu lalu.

Menurut Peneliti Utama Vaksin Nusantara Kolonel Johnny, sampel darah Tukul Arwana juga telah diambil sebagai proses pemberian suntikan vaksin Nusantara atas dirinya. Dilansir dari cnnindonesia.com, pengambilan sampel darah Tukul dilakukan di rumah sakit yang sama, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa 10 Mei 2022.

Pengambilan sampel darah Tukul juga langsung dilakukan dr. Terawan sebagai penggagas vaksin Nusantara untuk COVID-19. Sampel darah Tukul saat ini tengah diproses dan akan disuntikkan kembali ke tubuh Tukul beberapa hari ke depan. Proses pemberian vaksin Nusantara memang berbeda dengan vaksin COVID-19 yang umum dikenal. Kata Johnny, “Tukul Arwana mendapat vaksin Nusantara, untuk mencegah gejala berat jika terinfeksi virus corona (COVID-19)."

Tukul sudah 8 bulan stroke

Sampai hari ini, Tukul berarti sudah sekitar 8 bulan menderita stroke. Ia dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON)  Cawang, Jakarta Timur, Rabu 22 September 2021, karena serangan stroke. "Tekanan darah pasien Tukul sekitar 200-an, saat diantar ke IGD (Instalasi Gawat Darurat RS PON," ungkap dr.  Sardiana Salam, Sp.S, MKes, ketika itu. Malam itu juga, Tukul menjalani operasi otak yang mengalami perdarahan serius. 

Menurut dr. Ricky Gustanto Kurniawan, Sp.S, Tukul mengalami sejumlah kondisi fisik. "Saat masuk IGD, Tukul merasa nyeri di kepala. Tubuh lemah di satu sisi, muntah-muntah, mengantuk dan kesadarannya menurun," ujarnya. Kondisi ini membuat tim dokter memutuskan untuk segera melakukan tindakan operasi. 

DSA, vaksin Nusantara, masih kontroversi

Terapi DSA atau terapi “cuci otak” masih mengundang kontroversi, karena dinilai tidak melalui prosedur baku sebagaimana mestinya. Begitu juga dengan vaksin Nusantara, yang juga digagas dr. Terawan. 

Karena dinilai melanggar kode etik, PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia) memutuskan untuk memberhentikan dr. Terawan dari keanggotaan IDI. Keputusan ini disampaikan pada Muktamar IDI ke-31 di Banda Aceh, belum lama ini.

Pada Rabu, 27 April 2022, dideklarasikan Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI), dengan Ketua Umum Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyanto, mantan bawahan dan sangat mengenal baik dr. Terawan. PDSI dideklarasikan setelah ada SK Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). 

Tukul berhak pilih metode pengobatan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sejauh ini belum memberi rekomendasi pada vaksin Nusantara untuk vaksinasi COVID-19. Namun, telah ditandatangani MoU antara BPOM, Kementerian Kesehatan dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), pada 19 April 2022. Disepakati, proses pengambilan sampel darah para relawan yang dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto, hanya untuk kepentingan penelitian dan pelayanan.

Dengan kata lain, proses atas vaksin Nusantara bukan proses uji klinis vaksin untuk dimintakan izin edar BPOM, melainkan sebagai  layanan kepada masyarakat. Sudah banyak pejabat tinggi negara, tokoh masyarakat termasuk anggota DPR yang telah menerima vaksin Nusantara, dan merasakan manfaatnya. Dan sudah ribuan orang – petinggi TNI, pejabat, tokoh masyatakat dan lain-lain -- yang menjalani terapi DSA.

Karena alasan inilah, tampaknya, pihak keluarga berinisiatif membawa sang komedian ke RSPAD Gatot Soebroto, untuk menjalani terapi DSA dan memilih vaksin Nusantara. Adalah hak pasien untuk memilih terapi bagi dirinya. (sur)