Bolehkah Anak Menonton Squid Game? Ini Penjelasan Psikolog

Bolehkah Anak Menonton Squid Game? Ini Penjelasan Psikolog

Sebulan terakhir ini linimasa media sosial dibanjiri Squid Game. Entah potongan adegan dari serial tersebut, ataupun meme-nya. Euforia serial asal Korea Selatan tersebut memang luar biasa, hingga memantik rasa penasaran bagi yang belum menontonnya. Tak hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak. Dari sudut pandang psikologis, bolehkah anak menonton Squid Game?

Hal ini jadi pertanyaan besar. Mungkin Anda termasuk orang tua yang anaknya bertanya soal Squid Game, atau mengungkapkan keinginannya untuk menonton serial tersebut. Wajar kok bila orang tua kaget mendapat pertanyaan tersebut dari anak. Bagaimana ya cara yang tepat untuk meresponsnya? Psikolog anak, remaja dan keluarga Ayoe Soetomo, M.Psi dari Tiga Generasi memaparkannya kepada OTC Digest.

 

Anak Menonton Squid Game: Larang, atau Dampingi?

Squid Game bercerita tentang 456 orang yang terlibat hutang, yang ditawarkan untuk ikut dalam sebuah survival game. Yang dimainkan adalah berbagai permainan anak-anak tradisional Korea, dan seorang pemenang yang bertahan sampai akhir akan mendapat uang sebesar 45,6 miliar Won. Namun masalahnya, mereka yang tereliminasi sepanjang permainan berarti menyerahkan nyawanya alias meninggal.

Sekadar informasi, sekolah-sekolah di Inggris telah memperingatkan orang tua untuk tidak membolehkan anak menonton Squid Game. Ayoe Soetomo, M.Psi pun berpendapat sama. “Menurut saya, anak sebaiknya tidak diizinkan menontong Squid Game,” tegasnya.

Dengan latar cerita survival game yang mempertaruhkan nyawa, tentu saja banyak sekali adegan kekerasan dalam Squid Game. “Otak anak belum bisa memproses informasi selayaknya orang dewasa. Mereka belum bisa membuat keputusan dengan tepat,” ujar Ayoe.

Menurutnya, adegan kekerasan Squid Game cukup intens, dan secara emosi pun berat. “Anak bisa meniru dan mudah melakukan refleks kekerasan, karena mereka belum bisa membedakan mana yang realita, dan mana yang bukan,” imbuhnya. Ayoe melanjutkan, jangankan anak-anak, “Orang dewasa yang memiliki gangguan kecemasan pun, bisa terpicu karena menonton Squid Game.”

Netflix memberi rating 18+ untuk Squid Game. “Ini sangat beralasan, karena memang bukan film layak untuk anak,” tegas Ayoe. Itu sebabnya sangat tidak disarankan anak usia SD menonton serial tersebut. “Misalnya kelas 4 SD, usia 10 tahun. Dari 10 tahun ke 18 tahun itu jauh sekali. Kalau sudah mendekati usia 18 mungkin masih bisa didiskusikan. Itu pun harus tetap didampingi orang tua,” jelasnya.

 

Jawab Rasa Penasaran Anak

Sebagian orang tua khawatir, bagaimana bila anak malah nonton sembunyi-sembunyi karena dilarang? Menurut Ayoe, hal ini bisa dicegah dengan menjawab rasa penasaran anak. Anak mungkin tertarik dengan cuplikan yang lewat di linimasa media sosialnya. Boneka raksasa dengan lagu yang terngiang-ngiang di telinga, juga set film yang berwarna-warni ceria, membuat anak penasaran.

Apa yang harus dilakukan orang tua ketika anak bertanya soal serial tersebut? “Jelaskan bahwa itu serial yang sedang populer, tapi untuk orang dewasa, bukan anak-anak,” ujar Ayoe. Orang tua bisa menjelaskan bahwa serial itu bercerita tentang orang-orang kaya yang membuat permainan, dan yang diajak bermain adalah mereka yang terlilit hutang, karena hadiahnya sangat besar. “Mereka mau ikut bermain karena tidak tahu kalau permainannya mempertaruhkan nyawa. Sudahi ceritanya sampai di situ,” tambahnya.

Ayoe menekankan pentingnya cara menyampaikan jawaban dengan tepat. Jangan menakut-nakuti anak dengan mengatakan bahwa serial tersebut seram, menakutkan, dan hanya anak besar yang boleh nonton. Hal ini hanya akan membuat anak makin penasaran, dan berusaha menonton dengan sembunyi-sembunyi. “Berikan jawaban yang tepat, jangan yang memancing rasa penasaran anak. Jawablah pertanyaan anak dengan santai, rileks, sehingga anak akan mengelaborasinya sebagai sesuatu yang biasa saja,” tutur Ayoe.

Jadi, tidak disarankan anak menonton Squid Game. “Sebisa mungkin, jangan memberi akses ke anak untuk menonton,” ucap Ayoe. Namun, orang tua perlu memberi alasan dan jawaban yang tepat. Jangan hanya melarang. Juga, tidak perlu melarang anak seandainya ia menyenandungkan lagu dalam Squid Game. Mungkin hanya sebatas itu kok ketertarikan anak. Larangan malah akan membuat anak makin penasaran, dan berusaha mencari tahu sendiri. (nid)