Kegiatan memijat bayi bukan hanya membuatnya si kecil tidak rewel, tetapi juga meningkatkan bonding antara si kecil dengan ibunya. Memijat bayi tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
Pijat bayi lebih dari sekedar melemaskan otot yang tegang, tetapi merangsang tumbuh kembangnya. Riset menyatakan pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih cepat dan lebih nyenyak, yang bermanfaat bagi perkembangan memori. Juga membantu memperlancar sirkulasi darah dan pernapasan.
Penelitian Field dkk, tahun 1986 pada 40 bayi prematur membuktikan mereka yang mendapatkan stimulasi pijat pertumbuhannya 47% lebih baik dari pada bayi prematur yang tidak dipijat.
Studi lain tahun 2004 oleh Vickers et al, menyatakan, adanya kenaikan berat badan bayi prematur sebesar 5,1 gram/hari, dibandingkan bayi prematur yang hanya mendapatkan perawatan biasa (tanpa pijat).
Menangis, rewel sebagai bentuk komunikasi
Menangis menjadi bahasa bayi sebelum ia mengembangkan kemampuan bicaranya.
Normalnya, si kecil menangis ketika mereka lapar, lelah, tidak nyaman atau sakit. Terkadang mereka menangis karena butuh perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya.
Menurut dr. Yudhi Gejali, dokter sekaligus praktisi akupunktur pediatrik (Shonihari), menanggapi tangisan si kecil di awal kehidupannya sangat penting untuk kesejahteraan, pembentukan sistem saraf yang sehat dan pertumbuhan si kecil selanjutnya.
Jika si kecil dibiarkan rewel, menangis kejer, “Bisa menyebabkan menurunnya kadar oksigen, menghabiskan cadangan energi, juga mengaktifkan respon stres dengan peningkatan kadar kortisol.”
“Bahkan apabila si kecil menangis berkepanjangan, dapat menyebabkan aerophagia /menelan udara yang dapat menyebabkan rasa sakit dan masalah pencernaan,” ulas dr. Yudhi, dalam peluncuran MY BABY Minyak Telon Plus Lavender 8 Jam, Kamis (31/1/2022).
Memijat sebagai sarana menenangkan si kecil
Sebelum menenangkan bayi, ibu perlu belajar menenangkan diri dulu. Belajar menyentuh dengan tenang, lembut dan dari hati.
Sentuhan akan memancarkan energi ibu yang bisa dirasakan anaknya. Saskhya Aulia Prima, M. Psi, psikolog & Founder TigaGenerasi, menjelaskan tingkat stres orangtua turut mempengaruhi bayinya.
“Pada saat kita emosional, mungkin cara menggendong, mengayun jadi tidak menyamankan. Sehingga membuat si kecil tambah rewel. Anak seperti spons, menyerap kondisi lingkungan dan respon orang di sekitarnya. Anak mengetahui apa yang terjadi di dunia dengan melihat reaksi orangtua mereka,” terang Saskhya.
Sebelum memulai memijat, penting untuk ibu membersihkan dan menghangatkan tangan lebih dahulu. Minyak telon bisa dipakai untuk menghangatkan tangan. Aroma minyak telon – yang dipakai di tangan atau dioleskan ke tubuh si kecil – memiliki efek sedatif dan relaksasi.
Waktu terbaik memijat bayi adalah setelah mandi, atau sebelum tidur - membuat tidurnya lebih nyenyak dan tidak terlalu sering bangun.
Dr. Yudhi menjabarkan 10 langkah memijat bayi agar ia tidak rewel:
- Usap dada dari tengah ke arah luar sambil melakukan kontak mata dengan bayi.
- Usap perut mengelilingi pusar searah jarum jam. Ini membantu melancarkan pencernaan. Jika anak sedang diare lakukan usapan berlawanan jarum jam.
- Usap lengan dan tungkai searah dari atas ke bawah.
- Pijat lembut titik Kidney 1 di pusat kaki. Ini akan membuat bayi relaks.
- Pijat lembut titik Yintang (di antara alis), searah kearah puncak kepala. Awas jangan kena mata.
- Usap lembut kedua alis dari pangkal ke arah luar. Awas jangan kena mata.
- Pijat lembut atau ketuk ringan titik An Mian di belakang kedua telinga. Ini akan memicu refleks menguap dan mengantuk.
- Pijat lembut kedua pundak bayi. Bayi sering rewel jika pundaknya tegang.
- Usap punggung sepanjang tulang belakang, searah dari atas ke bawah, untuk menstimulasi saraf tulang belakang.
- Usap dengan handuk lembut apabila masih terdapat sisa minyak berlebih di kulit bayi. (jie)
Baca juga: Jangan Lupa Pakai Massage Oil saat Memijat Bayi, Kenapa?