Penelitian di India menunjukkan, ektrak meniran (Phyllanthus urinaria Linn) ini dapat menghambat efek aflatoksin. Zat ini merupakan racun jamur (kapang) yang mematikan, dan bersifat karsinogenik (memicu kanker); banyak terdapat di daerah tropis.
Aflatoksin dalam tubuh akan berubah menjadi metabolit, di antaranya metabolit reaktif. Bila metabolit reaktif menempel pada DNA, dapat menciderai sel dengan menimbulkan jaringan abnormal (lesi) pada sel, dan berpotensi menyebabkan kanker.
Wiryatun Lestariana dari Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, meneliti manfaat meniran sebagai hepatoprotektor (pelindung hati) melawan invasi aflatoksin pada tikus. Pemberian ekstrak meniran dan aflatoksin dilakukan tiap hari selama 16 minggu pada 4 kelompok tikus.
Hasilnya, meniran dapat menurunkan aktivitas alanin aminotransferase yang naik akibat pemberian aflatoksin. Tingginya enzim alanin aminotransferase menunjukkan adanya kelainan pada tubuh.
Profil hati tikus yang diberi aflatoksin, menunjukkan sel-sel epitel pembuluh empedunya mengalami perubahan dan pertumbuhan berlebihan.
Sedangkan kelompok tikus yang diberi aflatoksin sekaligus ekstrak meniran menunjukkan sel hepatosit normal, sementara sel empedu sebagian mengalami perubahan bentuk. Ini menunjukkan, ekstrak meniran dapat digunakan untuk mengurangi efek aflatoksin.
Baca juga : Khasiat Meniran Untuk Kesehatan Hati
Aflatoksin banyak terdapat pada tanaman biji-bijian atau berkarbohidrat tinggi yang tertempel jamur A. Flavus dan A. Parasiticus. Aflatoksin banyak ditemukan pada kacang-kacangan (kacang tanah, kedelai, bunga matahari) atau rempah-rempah (ketumbar, jahe, lada, kunyit). Juga pada gandum, padi dan jagung. Namun, biasanya, masih dalam kadar yang bisa ditoleransi.
Meniran mengandung senyawa antihepatotoksik seperti filantin, hipofilantin, triakontanal dan triakontanol.
Penelitian Huang YL dan Chen CC menyimpulkan, senyawa filantin dan hipofilantin pada meniran dapat mencegah terbentuknya lesi pada sel hati akibat karbon tetraklorida (CCl4). Karbon ini lazim dipakai sebagai pemicu kerusakan hati, untuk menguji aktivitas hepatoprotektor suatu zat.
Beragam senyawa yang terkandung pada herba phyllanthus ini masih perlu penelitian lanjutan, untuk melihat zat mana yang bekerja dominan melawan efek aflatoksin. Di Malaysia, meniran digunakan untuk mengobati serangan tawon karena memiliki efek antiradang, selain untuk mengobati penyakit kulit dan gatal. Dan di India, digunakan untuk mengobati kudis, kurap dan kutil. (jie)