Meniran adalah tanaman gulma liar yang memiliki khasiat luar biasa. Berdasarkan penelitian memiliki efek hepatoprotektor, yang bahkan bisa membentengi lever dari infeksi bakteri atau virus, seperti hepatitis A.
Studi yang dilakukan DR. Drs.Suprapto Ma'at, Apt, MS (1991 – 1993) melihat manfaat meniran (Phyllanthus urinaria Linn) sebagai imunomodulator (meningkatkan sistem imun) pada mencit. Meniran merangsang dan dapat meningkatkan aktivitas komponen sistem imun, terutama sel limfosit T – sitotoksik (CD8), sel Natural Killer (NK cells) dan monosit/makrofag. Sel-sel imun inilah yang dapat menekan infeksi virus/bakteri.
Sel monosit / makrofag merupakan lapisan pertahanan tubuh lini pertama. Ia bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas kemotaksis atau gerakan sel tubuh mendekati makanannya atau menjauhi racun. Juga meningkatkan aktivitas proses pembersihan tubuh dari mikroba yang tak diinginkan oleh sel pemakan (sel figosit).
Kemudian fungsi pertahanan tubuh utama dilakukan oleh sel limfosit, terutama sel limfosit T. Terbagi menjadi tiga: sel penolong, pembunuh dan penekan. Sel T pembunuh akan menyerang dan menghancurkan sel yang membawa antigen asing, seperti sel yang terinfeksi virus atau sel kanker. Sel limfosid T membutuhkan makrofag untuk bisa mengidentifikasi antigen asing, kemudian menyerangnya.
Ekstrak meniran tercatat dapat meningkatkan proliferasi (pengulangan siklus) limfosit B. Layaknya pabrik senjata, sel limfosit akan memroduksi antibodi primer dan sekunder. Mulanya, sel B hanya terdiri atas satu inti sel. Setelah bertemu dengan antigen asing, ia membelah berkali-kali dan membangun ribuan titik perakitan untuk membuat antibodi. Dalam satu jam, sel B mampu memompa keluar lebih dari sepuluh juta molekul antibodi.
Pada penelitian selanjutnya, DR. Suprapto membuktikan bahwa sifat imunostimulan pada mencit, juga terjadi pada manusia yang menderita infeksi hepatitis B. “Penderita hepatitis B yang diberi ekstrak meniran, aktivitas komponen sistem imunnya akan meningkat guna menyerang virus hepatitis,” jelasnya.
Selain itu, ekstrak meniran menghambat aktivitas enzim polimerase yang membantu replikasi virus yang berinti DNA, seperti hepatitis B. Juga menghambat aktivitas enzim reverse transcriptase yang berfungsi dalam pengembangbiakan virus ber-RNA seperti hepatitis C.
Uji klinis di RS Dr. Soetomo, Surabaya, menunjukkan pasien hepatitis B kronis yang diberi satu kapsul ekstrak meniran 3x sehari selama satu bulan, menunjukkan indikasi kesembuhan. Adanya kuman hepatitis B ditunjukkan dengan nilai HbsAg (antigen virus hepatitis B) positif.
Pemberian ekstrak meniran selama beberapa bulan membuat nilai HbsAg negatif. Ekstrak meniran meningkatkan level SGPT/SGOT - enzim yang diproduksi lever saat mengalami kerusakan.
Adalah kandungan flavonoid, yang membuah herbal meniran memiliki aktivitas peningkat sistem imun. Sebagai imunomodulator, meniran tidak semata-mata meningkatkan sistem imun, tapi juga menekan jika aktivitas imun berlebihan. Jadi, meniran berfungsi pula sebagai penyeimbang sistem imun. (jie)