6 Perbedaan Egg Freezing dengan Ovary Freezing
perbedaan_egg_freezing_ovary_freezing

Sama-sama Menjaga Fungsi Reproduksi, Ini 6 Perbedaan Egg Freezing dengan Ovary Freezing

Egg freezing jadi perbincangan hangat beberapa terakhir ini, setelah Luna Maya mengungkapkan bahwa dirinya sudah melakukan prosedur medis tersebut. Secara implisit, model dan pebisnis berdarah Bali - Austria itu menyatakan bahwa ia tidak ingin dikejar-kejar target menikah hanya lantaran takut tidak bisa punya anak karena hambatan usia. Jangan keliru, ada perbedaan egg freezing dengan ovary freezing (simpan beku ovarium).

Prosedur egg freezing alias membekukan sel telur dengan tujuan mengawetkan, sudah banyak dilakukan untuk menjaga fungsi reproduksi pasien kanker. Di Indonesia, membekukan sel telur karena alasan sosial dan personal seperti yang dilakukan Luna Maya, memang belum lazim. “Tapi boleh dilakukan,” ungkap Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG(K), MPH kepada OTC Digest.

Membekukan sel telur juga biasa dilakukan pada program bayi tabung atau IVF (in vitro fertilization). “Di klinik bayi tabung, bisa dilakukan pembekuan sel telur, ovarium, sperma, ataupun embrio,” jelas Prof. Andon. Perempuan bisa memillih, ingin mengawetkan sel telur, atau ovarium (indung telur).

 

Perbedaan Egg Freezing dengan Ovary Freezing

Proses pembekuan sel telur maupun ovarium pembekuannya sama. Yaitu dengan teknik vitrifikasi, menggunakan nitrogen cair sehingga proses pembekuan berlangsung sangat cepat. Bingung pilih yang mana? Berikut ini 6 perbedaan egg freezing dengan ovary freezing, yang bisa dijadikan pertimbangan.

1. Bagian yang diambil

“Pada egg freezing, yang diambil adalah sel telur matang. Sedangkan pada ovary freezing, yang diambil adalah jaringan pada permukaan indung telur, yang mengandung sel telur yang belum matang. Jadi disimpan dalam bentuk lembaran-lembaran,” papar Prof. Andon. Secara medis, egg freezing disebut mature oocyte cryopreservation, sedangkan simpan beku ovarium disebut ovarian cryopreservation.

2. Tahapan sebelum prosedur

Tahapan prosedur ovary freezing lebih sederhana. Operasi pengambilan ovarium bisa dilakukan kapan saja tanpa harus menunggu waktu tertentu.

Adapun pada egg freezing, diperlukan satu tahapan dulu sebelum pengambilan sel telur. “Sebelumnya, perlu suntik hormon dulu untuk merangsang pematangan sel telur. Sehingga, akan bisa didapatkan banyak sel telur yang matang untuk diambil,” terang Prof. Andon. Penyuntikan umumnya dilakukan pada hari 2 atau 3 menstruasi, selama 8-11 hari.

3. Bedah/non bedah

Untuk prosedur pengambilan, pada ovary freezing memerlukan tindakan bedah minimal invasih, dengan teknik laparoskopi. Akan dibuat sayatan kecil pada area perut bawah, lalu dimasukkan alat khusus seperti selang yang disebut laparoskop. Selanjutnya, dokter akan mengambil jaringan pada permukaan salah satu ovarium; di sanalah banyak terdapat sel telur. Sering kali, satu ovarium akan diangkat, untuk mendapatkan lebih banyak jaringan yang mengandung sel telur. Selanjutnya, barulah permukaan ovarium dipotong menjadi lembaran-lembaran kecil, lalu dibekukan.

Untuk hal ini, prosedur egg freezing lebih sederhana. Tidak melibatkan tindakan bedah, sehingga hanya memerlukan penenang (sedasi), dan tidak perlu anestesi (obat bius). Sel telur yang sudah matang akan diambil menggunakan alat khusus yang dimasukkan melalui vagina. Setelah itu, sel telur pun dibekukan dan disimpan.

4. Jumlah sel telur

“Sel telur matang yang bisa diambil pada egg freezing sudah jelas berapa jumlahnya. Bila dihasilkan 10 sel telur matang dengan injeksi hormon sebelumnya, maka jumlah itulah yang diambil dan dibekukan,” ujar Prof. Andon. Sebaliknya pada ovary freezing, jumlah sel telur yang terdapat pada jaringan ovarium yang dibekukan, tidak diketahui dengan pasti.

“Yang pasti, sel telur matang yang dihasilkan dengan injeksi hormon, maupun sel telur yang ada pada jaringan ovarium pasti lebih banyak pada perempuan yang berusia lebih muda,” lanjutnya. Menurutnya, egg freezing maupun ovary freezing idealnya dilakukan pada usia 20-30, ketika cadangan sel telur masih banyak.

5. Persiapan kehamilan

Ketika tiba saatnya perempuan yang melakukan egg freezing ingin hamil, prosedur bayi tabung bisa segera dilakukan. “Telur dicairkan, lalu dikawinkan dengan sperma suami di cawan patri,” ujar Prof. Andon.

Pada ovary freezing, kehamilan bisa terjadi secara alami. Ovarium yang sebelumnya dibekukan kemudian dicairkan, lalu ditanam kembali ke tempatnya semula, atau di indung telur sebelahnya. Setelah itu, ovarium yang ditransplantasikan tersebut akan kembali bekerja menghasilkan berbagai hormon. Kesuburan pun kembali, dan kehamilan spontan bisa terjadi.

Bila ingin hamil dengan cara IVF, maka tahapannya sama seperti IVF pada umumnya. Dilakukan injeksi hormon untuk merangsang pematangan sel telur, lalu sel telur yang matang diambil dari tubuh. Setelah itu dipertemukan dengan sperma di cawan patri, lalu embrio ditanam di rahim.

Tengah diteliti pematangan sel telur di cawan patri (in vivo maturation). Dengan cara ini, sel telur dari ovarium yang sebelumnya dibekukan, langsung dimatangkan tanpa harus ditanam dulu ke tubuh. Barulah kemudian dipertemukan dengan sperma.

6. Kemampuan menunda menopause

Dalam hal ini, ovary freezing memiliki keunggulan. Ya, jaringan ovarium yang sebelumnya dibekukan lalu ditransplantasikan, akan kembali berfungsi sebagaimana mestinya. Termasuk fungsi endokrin atau menghasilkan hormon. “Bila perempuan tidak berencana hamil, jaringan ovarium bisa ditanam di tempat lain, misalnya pada lengan atas. Dia akan bekerja menghasilkan hormon, dan bisa menunda menopause,” papar Prof. Andon.

 

Perempuan dengan kondisi tertentu yang bisa mengakibatkan kerusakan ovarium, akan sangat terbantu dengan egg freezing ataupun ovary freezing. Perempuan yang belum menikah pun boleh melakukannya. “Di Indonesia, ada etiknya. Ketika sel telur hendak digunakan untuk proses bayi tabung, sperma harus milik suami sendiri.”

Itulah perbedaan egg freezing dengan ovary freezing. Masing-masing memiliki keunggulan dan keistimewaan tersendiri. Tiap orang pastinya memiliki preferensi masing-masing. Yang terpenting, fungsi reproduksi bisa diselamatkan. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Technology photo created by freepik - www.freepik.com