Olahraga saat Haid? Boleh, tapi Perhatikan Hal-Hal Ini
olahraga_saat_haid

Olahraga saat Haid? Boleh, tapi Perhatikan Hal-Hal Ini

Bolehkah olahraga saat haid? Buat sebagian perempuan, hal ini masih membingungkan. Mau olahraga, tapi takut perut malah kram. Apalagi, nyeri dan kram perut kerap menyertai haid di hari-hari pertama. 

Padahal, olahraga justru bisa membantu mengurangi nyeri haid. Seperti dijelaskan oleh dokter spesialis olahraga dr. Michael Triangto, Sp.KO, "Dengan berolahraga, otot menjadi lebih besar dan kuat, sehingga lebih muda menahan sakit." Olahraga atau latihan fisik ternyata juga dapat merangsang produksi hormon endorfin, morfin alami yang menekan rasa nyeri.

Olahraga juga akan merangsang produksi dopamin dan serotonin. Keduanya adalah neurotransmitter (zat pengantar pesan di otak) yang berperan dalam mengatur mood, sehingga keluhan mood swing membaik.

Namun dr. Michael mengingatkan, jangan berolahraga saat tubuh tidak sehat. “Kalau sedang nyeri haid, jangan olahraga,” ujar dr. Mike, begitu ia biasa disapa. Pada saat seperti itu, latihan malah bisa menimbulkan atau memperberat rasa nyeri. 

Pilihan olahraga saat haid

Perhatikan pemilihan jenis olahraga saat haid, dan waktu melakukannya. Misalnya bagi mereka yang mudah merasakan nyeri haid, sebaiknya menghindari bersepeda di awal periode haid. "Tekanan pada perut saat bersepeda, bisa memicu kram," terang dr. Mike, yang praktik di Slim+Health Sports Therapy.

Dr. Mike menyarankan latihan dengan intensitas ringan-sedang dan bersifat aerobik, sehingga tubuh bisa berkeringat tanpa napas jadi ngos-ngosan. "Olahraga sebaiknya yang gerakannya berulang-ulang, dan tidak high impact. Misalnya jalan kaki atau jogging," tuturnya. Bila masa kram perut sudah lewat, bisa bersepeda ringan, yoga, senam ringan, atau menggerakkan tubuh sambil berbaring.

Bagi yang sudah terbiasa berolahraga rutin, bisa melanjutkan olahraga seperti biasa, atau sedikit dikurangi intensitasnya. Yang penting, dengarkan selalu kondisi tubuh. "Bila merasa sakit saat berolahraga, segera hentikan. Jangan memaksakan diri," tegas dr. Mike.

Hindari latihan berat saat haid, karena ditengarai dapat memicu endometriosis. Ini adalah kondisi di mana endometrium (jaringan pada lapisan dalam dinding rahim) tumbuh di tempat/organ lain. Endometriosis termasuk penyebab utama nyeri haid. Latihan berat juga memicu produksi kortisol, hormon stres yang dapat memperburuk mood swing, serta menyebabkan kelelahan.

Yang terbaik, biasakanlah berolahraga secara rutin dan kontinyu. Yang disarankan yakni 5 hari dalam seminggu, masing-masing 30 menit. Durasi 30 menit ini bisa "dicicil" menjadi 2-3x dalam sehari, jadi tidak terasa berat. (nid)