Mual muntah adalah keluhan yang biasa dialami ibu hamil. Tetapi dalam kondisi tertentu, seorang ibu hamil bisa mengalami mual muntah hebat. Kondisi ini bisa membahayakan baik, ibu atau janinnya menjadi kurang nutrisi.
Mual pada awal kehamilan (trimester pertama), berhubungan dengan perubahan hormonal. Atau karena kekurangan mikronutrien. Kadar hormon HCG (Human Choreonic Gonadothropin) dan estrogen melambung tinggi pada trimester pertama kehamilan, dan memicu bagian otak yang mengontrol rasa mual dan muntah.
Di sisi lain, saluran cerna terdesak oleh janin. Terjadinya refluks asam (asam dari lambung naik ke tenggorokan) dan lambung yang bekerja lebih lambat dalam menyerap makanan, membuat ibu mudah mual dan muntah.
Terjadinya kasus mual berkepanjangan, menurut Dr. dr. Noroyono Wibisono, SpOG(K), karena ibu kekurangan setidaknya tiga mikronutrien, yakni ferritin untuk menyusun besi, vitamin B6 dan albumin.
“Mual muntah yang parah, berarti defisiensi berat,” tegas dr. Noroyono.
Baca juga : Trimester Pertama Kehamilan yang Menentukan
Vitamin B6 dibutuhkan untuk mencegah gangguan pada metabolism protein, lemak dan karbohidrat, bagi ibu dan janin. Janin memerlukan ini untuk meregenerasi sel darah merah dan mengembangkan sistem otak dan saraf. Bumil (ibu hamil) membutuhkan vitamin B6 sekitar 1,7-1,9 mg/hari.
Kadar ferritin pada bumil yang mengalami mual muntah pada kisaran 5 ng/mL. Padahal jumlah normal dalam tubuh adalah 30 ng/mL. Ferritin merupakan protein darah yang berkorelasi dengan jumlah besi yang disimpan dalam tubuh. Ada pun kadar algumin hanya sekitar 3,2 mg/dl, kurang dari batas normal yakni 3,4 mg/dl.
Bila defisiensi ini dibiarkan, dapat menyebabkan infeksi di masa kehamilan. Infeksi bisa terjadi di saluran kemih, atau infeksi faringitis. “Ibu hamil yang mengalami mual muntah, kandungan vitamin B6-nya, hanya sepertiga dari normal,” kata dr. Noroyono.
Ibu hamil perlu memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6, seperti pisang, alpukat, kacang-kacangan, ikan salmon dan ikan tuna.
Kebutuhan gizi pada masa kehamilan
- Kalsium 100 mg/hari. Dipakai untuk pertumbuhan tulang, gigi, kesehatan saraf dan otot. Juga berperan dalam mengatur irama jantung, dan pembekuan darah.
- Asam folat >600 mcg/hari. Bermanfaat untuk membantu mencegah cacat tabung saraf dan mengurangi risiko cacat lahir. Folat penting untuk produksi DNA.
- Zat besi (9 mg/hari pada trimester kedua; 13 mg/hari trimester ketiga). Penting dalam proses produksi sel darah merah, membangun tulang dan jaringan ikat lainnya.
- Fosfor 600 mg/hari. Berperan dalam proses pembangunan tulang, pembekuan darah, fungsi ginjal dan irama jantung normal.
- Vitamin A 2,565 IU (international unit). Penting untuk pertumbuhan sel, pengembangkan fungis mata, kulit, dan selaput lendir. Berperan pula sebagai bagian sistem imun, pertumbuhan tulang dan metabolisme lemak.
- Vitamin B6 sebanyak 1,7-1,9 mg/hari. Membantu metabolisme protein, lemak dan karbohidrat. Meregenerasi sel darah merah, mengembangkan sistem otak dan saraf.
- Vitamin C 85 mg/hari. Untuk perbaikan jaringan dan produksi kolagen.
- Vitamin D > 5 mcg/hari. Membantu pembentukan tulang dan gigi.
- Zinc 10,5 mg/hari. Membantu pembentukan sel dan produksi DNA. (jie)