Marshanda Memiliki Tumor Payudara, Apa Bedanya dengan Kanker Payudara
mashanda_tumor_payudara

Marshanda Mengidap Tumor Payudara, Apa Bedanya dengan Kanker Payudara yang Mematikan

Aktris Marshanda (33 tahun) sudah setahun ini mengidap tumor payudara. Hal itu diungkapkan lewat kanal YouTube MARSHED, Senin 30 Mei 2022. “Beberapa hari terakhir gue bercanda di story-story gue. Tapi, ini bukan waktu untuk bercanda. I have breast tumor,” paparnya. Dalam upayanya memperoleh kesembuhan, ia telah menjalani pengobatan di Singapura.

Tidak seperti kanker, secara medis tumor payudara tidaklah berbahaya atau mematikan. Meski begitu, Marshanda siap menghadapi kondisi terburuk. “Kematian adalah bagian dari siklus kehidupan," katanya. “Gue berobat ke Singapura untuk mengetahui, gue punya harapan untuk umur panjang atau nggak.”

 Ia ingin bertemu dan berbicara panjang dengan ayahnya, yang sudah tiga tahun tak bisa bertemu karena pandemi Covid-19. “Kalau Papah nonton video ini, pertama-tama Cacha mau minta maaf. Cacha pengen Papah tahu, Papah selalu di hati. Papah kangen Cacha kan? Cacha juga kangen Papah.”  

Pada tanggal 10 Agustus tahun lalu, Marshanda merayakan ulang tahun ke-32 bersama putrinya, Sienna Ameerah Kasyafani, mantan suaminya Ben Kasyafani yang didampingi istrinya, Nesyana Ayu Nabila.

Tumor Payudara

Dirangkum dari berbagai sumber, tidak semua benjolan di payudara adalah kanker. Tumor payudara bersifat jinak. Tidak mengandung sel kanker berbahaya dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Benjolan tumor pinggirannya jelas, lunak, lembut dan terasa kenyal saat diraba. .

Benjolan mudah bergerak dan berpindah. Bila benjolan membesar, dapat terasa nyeri saat beraktivitas. Benjolan bisa membesar saat menstruasi, dan mengecil setelah menstruasi.

Belum diketahui pasti, apa penyebab tumor payudara. Sel-sel tumor bisa membelah diri dan tumbuh tak terkendali. Proses ini miripa sel kanker. Hanya saja, tumor jinak tidak menyerang dan menyebar ke jaringan tubuh lain. Namun, bila tidak segera ditangani, tumor bisa menjadi tumor ganas atau kanker.

Kanker Payudara

Jangan abaikan jika benjolan di payudara disertai perubahan pada kulit sekitar payudara atau puting; bisa jadi itu kanker payudara. Segera periksa ke rumah sakit, bila benjolannya keras. Tak bisa digerakkan dan terasa tidak nyaman.

Awalnya benjolan sulit dideteksi karena berkembang lambat. Benjolan kanker muncul di area payudara, atau di bawah ketiak. Biasanya disertai gejala lain seperti penebalan kulit di area payudara, kulit payudara kemerahan dan iritasi, kulit mengelupas di sekitar payudara, puting tertarik ke dalam, dan keluar cairan.

Lakukan SADARI

Yayasan Kanker Indonesia menyarankan perempuan melakukan SADARI (periksa payudara sendiri), 7-10 hari setelah menstruasi:

1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan atau perubahan pada puting. Bentuk payudara kanan dan kiri yang tidak simetris, itu pormal.

2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. dorong siku ke depan dan cermati payudara; dorong siku ke belakang dan cermati bentuk & ukuran payudara.

3. Kedua tangan di pinggang, condongkan bahu ke depan sampai payudara menggantung. Dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada.

4. Angkat lengan kiri ke atas, tekuk siku hingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, cermati payudara kiri sampai ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan.

5. Cubit kedua puting. Bila ada cairan yang keluar, segera konsultasi ke dokter.

6. Posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan, lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan ujung jari, tekan-tekan payudara hinggar ketiak. Bila menjumpai ada yang mencurigakan, segera ke dokter. (sur)