Sekelompok peneliti dari Spanyol menemukan bahwa anak-anak yang ibunya makan kacang 30 g per minggu pada trimester pertama kehamilan memiliki skor lebih baik pada tes fungsi kognitif, atensi dan memori.
Kacang diketahui kaya asam folat, yang berpengaruh pada fungsi otak, seperti kemampuan daya ingat dan pemusatan perhatian. Pemimpin penelitian, Florence Gignac, mengatakan, “Ini adalah riset pertama yang mempelajari manfaat konsumsi kacang selama masa kehamilan pada perkembangan saraf otak anak dalam jangka panjang.”
Peneliti menjelaskan, dalam proses pembentukannya (di dalam rahim), otak melewati serangkaian proses yang kompleks. Peran nutrisi sangat penting dalam proses perkembangan otak, yang bisa berdampak untuk jangka panjang.
“Kacang yang dipakai dalam penelitian ini antara lain walnut, almond, kacang tanah, hazelnut, dan pine nuts. Dan kami berpikir efek positif yang tampak karena kandungan asam folat, khususnya omega-3 dan omega-6 pada kacang sangat tinggi.
“Zat gizi tersebut cendurung untuk berkumpul di jaringan saraf, terutama area frontal otak, yang mempengaruhi memori dan fungsi eksekutif (pengambilan keputusan, dll),” terang Florence dilansir dari dailymail.co.uk.
Riset yang dilakukan oleh Barcelona Institute for Global Health ini melibatkan 2.200 pasangan ibu dan anak yang tinggal di Asturias, Guipuzcoa, Sabadell dan Valencia.
Selama trimester pertama dan ketiga, responden mengisi kuesioner tentang kebiasaan makan mereka, yang termasuk asupan kacang mereka. Kemudian setelah melahirkan, perkembangan saraf anak-anak dinilai melalui beberapa tes pada usia 18 bulan, 5 dan 8 tahun.
Riset yang dipublikasikan dalam European Journal of Epidemiology ini mengungkapkan bahwa manfaat terbesar terjadi pada kelompok ibu hamil yang mengonsumsi kacang dalam jumlah besar ; rata-rata mengonsumsi 3 porsi kacang (@<30 gram) dalam seminggu.
Jumlah tersebut lebih rendah dari rekomendasi yang ditetapkan oleh Spanish Society of Community Nutrition, yakni 3-7 porsi seminggu.
“Ini membuat kami berpikir, jika ibu hamil mengonsumsi sebanyak rata-rata mingguan yang direkomendasikan, maka manfaatnya bisa jauh lebih besar,” kata Florence.
Studi ini menambah daftar panjang manfaat konsumsi kacang, seperti menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko diabetes, sampai memperlambat penurunan kognitif otak. (jie)