olahraga penting untuk penderita kanker payudara

Kenapa Olahraga Penting Untuk Penderita Kanker Payudara

Anda tetap bisa berolahraga saat sedang atau baru saja menjalani pengobatan kanker payudara. Aktif fisik akan meningkatkan kesehatan fisik dan membantu memperbaiki dari sisi emosional. 

“Olahraga untuk penderita – atau penyintas - kanker payudara memiliki banyak manfaat,” ujar Dr. Carmen Bergom, PhD, profesor onkologi radiasi, farmakologi dan toksikologi di Medical College of Wisconsin, AS. “Secara umum, sebagian besar aktivitas fisik aman untuk pasien selama mereka memulai dengan perlahan-lahan dan tidak berlebihan.”

American Cancer Society menyarankan pasien/penyitas kanker payudara untuk aktif setidaknya empat jam per minggu. Secara statistik (dipublikasikan di jurnal Breast 2019) penyintas yang lebih aktif memiliki risiko 40% lebih kecil untuk meninggal, dibanding penyitas yang sedentari (malas bergerak). Riset lain juga menunjukkan olahraga rutin berhubungan dengan 40-50% penurunan risiko kekambuhan. 

Aktivitas fisik dan olahraga membantu mengurangi kelebihan lemak. Ini penting, karena jaringan lemak mengandung estrogen – hormon yang mendorong pertumbuhan sel kanker payudara. 

Riset juga menyatakan jika tetap aktif selama dan setelah ‘perjalanan’ kanker, Anda akan mendapat menfaat seperti: 

  1. Efek samping pengobatan berkurang. Menjadi aktif bisa mengurangi gejala mual akibat kemoterapi, mengurangi kemungkinan penggumpalan darah dan melawan konstipasi. 
  2. Lebih berenergi. Mereka yang berolahraga selama pengobatan melaporkan 50% lebih sedikit kelelahan, dibandingkan mereka yang tidak banyak bergerak, menurut National Comprehensive Cancer Network.
  3. Memperbaiki emosi. Pasien kanker payudara yang mengikuti program olahraga rutin signifikan berkurang kecemasan dan depresinya, sehingga kualitas hidup lebih baik, menurut reviu dari 61 penelitian yang diterbitkan di jurnal Archives of Physical Medicine and Rehabilitation (2018). 
  4. Tulang lebih kuat. Pengobatan kanker payudara bisa meningkatkan risiko osteoporosis, tetapi latihan beban, seperti jalan kaki dan jogging (menahan beban tubuh sendiri), atau angkat beban membantu menahan kehilangan massa tulang.  
  5. Tidur lebih nyenyak. Olahraga dikenal sebagai anti-insomnia, termasuk untuk penderita kanker payudara, menurut temuan di jurnal Breast Cancer Research and Treatment.

Risiko olahraga saat pengobatan

Perlu dipahami, para ahli setuju bila olahraga aman untuk penderita atau penyintas kanker payudara. Tetapi sangat penting untuk mengikuti arahan dokter sebelum memulai program olahraga. 

Operasi, radiasi dan kemoterapi membuat Anda berisiko mengalami limfedema – saat jaringan lunak di lengan, tangan, dada atau payudara terisi cairan. 

“Cairan ini dapat menumpuk dan tidak terkuras dengan tepat, menyebabkan pembengkakan di lengan dan terkadang nyeri, bahkan meningkatkan risiko infeksi kulit lengan,” terang Simona Shaitelman, MD, EdM, profesor onkologi radiasi di University of Texas MD Anderson Cancer Center, AS.  

Ada kekhawatiran bila angkat beban atau melakukan repetisi yang banyak akan meningkatkan risiko limfedema. Tetapi tidak berarti semua latihan beban tidak boleh. BrastCancer.org, menyarankan mulailah dengan beban yang sangat ringan dan secara bertahap meningkatkan intensitas. 

“Sangat kecil kemungkinannya terjadi limfedema dari aktivitas fisik rutin atau olahraga yang terpandu. Dan pada kenyataanya, aktivitas semacam itu bisa membantu mencegah limfedema,” kata Dr. Bergom yang juga menambahkan bahkan itu benar jika Anda menjalani operasi atau radiasi kelenjar getah bening aksila (di ketiak).

Sekali lagi penting juga untuk dicatat, mungkin ada saat-saat ketika Anda terlalu bersemangat untuk berolahraga. Sehingga, jangan memaksakan diri. 

Olahraga yang direkomendasikan 

National Comprehensive Cancer Network menyarakan setelah Anda mendapat izin dari dokter untuk memulai olahraga/aktivitas fisik, lakukan setidaknya 30 menit setiap hari. 

Olahraga yang disarankan meliputi:

  • Jalan kaki
  • Jogging atau lari
  • Bersepeda
  • Dansa / senam
  • Berenang menggunakan papan
  • Yoga dan meditasi
  • Tai chi
  • Pilates
  • Angkat beban dengan pengawasan (jie)