Inkompetensi Serviks bisa Sebabkan Keguguran Berulang
Keguguran Akibat Serviks

Inkompetensi Serviks bisa Sebabkan Keguguran Berulang, Kenali Gejalanya

Keguguran berulang bisa disebabkan oleh inkompetensi serviks. Trimester pertama kehamilan (TM1) adalah masa yang rentan, karena janin masih belum  kuat. Masuk TM2 keadaan lebih aman, tapi bisa muncul risiko lain. Bayi yang kian besar dan berat menekan serviks (leher rahim), bisa menyebabkan seviks membuka sebelum waktunya. Inilah inkompetensi serviks. “Biasanya terjadi di atas 16 minggu,” terang dr. Uf Bagazi, Sp.OG dari Brawijaya Women & Children Hospital, Jakarta.

Serviks adalah rongga yang menghubungkan vagina dan rahim. Sebelum hamil, serviks tertutup. Saat terjadi kehamilan dan usia kehamilan bertambah, serviks berangsur melembut, memendek dan membuka. Inkompetensi serviks artinya serviks terlalu cepat terbuka, membuat persalinan terjadi sebelum waktunya. Atau terjadi keguguran meski hamil tidak bermasalah, dan janin yang dikandung sehat. 

Inkompetensi serviks ditengarai terjadi pada 1 dari 100 kehamilan. Faktor risikonya antara lain genetik (keturunan), riwayat dikuret, keguguran, atau mengalami infeksi serius di serviks.

 

Inkompetensi serviks bisa dideteksi dengan USG

Dilansir dari Mayo Clinic, gejala inkompetensi serviks bisa mulai terasa pada kehamilan minggu 15 - 20. Ada rasa tidak nyaman ringan, seperti sensasi tekanan pada panggul, kram perut ringan, perubahan cairan vagina, atau perdarahan ringan. “Bisa disertai flek tanpa adanya kontraksi,” ujar dr. Uf. Ia menyayangkan, inkompetensi serviks sering tidak terdeteksi. Tiba-tiba, bayi lahir di bulan ke 5-6. Bayi akan sulit bertahan hidup karena masih sangat kecil.

Padahal, kondisi ini bisa dideteksi dengan pemeriksaan USG serial serviks. Yakni USG melalui vagina secara berkala selama hamil, untuk mengukur panjang serviks. “Bila ada pemendekan sampai ukuran tertentu sebelum waktunya, mungkin itu inkompetensi serviks,” lanjut dr. Uf. Bila anak pertama lahir di TM2 atau awal TM3, kehamilan berikutnya harus diantisipasi.

Dokter akan mengambil tindakan. Misal menjahit serviks (serklase); umumnya pada minggu 14-16 kehamilan. Bila ibu memiliki riwayat persalinan prematur, serklase bisa dilakukan sebelum minggu 14 kehamilan, sebelum serviks menipis dan/atau membuka.

Jahitan bisa dilepas pada minggu 36-38 kehamilan, atau saat persalinan dimulai. Pelepasan serklase umumnya tidak menyebabkan persalinan spontan.

Ibu bisa melahirkan secara normal? “Tergantung indikasi. Bila kepala bayi sudah di bawah (tidak sungsang) dan semuanya bagus, jahitan tinggal digunting. Ibu melahirkan secara normal karena jalan lahir lebih mudah membuka,” papar dr. Uf. (nid)