Folat Dibutuhkan Perempuan Sepanjang Hidup
folat_perempuan

Folat Dibutuhkan Perempuan Sepanjang Hidup, semasa Hamil hingga Menopause

Kebiasaan makan bayam Popeye si Pelaut, bisa ditiru para perempuan. Bayam dan sayuran hijau lain merupakan sumber folat, dan folat dibutuhkan perempuan sepanjang hidupnya. Saat hamil, folat penting untuk mencegah terjadinya bayi lahir tanpa tempurung kepala atau NTD (neural tube defects). Selain itu, folat juga dibutuhkan oleh ibu menyusui, juga perempuan menopause.

“Asam folat bersifat mengurangi homosistein,” terang dr. Judi Januadi Endjun, Sp.OG dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Homosistein adalah salah satu asam amino non esensial, yang jika kadarnya terlalu tinggi di darah, bersifat racun. Homosistein harus diubah menjadi sistein. Nah, defisiensi vitamin B6, B9 (asam folat) dan B12 menjadikan proses ini terhambat. Normalnya, level homosistein hanya 5-15 mikromol/liter.

 

Folat dibutuhkan perempuan sepanjang hidup

Pada ibu hamil, homosistein bisa menyebabkan eklamsia atau preeklamsia, yang sangat berbahaya bagi ibu maupun janin dalam kandungan. Preeklamsia ditandai dengan tekanan darah tinggi, proteinuria (ada protein di urin), dan edema (bengkak) di seluruh tubuh setelah kehamilan berusia 20 minggu, disertai kejang. “Dan saat lahir, bayinya kecil,” imbuh dr. Judi. Defisiensi folat pada ibu hamil juga bisa menyebabkan plasenta lepas, atau terjadi keguguran.

Setelah melahirkan, tetap, folat dibutuhkan perempuan. Zat ini membantu penyembuhan luka pascamelahirkan, serta sangat diperlukan untuk produksi ASI (air susu ibu).

Di usia menopause, perempuan membutuhkan folat untuk menurunkan kadar homosistein. Saat menopause, tidak ada lagi estrogen yang melindungi pembuluh darah. Kadar homosistein yang terlalu tinggi bisa merusak arteri, memicu pembentukan plak dan menyebabkan penggumpalan di plak. Alhasil, risiko serangan jantung pun meningkat. Tiap 10% peningkatan homosistein, risiko terhadap penyakit jantung koroner parah meningkat hampir sama besarnya. Sebuah studi menunjukkan, wanita menopause dengan level homosistein tinggi memiliki insiden penyakit jantung koroner yang lebih tinggi.

Masalah lain bagi perempuan menopause yakni patah tulang akibat osteoporosis. Sebuah studi multietnik yang melibatkan 93.676 perempuan Amerika menopause dari tahun 1993-1998 menunjukkan, tingginya level homosistein berhubungan dengan peningkatan risiko fraktur (patah) akibat osteoporosis. Kemungkinan, homosistein merusak jaringan kolagen sehingga tulang menjadi mudah patah.

Defisiensi folat ternyata juga terlibat dalam perkembangan kanker serviks, kolon dan paru. Diduga, folat mampu mencegah terpicunya gen penyebab kanker. Studi juga menunjukkan, folat menurunkan risiko kanker payudara pada perempuan yang mengonsumsi alkohol. Jadi memang, mutlak folat dibutuhkan perempuan usia berapapun.

Remaja dan perempuan dewasa memerlukan 400 mcg folat/hari. Adapun ibu hamil memerlukan 600 mcg, dan ibu menyusui 500 mcg. Perbanyaklah mengonsumsi sayuran hijau (bayam, brokoli, dsb), kacang-kacangan, sereal, oat, dan buah-buahan seperti jeruk. (nid)

___________________________________________

Ilustrasi: Music photo created by freepic.diller - www.freepik.com