Kiwi, buah yang dinyatakan sebagai buah nasional negara New Zealand ini kerap pula disebut sebagai buah nutritional powerhouse (pembangkit nutrisi). Diketahui tinggi serat, potasium/kalium, asam folat, vitamin C dan E, karotenoid, antioksidan dan trace minerals lainnya.
Dalam penelitian yang dilakukan di University of Oslo, Norwegia, diketahui konsumsi dua hingga tiga buah kiwi per hari bisa membantu mengencerkan darah. Ini berarti mencegah darah menggumpal dan menurunkan kadar lemak darah. Sehingga baik bagi kesehatan kardiovaskular.
Ibu hamil sangat disarankan mengonsumsi buah kaya nutrisi ini, setidaknya ada empat alasan.
1. Mencegah cacat tabung saraf
Buah ini baik bila dikonsumsi oleh wanita hamil. Seorang wanita membutuhkan sekitar 400-800 mikrogram asam folat untuk perkembangan janin yang sehat di awal kehamilan.
Asam folat berperan penting untuk membantu tabung saraf bayi berkembang dengan baik. Hal itu akan menghindarkan bayi dari risiko cacat tabung saraf, seperti anensefali dan spina bifida.
Anensefali adalah kondisi di mana bayi dilahirkan tanpa otak dan tulang tengkorak. Bayi yang menderita anensefali umumnya akan meninggal setelah dilahirkan. Sementara itu, spina bifida merupakan kelainan yang membuat bayi memiliki celah pada tulang belakang dan saraf tulang belakangnya.
Baca : Manfaat Kiwi Yang Tidak Banyak Diketahui: Memperbaiki Mood
kiwi diketahui sebagai sumber asam folat alamiah yang baik; dalam satu buah kiwi terkandung 17,25 mcg folat. Sehingga sangat disarankan pada wanita hamil untuk mengonsumsi buah kiwi, terutama di awal kehamilan.
Kecukupan asam folat selama kehamilan diketahui mampu menurunkan risiko preeklamsia atau hipertensi selama kehamilan.
2. Mengurangi stretch mark
Kiwi mengandung lebih banyak potasium daripada pisang, lebih banyak vitamin C dibanding jeruk, dan kaya vitamin E dan asam lemak alfa linoleic. Ini membantu menutrisi kulit.
Penelitian menyatakan rutin konsumsi kiwi mampu mengurangi risiko stretch mark di saat melahirkan. Kiwi meningkatkan pembantukan kolagen, yang bertanggungjawab pada elastisitas kulit. Sehingga kemungkinan munculnya stretch mark bisa dikurangi.
3. Membantu menguatkan tulang
Kiwi juga diketahui sebagai sumber vitamin K1 (phylloquinone) alami yang baik. Seluruh vitamin K dalam tubuh akan diproses dalam lever, di mana nantinya digunakan untuk memproduksi faktor pembeku darah.
Selain berperan dalam pembekuan darah, vitamin ini juga penting untuk pembentukan tulang. Vitamin K1 diperlukan supaya penyerapan kalsium di tulang maksimal dan memastikan tidak salah sasaran.
Sebagaimana diketahui, selama kehamilan kebutuhan kalsium meningkat untuk ibu hamil dan janinnya. Kerja kalsium tidak bisa optimal bila tidak dibantu oleh vitamin K.
4. Mencegah sembelit
Kandungan serat yang tinggi pada buah kiwi diketahui bisa mencegah sembelit (konstipasi). Dalam Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition (2010) dinyatakan konsumsi kiwi mampu meningkatkan pergerakan usus pada pasien irritable bowel syndrome (IBD) yang mengalami sembelit.
Sebagaimana diketahui sembelit juga kerap dialami oleh ibu hamil. Perubahan hormon selama kehamilan diketahui salah satunya menyebabkan konstipasi. Hormon progesteron selama kehamilan melonggarkan otot sehingga menjadi lebih lentur, termasuk otot di saluran pencernaan. Akibatnya makanan yang masuk ke usus dicerna lebih lambat.
Riset juga menyatakan konsumsi makanan tinggi serat, seperti kiwi, bisa membantu melunakkan feses sehingga mencegah sembelit, dan membantu BAB lebih lancar meski sedang hamil. (jie)
Baca juga : Sarapan Sehat Dengan Kiwi Kenapa Tidak, Buah Dengan Nutrisi Lengkap