vaksinasi_lindungi_kesehatan_anak_virus_polio_dtp_campak_bcg

Vaksinasi Dapat Melindungi Anak dari Penyakit, Jangan Ragu

Tahun 2005-2006, terjadi KLB (kejadian luar biasa) polio. Tahun 2005-2012  difteri menyerang 1.789 anak (91 meninggal) di Jawa Timur. Wabah terjadi akibat 4 faktor: cakupan imunisasi gagal mencapai target; imunisasi tidak merata di seluruh wilayah; imunisasi gagal membentuk antibodi secara maksimal pada anak; dan ada kantung-kantung endemis difteri yang gagal memenuhi target imunisasi.

“Sebanyak 40% anak yang terjangkit tidak pernah mendapat imunisasi, 40% diimunisasi tapi tidak lengkap,” tutur  dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), Msi, dari Satgas Imunisasi IDAI.

Difteri disebabkan infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae. Kuman  menyebar saat penderita bersin atau batuk, lalu terhirup orang lain. Difteri memicu terbentuknya lapisan abu-abu pada saluran nafas. “Kalau jalan nafas tersumbat, tenggorokan harus dilubangi. Racun difteri bisa menyerang jantung,” ujar Prof. Dr. dr. Sri Rezeki S. Hadinegoro, Sp.A(K), yang pernah menjabat Ketua Satgas Imunisasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).

Adapun virus polio masuk ke tubuh melalui mulut dari air/makanan yang tercemar, berkembang biak di saluran cerna, masuk ke aliran darah dan menyerang saraf. Virus ikut keluar bersama tinja, lalu mencemari sumber air. Polio bisa diredam setelah beberapa kali dilakukan PIN (Pekan Imunisasi Nasional).

Polio, DTP (difteri, tetanus, pertusis/batuk 100 hari), hepatitis B, BCG (tuberkulosis) dan campak adalah 5 vaksin wajib bagi anak. Program pemerintah ini gratis dan diberikan di pusat layanan kesehatan (Posyandu, Puskesmas, RS Pemerintah). “Pada dasarnya, semua penyakit berbahaya sehingga sebaiknya dicegah,” tegas Prof. Sri. Vaksin lain seperti Hib (influenza tipe B), MMR (mumps, measles/campak Jerman, rubella) dan hepatitis A tak kalah penting.

Jadwal pemberian DTP, Hib dan polio (IPV) sama, saat anak berusia 2-4-6 bulan. “Ini vaksinasi dasar, tidak boleh ditawar,” ujar Prof. Sri. Bisa digunakan vaksin kombinasi DaPT+Hib+polio; sekali suntik, anak mendapat perlindungan dari 5 penyakit sekaligus. Ada kombinasi DPT + hepatitis B, tapi perlu diskusi dengan dokter karena jadwal vaksinasi hepatitis B sedikit berbeda (0-1-6 bulan). DTP dan polio perlu diberi booster (penguat) dalam 1 tahun sejak vaksinasi dasar terakhir (anak suai 1,5 tahun), dan di usia 5 tahun.

BCG cukup 1x, di usia 0-2 bulan. Untuk campak, vaksin dasar diberikan di usia 9 bulan, dan booster di usia 2 dan 6 tahun. Vaksinasi yang merata akan melindungi anak di semua daerah/kota. Bila 80% anak Indonesia divaksinasi, terjadi kekebalan (herd immunity); semua anak bisa terlindung. Rerata cakupan vaksinasi di Indonesia 73%. Beberapa daerah seperti Jakarta sudah >80%.“Kalau dampak penyakit makin parah, cakupannya harus lebih tinggi,” kata dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K), anggota Satgas Imunisasi IDAI. (nid)