memilih susu formula terbaik untuk bayi

Memilih Susu Formula untuk Anak

Pada susu formula ada penambahan zat gizi dan non-gizi yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Tapi, bagaimana memilih susu formula yang baik?  Ny. Keni yang hendak membeli susu untuk anaknya bingung. Di rak berderet berbagai merek susu formula. Ada yang mengandung probiotik, AA/DHA, susu plus inulin dan susu yang difortifikasi 10 mineral.

Menurut Dr. dr. Ahmad Suryawan, SpA(K)., dari Divisi Tumbuh Kembang RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, “ASI merupakan gold standard untuk bayi. Susu formula, tidak bisa menyaingi ASI.” Bukan berarti susu formula tidak baik. “Lepas ASI eksklusif (6 bulan), anak perlu susu formula,” ujarnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI membuat aturan berkaitan dengan susu formula (2008). Diatur tentang penambahan zat gizi dan non-gizi dalam produk pangan. Penambahan Arachidonic Acid (ARA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA) pada susu formula bayi,  wajib memenuhi persyaratan rasio ARA : DHA = 1-2 : 1.

Kandungan Eicosapentaenoic Acid (EPA) pada sumber-sumber Long Chain Poly Unsaturated Fatty Acid (LC-PUFA), tidak boleh melebihi kandungan DHA. Sumber DHA dan ARA yang dibolehkan adalah single cell oil dari ganggang Crypto codiumcohnii. Susu formula yang beredar di pasaran, telah diperkaya nutrisi yang dibutuhkan bayi. Susu biasa atau susu segar tidak mengandung nutrisi seimbang atau yang dibutuhkan bayi.

Susu formula dibagi menjadi susu sapi, formula susu kedelai dan formula hidrolisa protein. Susu formula dari susu sapi, gizinya lebih seimbang dan lebih mudah dicerna sistem pencernaan bayi. Namun, ada bayi yang alergi susu sapi sehingga harus memilih jenis susu formula,  kedelai atau hidrolisa protein.

Memilih susu formula, dr. Ahmad Suryaman menganjurkan sebaiknya yang terjangkau dari sisi harga. Kedua, cari susu formula yang mudah didapat. Hindari membeli susu yang 3 bulan kemudian sudah tidak ada di pasaran, “Karena mungkin susu impor,” ujarnya.

Ketiga, setelah diminum anak tidak timbul reaksi. Tidak menimbulkan gatal, ruam kemerahan di kulit, batuk, pilek, diare atau sembelit.

Parameter  keempat, si kecil tumbuh kembang. Ditengarai dengan melihat grafik pertumbuhan dan melalui pemeriksaan reguler. “Memilih susu formula untuk anak, bersifat personal,” katanya. Susu yang murah bukan berarti murahan dan tidak bermanfaat bagi anak. Yang harganya mahal, kalau membuat anak, diare percuma. (jie)


Ilustrasi: Baby photo created by freepik - www.freepik.com