vitamin c meningkatkan penyerapan zat besi
vitamin c meningkatkan penyerapan zat besi

Cegah Anemia Anak, Vitamin C Meningkatkan Penyerapan Zat Besi

Kejadian anemia anak di Indonesia masih sangat tinggi. Riskesdas 2018 menyatakan 1 dari 3 anak mengalami anemia; sebagian besar berupa anemia defisiensi zat besi. Selain konsumsi protein hewani (sumber zat besi), tubuh membutuhkan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi. 

Anemia defisiensi besi (ADB) pada anak tidak bisa dianggap sepele. Dalam jangka pendek ADB bisa menurunkan kecerdasan, otak (atensi, pendengaran, visual) dan fungsi motorik. Jangka panjang, akan mengurangi kemampuan berhitung, membaca, menulis dan bahasa anak. 

Anak juga mengalami perubahan atensi dan sosial karena dianggap kurang tanggap dengan lingkungan sekitar, hingga perubahan perilaku. 

Masalahnya, zat besi (Fe) merupakan salah satu mineral yang susah diserap tubuh. Penyerapannya akan optimal bila dibantu oleh vitamin C. Ini kenapa terjadi hubungan ‘mesra’ antara vitamin C dan zat besi. 

Agar bisa diserap tubuh, zat besi haruslah dalam bentuk Fe 2+. Namun, zat besi dalam makanan khususnya yang sumber nabati, berbentuk Fe 3+. Elektron vitamin C bisa mengubah Fe 3+ menjadi Fe 2+ sehinga siap diserap ke dalam usus. 

Dr. Cut Nurul Hafifah, SpA(K), dari RSIA SamMarie Wijaya, Jakarta mengatakan, “Penting untuk dipahami bahwa mikronutrien merupakan vitamin dan mineral yang berperan dalam proses tumbuh kembang anak serta membantu menjaga kesehatan anak, baik fisik maupun kognitif.”

Berbagai vitamin dan mineral ini memungkinkan tubuh untuk memproduksi enzim, hormon, dan zat lain yang dibutuhkan tubuh untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal. 

Bila kebutuhan mikronutrien ini tidak terpenuhi, anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit serta memiliki perkembangan fisik dan kemampuan kognitif yang buruk. 

“Beberapa masalah kesehatan yang terkait defisiensi mikronutrien tertentu pun bisa terjadi. Misalnya, anemia pada anak akibat kekurangan zat besi, hingga stunting dan bahkan bisa menyebabkan hidden hunger,” ujar dr. Cut di acara webinar Kombinasi Tepat Zat Besi & Vit C untuk Memaksimalkan Pertumbuhan si Kecil, Selasa (24/1/2023).

Dalam catatan International Food Policy Research Institute (IFPRI) defisiensi mikronutrien mempengaruhi anak-anak, terutama dalam 2 tahun pertama kehidupannya, menyebabkan kematian lebih dari 1 juta balita tiap tahunnya. 

Protein dan vitamin C

Banyak cara agar bisa memenuhi kebutuhan asupan mikronutrien pada anak. Misalnya, “Dengan mengonsumsi protein hewani maka sekaligus bisa memenuhi kebutuhan zat besi anak, sehingga bisa mencegah anemia bahkan stunting,” tukas dr. Cut. 

Zat besi hewani (heme) bisa diperoleh dengan mudah pada daging merah, ayam, hati, ikan, kerang laut, tiram dan telur. Adapun sumber zat besi non heme antara lain sayuran berwarna hijau gelap, telur dan susu yang difortifikasi zat besi. 

Dalam perkara penyerapannya, zat besi non-heme jauh lebih sulit diserap daripada zat besi heme. Zat besi non heme yang dapat diserap tubuh hanya sekitar seperduapuluh dari zat besi heme.

Tubuh membutuhkan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat.  

Itu sebabnya, minum jus jeruk atau makan makanan lain tinggi vitamin C (jeruk, kiwi, melon, stroberi, sayuran hijau dan paprika) sambil mengonsumsi protein tinggi zat besi dapat meningkatkan penyerapan tubuh. 

“Dengan penyerapan nutrisi yang maksimal, bisa membantu anak meningkatkan pertumbuhan otak dan kemampuan belajar, pertumbuhan fisik, perkembangan motorik dan sensorik, serta daya tahan tubuh,” tutup dr. Cut. (jie)

Baca juga: Waspadai Komplikasi Anemia Defisiensi Besi