Bolehkah Anak Menjadi Vegetarian? | OTC Digest

Bolehkah Anak Menjadi Vegetarian?

Vegetarian diyakini sebagai gaya hidup yang lebih sehat dibandingkan pemakan daging. Tidak masalah jika dilakukan oleh orang dewasa. Tapi bagaimana jika diterapkan pada anak-anak? Apakah tumbuh kembangnya akan terganggu?

Ternyata pola makan vegetarian dapat diterapkan pada anak-anak, bahkan sejak bayi. “Anak menjalani pola makan vegetarian,  boleh-boleh saja. Sudah banyak penelitian yang membahas mengenai manfaat pola makan vegetarian pada anak,” papar Dr. dr. Sri Mulatsih, Sp.A(K), pengasuh rubrik konsultasi anak di majalah OTC DIGEST.  

Beberapa studi mengatakan bahwa pertumbuhan anak vegetarian lebih lambat dibandingkan dengan yang non vegetarian. “Dengan kata lain, anak vegetarian tumbuh lebih lambat sedikit pada awalnya, tetapi mereka akan tumbuh juga nantinya,” tambah dr. Sri.

Akhirnya tinggi dan berat bagi anak vegetarian seimbang dengan anak yang mengonsumsi daging. Sudah ada bukti yang menunjukkan bahwa pola makan vegan dapat mencukupi kebutuhan nutrisi anak-anak. American Dietetic Association 29 menyatakan,pola makan vegan dan lakto-ovo vegetarian yang direncanakan dengan baik memenuhi kebutuhan nutrisi untuk bayi, anak-anak, dan remaja serta mendorong pertumbuhan badan yang normal.

Demikian juga pada tingkat intelegensinya. Studi tahun 1980 di Boston, Amerika Serikat, mengukur IQ anak-anak vegetarian. Satu kelompok anak menerapkan diet makrobiotik (sebagian besar makanan berasal dari tanaman), dan sisanya mengikuti diet vegetarian orangtuanya.

Pada tes intelegensi, kedua kelompok ini menunjukkan rerata IQ di atas rata-rata, yakni 116. Ini membuktikan menjadi vegetarian sedari kecil tidak berpengaruh pada kecerdasan.  

Yang harus diperhatikan adalah tahap-tahap pola pemberian makanan mulai bayi lahir sampai usia anak. “ASI eksklusif tetap harus diberikan sampai bayi berusia 6 bulan. Dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan sesuai usia,” tegas dr. Sri.  

Mengutip dari webmd, jika Anda berencana menerapkan diet vegetarian pada si kecil, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Bayi harus mendapatkan ASI eksklusif, disertai suplementasi zat besi di usia 4 – 6 bulan. Tapi bisa juga suplementasi zat besi tidak diperlukan jika bayi mengonsumsi makanan olahan dengan fortifikasi zat besi.
  • Suplemen vitamin D dapat diberikan pada si kecil saat ia berumur satu tahun. Konsultasikan terlebih dulu dengan dokter, seberapa banyak dan apa saja sumber vitamin D yang tepat.
  • Bayi yang mendapatkan ASI dari ibu yang juga vegetarian mungkin memerlukan suplemen vitamin B12.
  • Anak di bawah 2 tahun perlu ekstra lemak untuk perkembangan otak dan sistem saraf ; dipenuhi dari susu. Jangan berikan susu rendah lemak. Jika Anda memberikan susu kedelai, pastikan jika produk tersebut juga tinggi lemak. Dan konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kecukupan asupan lemak untuk si kecil.  (jie)