Alih-alih Minuman Manis, Berikan Air Putih Agar Anak Doyan Makan Sayur | OTC Digest

Alih-alih Minuman Manis, Berikan Air Putih Agar Anak Doyan Makan Sayur

Minuman manis lebih enak ketimbang air putih; kita semua tahu. Orangtua cenderung memberi minuman manis, termasuk susu yang ditambahi gula, kepada anak. Tidak salah.

“Otak membutuhkan glukosa/gula untuk bisa bekerja optimal. Rasa manis adalah yang paling disukai otak. Hal ini direkam oleh otak,” ujar Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc, staf pengajar staf di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, yang akrab disapa Tati.

Masalahnya, minuman manis membuat anak-anak jadi  tidak suka makan sayur yang rasanya “hambar”. Menurut Prof. Tati, air putih sebaiknya dikenalkan kepada anak sejak awal. Yakni setelah lepas ASI ekslusif (6 bulan). Dengan begitu, “Rasa air putih akan direkam otak anak sejak dini. Rasa ini nantinya akan membuat anak menyukai sayur, karena rasa sayur mirip air putih.”

Memilih memberikan air putih dibanding minuman manis, berdampak besar pada kesehatan anak dalam jangka panjang. Sebuah penelitian dilakukan oleh Bettina Cornwell, PhD, dari University of Oregon dan Dr. Anna R. McAlister dari Michigan State University, untuk melihat bagaimana sebuah keputusan sederhana mengenai pilihan minuman, bisa mempengaruhi kebiasaan makan.

Penelitian pertama dilakukan pada 60 orang dewasa awal (usia 19-23 tahun). Penelitian kedua pada 75 anak-anak (usia 3-5 tahun). Peneliti ingin melihat, apakah pilihan minuman mempengaruhi kebiasaan makan. Pada kedua subyek (dewasa dan anak-anak) peneliti memberi minuman manis (soda) atau air putih dan camilan sayur.

Pada kelompok dewasa didapati, mereka lebih memilih kombinasi minuman soda sambil makan camilan asin atau yang tinggi kalori dibanding kombinasi soda - sayuran. Sementara pada anak-anak, walaupun mereka awalnya menolak, mereka makan lebih banyak sayur mentah seperti wortel atau paprika merah, ketika disandingkan dengan air putih dibanding soda.

Kesimpulan para peneliti: air putih meningkatkan kesukaan anak pada rasa sayur. Sementara soda “mematikan” kesukaan sayur pada orang dewasa. 

Kebutuhan air putih anak

Menurut dr. Sudung O. Pardede, SpA(K), anak baru boleh minum air putih selepas usia 6 bulan. “Air putih yang akan menjadi sumber utama cairan yang bersangkutan, di kemudian hari,” ujarnya.

Secara garis besar, kebutuhan air per hari ditentukan usia, berat badan dan aktivitas anak. Anak  usia 1-3 tahun butuh 1,1 L/hari (4 gelas ukuran sedang). Usia 4-9 tahun butuh air 1,4-1,6 L/hari  (6 gelas). Anak laki-laki umur 10-12 tahun perlu 1,8 L air/hari (7 gelas) dan anak perempuan usia 10-12 tahun butuh air 1,9 L/hari (8 gelas).

“Anak dianjurkan minum 1x 30-60 menit sepanjang hari, walau tidak merasa haus, terutama  anak yang aktif. Haus adalah tanda tubuh sudah kekurangan cairan,” jelas dr. Sudung. (jie)