5 Cara Mencegah Anak Stunting yang Bisa Dilakukan Orangtua

5 Cara Mencegah Anak Stunting yang Bisa Dilakukan Orangtua

Bukan rahasia lagi, stunting masih mengancam anak-anak Indonesia. Stunting tidak sekadar perawakan tubuh yang pendek. Yang dikhawatirkan tentu saja, penurunan kemampuan kognitif anak. Apakah penurunan kognitif akibat stunting bisa diperbaiki? “Asalkan sebelum dua tahun, masih bisa,” ungkap dr. Melisa Lilisari, Sp.A, Mkes, dari Klinik Bamed. Namun tentu saja, mencegah anak stunting jauh lebih baik ketimbang mengatasi stunting yang sudah terjadi.

Anak yang perawakannya pendek, dan kecerdasannya berkurang akibat stunting, akan tumbuh menjadi orang dewasa dengan kemampuan berpikir yang tidak optimal. Ini tentu akan memengaruhi kondisi sosio-ekonomi. Ia akan sulit mendapat pekerjaan dengan gaji yang mumpuni, sehingga hidupnya pas-pasan. Ketika punya anak, akan sulit memberikan makanan bergizi akibat keterbatasan ekonomi. Akhirnya, keturunannya juga terancam stunting.

 

5 Cara Mencegah Anak Stunting

Apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah anak stunting? Berikut ini 5 hal di antaranya.

1. Pantau pertumbuhan anak

Berat badan yang tidak bertambah, atau kenaikan berat badan anak tidak sesuai dengan yang seharusnya, adalah sinyal awal yang perlu diwaspadai. “Ini sudah masuk weight faltering. Jadi meski berat badan anak masih di jalur hijau, tapi menandakan bahwa asupan nutrisi tidak optimal,” ungkap dr. Melisa, dalam webinar yang diselenggarakan Klinik Bamed, Kamis (16/12/2021).

Berat badan, panjang/tinggi badan, dan lingkar kepala anak harus diukur setiap bulan sejak ia lahir, hingga usia usia 5 tahun. Angka-angka tersebut lalu dimasukkan/diplot ke kurva pertumbuhan. Dengan cara inilah kita memantau tumbuh kembang si Kecil, sehingga bila ada kelainan bisa segera dideteksi dan dilakukan intervensi.

2. Berikan ASI eksklusif

Kita semua tahu, ASI adalah makanan terbaik bagi bayi, karena mengandung nutrisi lengkap dan seimbang, serta mudah dicerna dan diserap oleh bayi. Penelitian menemukan, memberi ASI eksklusif mampu mencegah stunting. Anak yang saat bayi tidak mendapat ASI eksklusif, lebih mungkin mengalami stunting hingga 5x lipat dibandingkan mereka yang mendapat ASI eksklusif.

Ibu disarankan untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Namun ibu yang tidak bisa memberi ASI, jangan berkecil hati. Berdiskusilah dengan dokter anak mengenai pemilihan formula yang cocok untuk si Kecil.

3. Berikan MPASI bergizi

Apa sih yang harus dikonsumsi anak untuk MPASI (makanan pendamping ASI) agar asupan nutrisinya baik? “Yang paling besar adalah karbohidrat. Kedua adalah protein, utamanya dari hewani,” ujar dr. Melisa. Otak anak membutuhkan kesembilan asam amino esensial lengkap untuk bisa berkembang optimal, dan ini hanya terdapat pada protein hewani. Protein nabati juga mengandung asam amino esensial, tapi untuk mendapatkannya secara lengkap, perlu mengombinasi berbagai bahan pangan nabati.

Jangan lupakan lemak. Tak perlu takut memberi lemak pada anak, karena anak-anak membutuhkan lemak untuk mendukung tumbuh kembangnya. Terakhir lengkapi dengan vitamin dan mineral dari sumber alami, yaitu sayur dan buah.

4. Jaga kebersihan

Menjaga kebersihan adalah kunci untuk melindungi si Kecil dari infeksi. “Anak yang sering sakit akibat infeksi berulang, berat badannya akan terganggu,” ujar dr. Melisa. Perlahan tapi pasti berat badannya makin turun, ia rentan mengalami malnutrisi, dan akhirnya berisiko terhadap stunting.

Yang paling sederhana, ajarkan si Kecil untuk mencuci tangan sebelum makan, dan setelah bermain. Kebersihan rumah, peralatan makan, peralatan mandi, dan pakaian si Kecil pun pastinya harus dijaga.

5. Vaksinasi lengkap

“Nutrisi harus dibarengi dengan vaksinasi lengkap, karena vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk mencegah penyakit tertentu,” tegas dr. Melisa. Penyakit cacar, campak, flu, hingga polio, adalah beberapa penyakit yang sangat rentan menyerang anak. Dengan vaksinasi, anak terlindung dari ebrbagai penyakit tersebut, sehingga energi yang didapatnya dari nutrisi, bisa digunakan tubuh untuk tumbuh kembangnya.

Apa yang harus dilakukan bila jadwal vaksinasi si Kecil terlewat? “Bisa diatasi dengan catch up immunization atau imunisasi kejar. Ibu bisa konsul ke dokter anak untuk mendapatkan jadwal imunisasi kejar,” pungkas dr. Melisa. Ya, apapun perlu kita lakukan demi mencegah anak stunting. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Girl photo created by pressfoto - www.freepik.com