Tanaman puteri malu (Mimosa pudica) memiliki banyak manfaat. Pharmacognosy Review mencatat, yang terkandung dalam tanaman ini adalah efek antibakterial, antiracun, antifertilitas, antidrepesan dan afrodisiak (peningkat libido). Seluruh bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan. Daun dan batangnya mengandung senyawa kimia alkaloid mimosine, akarnya mengandung tannin.

Tanaman puteri malu dalam pengobatan Ayurveda (konsep kesehatan tertua dalam kitab Veda India) yang sudah berumur 5000 tahun, dikenal sebagai anti perdarahan dan pemercepat penyembuh luka pada sakit wasir. Penelitian modern yang dilakukan Rajiv Gupta, Anurag Mishra, dkk., memperlihatkan hal sama. Ekstrak metanol puteri malu mampu mempercepat penyembuhan luka terbuka.

Ini ditunjang efek antibakterial, yang mampu melawan bakteri gram positif atau gram negatif, seperti  E. coli, Staphylococcus aureus, Salmonella typhi, Proteus vulgaris dan Psuedomonas aeruginosa.

Tanaman puteri malu menurut penelitian Universitas Brawijaya, Malang, mampu menyembuhkan luka gigi/mulut penderita diabetes. Penderita diabetes kronis biasanya mengalami komplikasi pada gigi dan gusi. Perawatan untuk kondisi ini dilakukan dengan membersihkan atau melakukan tindakan operasi. Kuman-kuman yang bersarang biasanya akan menimbulkan luka pada gusi, sehingga gigi goyang dan mudah lepas.

Penelitian praklinis menggunakan tikus sebagai hewan coba membuktikan, ekstrak akar puteri malu lebih cepat menutup luka pada gusi dan hasil penyembuhannya hampir setara seperti kondisi normal pada tikus di laboratorium.

Pada kebudayaan India, di distrik Kandhamal, akar puteri malu dipanaskan dengan minyak jarak kemudian dilekatkan pada luka gores/sayatan, untuk menghentikan perdarahan dan mempercepat penyembuhan. Tumbukan daunnya dioleskan di sekitar luka bernanah atau bisul, untuk “memaksa” nanah keluar. Masyarakat Kandhamal menggunakan tanaman ini untuk mengatasi sakit perut dan obat cacing, dengan mencampur adonan daun puteri malu dan madu, diminum 2x sehari selama 3-4 hari. Bisa meredakan sakit kepala dan migraine, dengan menempel adonan tadi di dahi.

Regenerasi saraf sciatik

Saraf sciatik adalah saraf terbesar dan terpanjang dalam tubuh, menjalar dari punggung bawah melewati belakang sendi panggul dan bercabang hingga ke dua paha, betis, tumit dan telapak kaki. Saraf ini berperan mengirim sinyal dari otak ke otot dan menyampaikan informasi penginderaan dari kedua kaki ke otak.

Masalah pada saraf sciatik, misalnya radang, menyebabkan rasa nyeri yang menjalar dari punggung bawah hingga paha, betis, tumit dan telapak kaki pada satu atau kedua sisi kaki. Rasa nyeri “tumpul” seperti kram, atau “tajam” seperti ditusuk-tusuk dan terbakar. Rasa nyeri dapat meningkat saat duduk, batuk, bersin atau tertawa.

Penelitian Rajiv Gupta, dkk., yang dimuat Pharmacognosy  Review, pemberian 1,6 mg /100g ekstrak puteri malu per 4 hari selama 120 hari pada tikus dengan luka saraf sciatik, menunjukkan proses regenerasi 30-40% lebih baik, dibanding kelompok yang diberi hidrokortison (obat antiradang). Untuk tujuan ini, rebus 30 g daun puteri malu dan minum airnya.

Pelindung hati

Penelitian lain melihat efek hepatoprotective atau melindungi fungsi hati. Riset dilakukan C.H. MadhuKrishna, Bavan Sohil, dkk., dari Department of Pharmacognosy and Phytochemistry, M.S.A.J. College of Pharmacy, Chennai, TamilNadu, India. 

Ekstrak metanol dari daun puteri malu dosis 200 mg/kg berat badan diujicoba, apakah mampu memberi perlindungan pada hati melawan racun carbontetrachloride pada tikus. Hasilnya signifikan menurunkan indikasi masalah di lever, dengan turunnya nilai SGOT (serum glutamic oxaloacetate transaminase), SGPT (serum glutamic pyruvates transaminase), ALP (alkaline phospatase), total bilirubin dan total kolesterol. Sebaliknya, menaikkan level total protein dan albumin. 

Peneliti menduga, kandungan senyawa kimia dalam metanol seperti flavonoid, glikosida dan alkaloid yang memberi efek hepatoprotective.

Afrodisiak

Manfaat lain Mimosa pudica adalah afrodisiak atau peningkat libido. Penelitian dilakukan pada 3 kelompok tikus jantan albino, yang diberi ekstrak puteri malu dengan dosis 100, 250 dan 500 mg/kg 1x sehari, selama satu minggu. Tikus albino betina dilibatkan dan mendapat suntikan hormonal.

Kemampuan libido normal dan potensi peningkatannya diukur/dibandingkan dengan efek obat standar peningkat libido (sildenafil). Perubahan hormon seperti testosteron diukur. Pemberian ekstrak puteri malu oral secara signifikan meningkatkan libido dan level testosteron. Efek paling nyata, terjadi pada tikus yahg diberi dosis 500 mg/kg.  (jie)

Ilustrasi: Krishnendu Pramanick dari Pixabay